Siapkan Helikopter dan Pesawat Bom Air

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama dengan instansi terkait tidak ingin lagi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Riau dan terus menyebabkan kabut asap seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu, tahun ini pencegahan dan penanganan karhutla akan lebih ditingkatkan lagi.

Salah satunya yakni dengan menetapkan status siaga darurat bencana karhutla lebih cepat. Di mana, terhitung tadi malam, Selasa (11/2), Provinsi Riau telah resmi menyandang status siaga darurat bencana karhutla. Dengan status itu, seluruh pihak terkait, mulai dari pemerintah, TNI-Polri dan swasta akan mulai "berperang" terhadap api yang membakar lahan-lahan dan hutan di Riau.

- Advertisement -

Selain dari sisi kesiapan personel, pada tahun ini persiapan peralatan juga akan lebih dimaksimalkan lagi. Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menyerahkan helikopter untuk melakukan pemadaman menggunakan sistem water bombing, terutama untuk menjangkau daerah yang sulit.

Selain itu, juga akan dikerahkan pesawat untuk modifikasi cuaca, termasuk satu pesawat yang akan bertugas menjatuhkan bom-bom air di lokasi yang terbakar. Diharapkan dengan peralatan ini, jika terjadi kebakaran akan segera dapat dipadamkan. "Dengan sudah adanya tiga daerah yang menetapkan status siaga darurat karhutla, maka dengan ini kita tetapkan status siaga darurat karhutla di tingkat Provinsi Riau. Status ini akan berlangsung hingga 31 Oktober," ujar Gubernur Riau Syamsuar, kemarin.

- Advertisement -

Menurut Syamsuar, pihaknya sengaja mempercepat penetapan status siaga darurat karhutla tersebut setelah melihat adanya karhutla yang sudah terjadi di Riau. Dengan cepatnya penetapan status tersebut, Riau lebih siap dan semua posko karhutla bisa segera diaktifkan. "Dengan status ini, pihak BNPB juga akan segera mengirim bantuan ke Riau. Baik itu helikopter untuk pemadaman dan pesawat untuk modifikasi cuaca. Ini adalah upaya kita agar pada tahun 2020 ini bisa lebih cermat dan tepat dalam penanganan karhutla," ujarnya.

Khusus untuk pesawat pembom air tersebut, dari keterangan yang ia dapat melalui Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Marsma TNI Roni Moningka, kapasitasnya angkut airnya akan lebih besar dari helikopter yang selama ini sudah digunakan. "Jadi pesawat itu sejenis Hercules yang bisa menjatuhkan bom-bom air di lokasi yang terjadi karhutla. Kapasitas lebih besar dari helikopter, pesawat ini akan segera didatangkan ke Riau," sebutnya.

Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edward Sanger dalam laporannya mengatakan, hingga saat ini sudah terdeteksi beberapa hot spot dan fire spot di beberapa daerah di Riau. Namun hot spot paling banyak terdeteksi di wilayah Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Siak serta Kota Dumai.

"Di beberapa daerah tersebut saat ini juga curah hujannya sudah mulai menurun. Dengan kondisi ini, dikhawatirkan akan mempermudah terjadinya karhutla jika tidak segera diantisipasi," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Edward, bahwa saat ini sudah ada dua kabupaten dan satu kota yang menetapkan status siaga darurat karhutla yakni Bengkalis dan Siak serta kota Dumai. "Dengan kondisi tersebut, sudah dapat diambil langkah-langkah preventif untuk melakukan pencegahan. Salah satunya dengan menetapkan status siaga darurat karhutla. Dengan status tersebut, posko-posko karhutla baik itu di tingkat provinsi maupun daerah dapat diaktifkan kembali," sebutnya.

Edward juga melaporkan, bahwa total luas lahan yang terbakar sejak awal tahun hingga saat ini mencapai 271,07 hektare. Di mana lokasinya sudah tersebar hampir di seluruh daerah di Riau, kecuali dua daerah yakni Kabupaten Rokan Hulu dan Kuantan Singingi

"Kabupaten Rohil total luas lahan yang terbakar sejumlah 0,25 hektare, Dumai 31,85 hektare, Bengkalis 60,90 hektare, Kepulauan Meranti 5,5 hektare, Siak 98,47 hektare, Pekanbaru 3 hektare, Kampar 2,5 hektare, Pelalawan 5 hektare, Indragiri Hulu 21,50 hektare, dan Indragiri Hilir 42,10 hektare," jelasnya.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi mengatakan, bahwa pihaknya mendukung dengan penetapan status siaga darurat karhutla ini. Dengan status ini, maka diharapkan penanganan terhadap karhutla dapat lebih diintensifkan. "Dengan penetapan status ini, kita siap untuk menanggulangi karhutla bersama-sama. Apalagi saat ini kita dibantu dengan relawan dari para mahasiswa di Riau yang saat ini sedang menjalani pelatihan," sebutnya.

Polres Bengkalis Terbanyak Tangani Kasus
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Riau berserta jajaran menetapkan lima tersangka baru kasus karhutla di Bumi Melayu. Penambahan ini, membuat tersangka perorangan menjadi 26 orang atas kebakaran lahan seluas 117,5825 hektare.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menyampaikan, penambahan tersangka berdasarkan lima laporan polisi (LP) baru yang ditangani oleh Krops Bhayangkara. Di antaranya, Polres Indragiri Hilir (Inhil), Polres Bengkalis, Polres Rokan Hilir (Rohil) dan Polres Kepulauan Meranti. "Saat ini, kami menangani 21 LP dengan 26 tersangka sepanjang tahun 2020," ungkap Sunarto kepada Riau Pos, Selasa (11/2).

Terhadap perkara itu, kata pria yang akrab sapa Narto, secara keseluruhan ditangani oleh 8 Polresta. Di antaranya, Polres Indragiri Hulu (Inhu) menangani satu perkara dan menjerat tiga tersangka dan Polres Bengkalis menangani tujuh kasus dengan delapan tersangka, serta Polresta Pekanbaru mengusut dua perkara dengan dua tersangka.

Kemudian, Polresta Dumai menetapkan dua orang tersangka dari dua perkara, Polres Siak menangani dua perkara dengan tiga tersangka. Polres Rohil mengusut dua perkara dengan tiga tersangka. Polres Inhil menangani dua perkara dan dua tersangka dan Polres Kepulauan Meranti tiga perkara dan tiga tersangka. "Polres Bengkalis paling banyak menangani perkara karhutla. Dengan 7 LP dan tersangkanya 8 orang," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, seluruh perkara yang diusut Polresta masih dalam tahap penyidikan. Penyidik sebut dia, tengah berupaya merampungkan berkas perkara sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan. "Semua perkara masih dalam tahap penyidikan," uajrnya Narto.

Hari Ini, Kapolri dan Panglima TNI Datang
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis dijadwalkan mengunjungi Bumi Lancang Kuning, Rabu (12/2) hari ini. Kunjungan kerja (kunker) dua jenderal bintang empat itu meninjau kesiapan Provinsi Riau dalam pencegahan dan penanggulan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hadi Tjahjanto dan Idham Azis berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur menggunakan pesawat TNI AU, dan diperkirakan tiba  di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru sekitar pukul 15.00 WIB. Kedatangan mereka nantinya turut disambut unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Provinsi Riau.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto dikonfirmasi Riau Pos membenarkan, ada rencana kedatangan pucuk pimpinan di insitusi Polri dan TNI ke Pekanbaru. "Iya, Pak Kapolri dan Panglima TNI ke Pekanbaru, besok (hari ini, red). Direncanakan beliau tiba sekitar pukul 15.00 WIB," ujar Sunarto, Selasa (11/2).

Usai mendarat di Kota Pekanbaru, Marsekal, Hadi Tjahjanto dan Jenderal Pol Idham Azis langsung menuju Balai Serindit Gedung Daerah Provinsi Riau, Jalan Diponegoro. Di sana, keduanya bakal memberikan pengarahan tentang penanggulangan karhutla di Bumi Melayu.

Disampaikan Sunarto, jenderal bintang empat ini meninjau Posko Relawan Pemadaman Karhutla di Anjungan Sri Gemilang, Kabupaten Inhil dalam Purna MTQ Jalan Jenderal Sudirman. Pendirian posko yang diprakasai Polda Riau ini atas  diinisiasikan masyarakat Riau serta sinegitas antara instansi terkait dalam penanganan karhutla.  Karena, seluruh lapisan pihak harus mempersiapkan diri dalam menghadapi karhuta, mengingat pada tahun ini diperkirakan Riau bakal menghadapi musim kemarau panjang. Selain itu, pokso tersebut juga dilengkapi dengan aplikasi Dasboard Lancang Kuning yang bisa mendeteksi titik api hingga bisa cepat dilakukan pemadaman.(ADV)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama dengan instansi terkait tidak ingin lagi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Riau dan terus menyebabkan kabut asap seperti tahun-tahun sebelumnya. Untuk itu, tahun ini pencegahan dan penanganan karhutla akan lebih ditingkatkan lagi.

Salah satunya yakni dengan menetapkan status siaga darurat bencana karhutla lebih cepat. Di mana, terhitung tadi malam, Selasa (11/2), Provinsi Riau telah resmi menyandang status siaga darurat bencana karhutla. Dengan status itu, seluruh pihak terkait, mulai dari pemerintah, TNI-Polri dan swasta akan mulai "berperang" terhadap api yang membakar lahan-lahan dan hutan di Riau.

Selain dari sisi kesiapan personel, pada tahun ini persiapan peralatan juga akan lebih dimaksimalkan lagi. Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menyerahkan helikopter untuk melakukan pemadaman menggunakan sistem water bombing, terutama untuk menjangkau daerah yang sulit.

Selain itu, juga akan dikerahkan pesawat untuk modifikasi cuaca, termasuk satu pesawat yang akan bertugas menjatuhkan bom-bom air di lokasi yang terbakar. Diharapkan dengan peralatan ini, jika terjadi kebakaran akan segera dapat dipadamkan. "Dengan sudah adanya tiga daerah yang menetapkan status siaga darurat karhutla, maka dengan ini kita tetapkan status siaga darurat karhutla di tingkat Provinsi Riau. Status ini akan berlangsung hingga 31 Oktober," ujar Gubernur Riau Syamsuar, kemarin.

Menurut Syamsuar, pihaknya sengaja mempercepat penetapan status siaga darurat karhutla tersebut setelah melihat adanya karhutla yang sudah terjadi di Riau. Dengan cepatnya penetapan status tersebut, Riau lebih siap dan semua posko karhutla bisa segera diaktifkan. "Dengan status ini, pihak BNPB juga akan segera mengirim bantuan ke Riau. Baik itu helikopter untuk pemadaman dan pesawat untuk modifikasi cuaca. Ini adalah upaya kita agar pada tahun 2020 ini bisa lebih cermat dan tepat dalam penanganan karhutla," ujarnya.

Khusus untuk pesawat pembom air tersebut, dari keterangan yang ia dapat melalui Danlanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru Marsma TNI Roni Moningka, kapasitasnya angkut airnya akan lebih besar dari helikopter yang selama ini sudah digunakan. "Jadi pesawat itu sejenis Hercules yang bisa menjatuhkan bom-bom air di lokasi yang terjadi karhutla. Kapasitas lebih besar dari helikopter, pesawat ini akan segera didatangkan ke Riau," sebutnya.

Kepala Pelaksana BPBD Riau, Edward Sanger dalam laporannya mengatakan, hingga saat ini sudah terdeteksi beberapa hot spot dan fire spot di beberapa daerah di Riau. Namun hot spot paling banyak terdeteksi di wilayah Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Meranti, Siak serta Kota Dumai.

"Di beberapa daerah tersebut saat ini juga curah hujannya sudah mulai menurun. Dengan kondisi ini, dikhawatirkan akan mempermudah terjadinya karhutla jika tidak segera diantisipasi," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Edward, bahwa saat ini sudah ada dua kabupaten dan satu kota yang menetapkan status siaga darurat karhutla yakni Bengkalis dan Siak serta kota Dumai. "Dengan kondisi tersebut, sudah dapat diambil langkah-langkah preventif untuk melakukan pencegahan. Salah satunya dengan menetapkan status siaga darurat karhutla. Dengan status tersebut, posko-posko karhutla baik itu di tingkat provinsi maupun daerah dapat diaktifkan kembali," sebutnya.

Edward juga melaporkan, bahwa total luas lahan yang terbakar sejak awal tahun hingga saat ini mencapai 271,07 hektare. Di mana lokasinya sudah tersebar hampir di seluruh daerah di Riau, kecuali dua daerah yakni Kabupaten Rokan Hulu dan Kuantan Singingi

"Kabupaten Rohil total luas lahan yang terbakar sejumlah 0,25 hektare, Dumai 31,85 hektare, Bengkalis 60,90 hektare, Kepulauan Meranti 5,5 hektare, Siak 98,47 hektare, Pekanbaru 3 hektare, Kampar 2,5 hektare, Pelalawan 5 hektare, Indragiri Hulu 21,50 hektare, dan Indragiri Hilir 42,10 hektare," jelasnya.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Efendi mengatakan, bahwa pihaknya mendukung dengan penetapan status siaga darurat karhutla ini. Dengan status ini, maka diharapkan penanganan terhadap karhutla dapat lebih diintensifkan. "Dengan penetapan status ini, kita siap untuk menanggulangi karhutla bersama-sama. Apalagi saat ini kita dibantu dengan relawan dari para mahasiswa di Riau yang saat ini sedang menjalani pelatihan," sebutnya.

Polres Bengkalis Terbanyak Tangani Kasus
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Riau berserta jajaran menetapkan lima tersangka baru kasus karhutla di Bumi Melayu. Penambahan ini, membuat tersangka perorangan menjadi 26 orang atas kebakaran lahan seluas 117,5825 hektare.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menyampaikan, penambahan tersangka berdasarkan lima laporan polisi (LP) baru yang ditangani oleh Krops Bhayangkara. Di antaranya, Polres Indragiri Hilir (Inhil), Polres Bengkalis, Polres Rokan Hilir (Rohil) dan Polres Kepulauan Meranti. "Saat ini, kami menangani 21 LP dengan 26 tersangka sepanjang tahun 2020," ungkap Sunarto kepada Riau Pos, Selasa (11/2).

Terhadap perkara itu, kata pria yang akrab sapa Narto, secara keseluruhan ditangani oleh 8 Polresta. Di antaranya, Polres Indragiri Hulu (Inhu) menangani satu perkara dan menjerat tiga tersangka dan Polres Bengkalis menangani tujuh kasus dengan delapan tersangka, serta Polresta Pekanbaru mengusut dua perkara dengan dua tersangka.

Kemudian, Polresta Dumai menetapkan dua orang tersangka dari dua perkara, Polres Siak menangani dua perkara dengan tiga tersangka. Polres Rohil mengusut dua perkara dengan tiga tersangka. Polres Inhil menangani dua perkara dan dua tersangka dan Polres Kepulauan Meranti tiga perkara dan tiga tersangka. "Polres Bengkalis paling banyak menangani perkara karhutla. Dengan 7 LP dan tersangkanya 8 orang," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, seluruh perkara yang diusut Polresta masih dalam tahap penyidikan. Penyidik sebut dia, tengah berupaya merampungkan berkas perkara sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan. "Semua perkara masih dalam tahap penyidikan," uajrnya Narto.

Hari Ini, Kapolri dan Panglima TNI Datang
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis dijadwalkan mengunjungi Bumi Lancang Kuning, Rabu (12/2) hari ini. Kunjungan kerja (kunker) dua jenderal bintang empat itu meninjau kesiapan Provinsi Riau dalam pencegahan dan penanggulan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Hadi Tjahjanto dan Idham Azis berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur menggunakan pesawat TNI AU, dan diperkirakan tiba  di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru sekitar pukul 15.00 WIB. Kedatangan mereka nantinya turut disambut unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Provinsi Riau.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto dikonfirmasi Riau Pos membenarkan, ada rencana kedatangan pucuk pimpinan di insitusi Polri dan TNI ke Pekanbaru. "Iya, Pak Kapolri dan Panglima TNI ke Pekanbaru, besok (hari ini, red). Direncanakan beliau tiba sekitar pukul 15.00 WIB," ujar Sunarto, Selasa (11/2).

Usai mendarat di Kota Pekanbaru, Marsekal, Hadi Tjahjanto dan Jenderal Pol Idham Azis langsung menuju Balai Serindit Gedung Daerah Provinsi Riau, Jalan Diponegoro. Di sana, keduanya bakal memberikan pengarahan tentang penanggulangan karhutla di Bumi Melayu.

Disampaikan Sunarto, jenderal bintang empat ini meninjau Posko Relawan Pemadaman Karhutla di Anjungan Sri Gemilang, Kabupaten Inhil dalam Purna MTQ Jalan Jenderal Sudirman. Pendirian posko yang diprakasai Polda Riau ini atas  diinisiasikan masyarakat Riau serta sinegitas antara instansi terkait dalam penanganan karhutla.  Karena, seluruh lapisan pihak harus mempersiapkan diri dalam menghadapi karhuta, mengingat pada tahun ini diperkirakan Riau bakal menghadapi musim kemarau panjang. Selain itu, pokso tersebut juga dilengkapi dengan aplikasi Dasboard Lancang Kuning yang bisa mendeteksi titik api hingga bisa cepat dilakukan pemadaman.(ADV)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya