Senin, 7 April 2025
spot_img

Antisipasi Dampak Corona, Pemerintah Percepat Belanja Kuartal I

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Guna mengantisipasi dampak wabah virus corona terhadap perekonomian Indonesia, pemerintah berencana untuk menggeber belanja pada kuartal pertama tahun ini. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebutkan, dampak wabah virus corona tak bisa dianggap sepele.

Jika dibiarkan, maka akan semakin memberatkan pecapaian target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen. Apalagi hingga saat ini antivirus dan vaksin dari Coronavirus tak kunjung ditemukan.

"Kita akan mendorong front loading, kalau bisa belanja besar-besaran di Q1 (kuartal-I), jadi digenjot lebih awal," tutur Susiwijono di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (12/2).

Dengan adanya wabah virus corona, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat hingga 2 persen. Sebab, negara asal virus ini menyebar, yakni Cina, merupakan mitra dagang terbesar bagi hampir seluruh negara di dunia.

Baca Juga:  Neta Ingatkan Jokowi: Jangan Rusak Sistem Karir di Polri

"Kalau hitung-hitungan konsensus kemarin, pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi Cina pengaruhnya bisa-bisa kena 1 sampai 2 persen ke pertumbuhan ekonomi global," tambahnya.

Belanja yang akan digenjot adalah yang sifatnya konsumtif. Selain itu juga ada bantuan sosial (bansos), dana desa, dan bantuan operasional sekolah atau BOS.

“Sektor apa saja, pertama bansos kita gelontorkan karena akan mendorong konsumsi di masyarakat kecil, karena konsumsi itu share ke PDB 56 persen,” katanya.

Perubahan mekanisme penyaluran dana desa juga akan dilakukan, dan diharapkan mendorong konsumsi masyarakat. Begitu juga dengan dana BOS yang akan dicairkan hingga 70 persen pada delapan bulan pertama 2020.

“Kami akan dorong itu semua dan termasuk belanja modal, kami akan dorong juga,” pungkasnya.

Baca Juga:  Mo Wak Dukuong Anshar Buek Rumah Rehab Pecandu

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Guna mengantisipasi dampak wabah virus corona terhadap perekonomian Indonesia, pemerintah berencana untuk menggeber belanja pada kuartal pertama tahun ini. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebutkan, dampak wabah virus corona tak bisa dianggap sepele.

Jika dibiarkan, maka akan semakin memberatkan pecapaian target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen. Apalagi hingga saat ini antivirus dan vaksin dari Coronavirus tak kunjung ditemukan.

"Kita akan mendorong front loading, kalau bisa belanja besar-besaran di Q1 (kuartal-I), jadi digenjot lebih awal," tutur Susiwijono di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (12/2).

Dengan adanya wabah virus corona, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat hingga 2 persen. Sebab, negara asal virus ini menyebar, yakni Cina, merupakan mitra dagang terbesar bagi hampir seluruh negara di dunia.

Baca Juga:  Panasonic Hadirkan Kamera Anyar untuk Vlogger, Lumix G100, Harganya?

"Kalau hitung-hitungan konsensus kemarin, pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi Cina pengaruhnya bisa-bisa kena 1 sampai 2 persen ke pertumbuhan ekonomi global," tambahnya.

Belanja yang akan digenjot adalah yang sifatnya konsumtif. Selain itu juga ada bantuan sosial (bansos), dana desa, dan bantuan operasional sekolah atau BOS.

“Sektor apa saja, pertama bansos kita gelontorkan karena akan mendorong konsumsi di masyarakat kecil, karena konsumsi itu share ke PDB 56 persen,” katanya.

Perubahan mekanisme penyaluran dana desa juga akan dilakukan, dan diharapkan mendorong konsumsi masyarakat. Begitu juga dengan dana BOS yang akan dicairkan hingga 70 persen pada delapan bulan pertama 2020.

“Kami akan dorong itu semua dan termasuk belanja modal, kami akan dorong juga,” pungkasnya.

Baca Juga:  Soal Menkeu Nunggu Rapat Hingga 6 Jam, Ini Penjelasan Komisi XI DPR

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Antisipasi Dampak Corona, Pemerintah Percepat Belanja Kuartal I

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Guna mengantisipasi dampak wabah virus corona terhadap perekonomian Indonesia, pemerintah berencana untuk menggeber belanja pada kuartal pertama tahun ini. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebutkan, dampak wabah virus corona tak bisa dianggap sepele.

Jika dibiarkan, maka akan semakin memberatkan pecapaian target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen. Apalagi hingga saat ini antivirus dan vaksin dari Coronavirus tak kunjung ditemukan.

"Kita akan mendorong front loading, kalau bisa belanja besar-besaran di Q1 (kuartal-I), jadi digenjot lebih awal," tutur Susiwijono di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (12/2).

Dengan adanya wabah virus corona, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat hingga 2 persen. Sebab, negara asal virus ini menyebar, yakni Cina, merupakan mitra dagang terbesar bagi hampir seluruh negara di dunia.

Baca Juga:  Jokowi Beri Waktu 3 Bulan Bagi Kapolri Tuntaskan Temuan Kasus Novel

"Kalau hitung-hitungan konsensus kemarin, pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi Cina pengaruhnya bisa-bisa kena 1 sampai 2 persen ke pertumbuhan ekonomi global," tambahnya.

Belanja yang akan digenjot adalah yang sifatnya konsumtif. Selain itu juga ada bantuan sosial (bansos), dana desa, dan bantuan operasional sekolah atau BOS.

“Sektor apa saja, pertama bansos kita gelontorkan karena akan mendorong konsumsi di masyarakat kecil, karena konsumsi itu share ke PDB 56 persen,” katanya.

Perubahan mekanisme penyaluran dana desa juga akan dilakukan, dan diharapkan mendorong konsumsi masyarakat. Begitu juga dengan dana BOS yang akan dicairkan hingga 70 persen pada delapan bulan pertama 2020.

“Kami akan dorong itu semua dan termasuk belanja modal, kami akan dorong juga,” pungkasnya.

Baca Juga:  Neta Ingatkan Jokowi: Jangan Rusak Sistem Karir di Polri

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Guna mengantisipasi dampak wabah virus corona terhadap perekonomian Indonesia, pemerintah berencana untuk menggeber belanja pada kuartal pertama tahun ini. Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebutkan, dampak wabah virus corona tak bisa dianggap sepele.

Jika dibiarkan, maka akan semakin memberatkan pecapaian target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen. Apalagi hingga saat ini antivirus dan vaksin dari Coronavirus tak kunjung ditemukan.

"Kita akan mendorong front loading, kalau bisa belanja besar-besaran di Q1 (kuartal-I), jadi digenjot lebih awal," tutur Susiwijono di Hotel Millenium, Jakarta, Rabu (12/2).

Dengan adanya wabah virus corona, pertumbuhan ekonomi global diperkirakan melambat hingga 2 persen. Sebab, negara asal virus ini menyebar, yakni Cina, merupakan mitra dagang terbesar bagi hampir seluruh negara di dunia.

Baca Juga:  Penelantar Bayi Diamankan, Ternyata Warga Pelalawan

"Kalau hitung-hitungan konsensus kemarin, pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi Cina pengaruhnya bisa-bisa kena 1 sampai 2 persen ke pertumbuhan ekonomi global," tambahnya.

Belanja yang akan digenjot adalah yang sifatnya konsumtif. Selain itu juga ada bantuan sosial (bansos), dana desa, dan bantuan operasional sekolah atau BOS.

“Sektor apa saja, pertama bansos kita gelontorkan karena akan mendorong konsumsi di masyarakat kecil, karena konsumsi itu share ke PDB 56 persen,” katanya.

Perubahan mekanisme penyaluran dana desa juga akan dilakukan, dan diharapkan mendorong konsumsi masyarakat. Begitu juga dengan dana BOS yang akan dicairkan hingga 70 persen pada delapan bulan pertama 2020.

“Kami akan dorong itu semua dan termasuk belanja modal, kami akan dorong juga,” pungkasnya.

Baca Juga:  Soal Menkeu Nunggu Rapat Hingga 6 Jam, Ini Penjelasan Komisi XI DPR

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari