Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Waspada, Napas Bau Ternyata Bisa Jadi Sinyal Diabetes Tipe 2

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sering kali napas bau dan aroma mulut yang tak segar dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Padahal, napas bau yang keluar lewat mulut bisa menjadi indikator kadar gula seseorang melebih normal. Sehingga perlu waspadai kondisi diabetes jika Anda sering merasakan napas bau.

Napas yang berbau adalah gejala diabetes tipe 2 yang jarang diketahui. Lebih tepatnya disebut ketoasidosis atau diabetik. Apa hubungannya napas dan gula darah?

Ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin untuk energi, kondisi itu memecah sel-sel lemak untuk energi. Proses ini menghasilkan asam yang dikenal sebagai keton.

Dilansir dari Express.co.uk, Selasa (12/5), ketika seseorang memiliki kelebihan keton dalam aliran darahnya, biasanya dibuang melalui urin. Ketika tubuh memecah lemak untuk energi, efeknya adalah napas berbau buah atau napas yang berbau seperti aseton, atau cat kuku. Diabetic ketoacidosis (DKA) adalah komplikasi diabetes yang parah.

Baca Juga:  Kemendagri Sarankan Ibu Kota Baru Jadi Daerah Administratif

Ketoasidosis diabetikum adalah masalah serius yang dapat terjadi pada penderita diabetes jika tubuh mereka mulai kehabisan insulin. DKA disebabkan oleh kurangnya insulin dalam tubuh. Sehingga menyebabkan tubuh memecah lemak untuk energi. Keton dilepaskan ke dalam tubuh karena lemaknya dipecah.

“DKA terutama memengaruhi orang dengan diabetes tipe 1 tetapi kadang-kadang dapat terjadi pada orang dengan diabetes tipe 2. Tanda-tanda DKA termasuk napas yang berbau buah seperti permen pear drop atau pernis kuku,” seperti dimuat dalam laman Diabetes.co.uk

Mengetahui dan memahami gejala-gejala gula darah tinggi sangat penting bagi mereka yang keluarganya memiliki riwayat diabetes. Hiperglikemia, atau gula darah tinggi, adalah umum di antara penderita diabetes. Ini terjadi ketika penderita diabetes makan terlalu banyak dan terlalu sedikit insulin untuk mengatur gula darahnya.

Baca Juga:  Kendaraan dari Sumbar Disuruh Putar Balik

“Terkadang stres bisa menyebabkan diabetes. Gejala-gejala lain yakni termasuk sering buang air kecil, mengantuk, mual, lapar ekstrem atau haus atau penglihatan kabur,” lanjutnya.

Untuk itu, sangat penting untuk mengelola kadar gula darah dengan benar. Sebab kadar gula darah yang tinggi dapat menciptakan komplikasi kesehatan yang serius. Komplikasi diabetes termasuk penyakit jantung, kehilangan penglihatan, kerusakan saraf, dan kemungkinan penyakit ginjal.

Diet sehat dan seimbang dapat membantu memerangi kondisi dan mengurangi risiko kondisi serius. Olahraga teratur dan tes darah rutin sangat penting untuk mengelola gula darah dengan benar.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sering kali napas bau dan aroma mulut yang tak segar dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Padahal, napas bau yang keluar lewat mulut bisa menjadi indikator kadar gula seseorang melebih normal. Sehingga perlu waspadai kondisi diabetes jika Anda sering merasakan napas bau.

Napas yang berbau adalah gejala diabetes tipe 2 yang jarang diketahui. Lebih tepatnya disebut ketoasidosis atau diabetik. Apa hubungannya napas dan gula darah?

- Advertisement -

Ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin untuk energi, kondisi itu memecah sel-sel lemak untuk energi. Proses ini menghasilkan asam yang dikenal sebagai keton.

Dilansir dari Express.co.uk, Selasa (12/5), ketika seseorang memiliki kelebihan keton dalam aliran darahnya, biasanya dibuang melalui urin. Ketika tubuh memecah lemak untuk energi, efeknya adalah napas berbau buah atau napas yang berbau seperti aseton, atau cat kuku. Diabetic ketoacidosis (DKA) adalah komplikasi diabetes yang parah.

- Advertisement -
Baca Juga:  Hukuman Mantan Sekda Dumai Bertambah Berat

Ketoasidosis diabetikum adalah masalah serius yang dapat terjadi pada penderita diabetes jika tubuh mereka mulai kehabisan insulin. DKA disebabkan oleh kurangnya insulin dalam tubuh. Sehingga menyebabkan tubuh memecah lemak untuk energi. Keton dilepaskan ke dalam tubuh karena lemaknya dipecah.

“DKA terutama memengaruhi orang dengan diabetes tipe 1 tetapi kadang-kadang dapat terjadi pada orang dengan diabetes tipe 2. Tanda-tanda DKA termasuk napas yang berbau buah seperti permen pear drop atau pernis kuku,” seperti dimuat dalam laman Diabetes.co.uk

Mengetahui dan memahami gejala-gejala gula darah tinggi sangat penting bagi mereka yang keluarganya memiliki riwayat diabetes. Hiperglikemia, atau gula darah tinggi, adalah umum di antara penderita diabetes. Ini terjadi ketika penderita diabetes makan terlalu banyak dan terlalu sedikit insulin untuk mengatur gula darahnya.

Baca Juga:  Kemendagri Sarankan Ibu Kota Baru Jadi Daerah Administratif

“Terkadang stres bisa menyebabkan diabetes. Gejala-gejala lain yakni termasuk sering buang air kecil, mengantuk, mual, lapar ekstrem atau haus atau penglihatan kabur,” lanjutnya.

Untuk itu, sangat penting untuk mengelola kadar gula darah dengan benar. Sebab kadar gula darah yang tinggi dapat menciptakan komplikasi kesehatan yang serius. Komplikasi diabetes termasuk penyakit jantung, kehilangan penglihatan, kerusakan saraf, dan kemungkinan penyakit ginjal.

Diet sehat dan seimbang dapat membantu memerangi kondisi dan mengurangi risiko kondisi serius. Olahraga teratur dan tes darah rutin sangat penting untuk mengelola gula darah dengan benar.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari