JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bursa calon Kapolri untuk menggantikan Jenderal Pol Idham Azis mulai muncul ke publik. Pasalnya, orang nomor satu di Polri akan memasuki masa pensiun 6 bulan ke depan. Namun, pertarungan siapa yang cocok menjadi Kapolri akan dilihat dari Pemilukada serentak pada Desember 2020 mendatang.
Ketua Presidium IPW Neta S Pane menyebut, peta perebutan kekuasaan Polri masih sangat cair. Diperkirakan baru akan mengerucut pasti pada awal November 2020. Atau setelah adanya pergantian Kepala BNN dan Sestama Lemhanas.
“Peta kekuatan figur-figur itu tergantung situasi peta politik nasional teraktual saat itu dan menjelang pensiunnya Idham Azis,” jelas Neta dikutip dari Jawapos.com, Jumat (12/6/2020).
Adanya Pilkada serentak 2020 pada akhir tahun ini pun akan sangat mempengaruhi melenggangnya calon Kapolri baru. Pasalnya calon yang akan naik panggung harus bisa membuktikan stabilitas kamtibmas dan ekonomi saat pilkada dan sesudahnya bisa terjaga dengan baik.
Sementara itu, untuk Geng Solo seperti Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfi, belum bisa diprediksi.
“Apakah peluang Geng Solo lebih tinggi dari figur lain, kayaknya sementara ini tidak,” kata Neta S Pane.
Neta S Pane memandang ada 8 nama potensial yang bisa naik menjadi Kapolri.
“Dari pendataan IPW kedelapan nama itu, terdiri dari lima jenderal bintang tiga (Komjen) dan tiga bintang dua (Irjen),” kata Neta.
Mereka adalah Komjen Rycko Amelza Andrianto (Kabaintelkam), Komjen Agus (Kabaharkam), Komjen Boy Rafly Amar (Kepala BNPT), Komjen Listyo Sigit Prabowo (Kabareskrim), dan Komjen Gatot Eddy Pramono (Wakapolri). Diketahui, Wakapolri saat ini juga merupakan Ketua Persatuan Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ) yang juga punya kans menjadi pimpinan tertinggi di lembaga kepolisian RI.
Sedangkan untuk bintang dua yaitu Irjen Nana Sudjana (Kapolda Metro Jaya), Irjen Ahmad Lufti (Kapolda Jawa Tengah), dan Irjen Fadhil Imran (Kapolda Jawa Timur).
Ketiga jenderal bintang dua ini dipandang memiliki kesempatan karena sebelum Idham Azis pensiun ada dua jabatan jenderal bintang 3 yang pensiun. Yaitu Kepala BNN dan Sestama Lemhanas. Bahkan, jika menjelang 1 Juli posisi Kakorbrimob dijadikan bintang tiga, maka ada 3 peluang posisi jenderal bintang 3 yang bisa diisi.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra