Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Polisi Akan Panggil Paksa dan Kenakan Habib Rizieq Pasal Berlapis

JAKARTA (RIAUPOS.CO)- Polisi sebagai aparat penegak hukum dinilai memiliki kebijakan diskresi. Terkadang, diskresi tersebut bisa membuat kebijakan yang dilakukan keluar dari penegakan hukum atau no enforcement of law. 

Pernyataan itu disampaikan oleh pakar hukum, Suteki terkait penetapan Habib Rizieq Shihab sebagai tersangka dengan pasal berlapis. 

"Misal dalam kasus Habib Rizieq, status jadi tersangka untuk  tiga sangkaan adanya pelanggaran Pasal 93 UU RI Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, Pasal 160 KUHP dan ketidakpatuhan terhadap pejabat negara. Kita mendapatkan non equality before the law. Itu yang disebut diskriminasi. penegakan hukum yang ambyar atau tebang pilih," ujar Suteki dalam webinar bertajuk, Pelanggaran HAM dan Demokrasi di Era Reformasi, Kamis (10/11/2020). 

Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Diponegoro (Undip) ini menuturkan, kerumunan kampanye putra Pesiden Joko Widodo (Jokowi) seolah dibiarkan dan tidak ada yang mempermasalahkan. Sementara, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Habib Rizieq terus dipersoalkan.

Baca Juga:  Syarudin Tertinggi, Uber Stagnan

"Dengan demikian saya mengendus boleh jadi industri kejam penegakan hukum telah berdiri. Pertimbangan utama mengenai untung rugi," tuturnya.

Sebelumnya Habib Rizieq  ditetapkan menjadi tersangka oleh Polda Metro Jaya terkait kerumunan Maulid Nabi di Petamburan. Dia juga diduga melanggar UU kekarantinaan.  

"Hasilnya ada enam yang ditetapkan sebagai tersangka pertama penyelenggara saudara MRS di pasal 160 dan 216. Kedua ketua panitian HU, sekretaris panitia saudara A, keempat MS penanggung jawab, kelima SL itu penanggung jawab acara, dan HI kepala seksi acara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Kamis (10/12/2020).  

Dia mengatakan polisi akan melakukan upaya paksa untuk pemanggilan keenam tersangka. 

Baca Juga:  Demo Ricuh Hingga Kontak Fisik, KAMI Riau Desak Polisi Minta Maaf

"Keenam tersangka ini polri dalam hal ini kita akan mengenakan upaya paksa," kata Yusri. 

Penetapan tersangka setelah gelar perkara tentang Tindak Pidana Kekarantinaan Kesehatan. HRS menjadi tersangka karena bertindak sebagai penyelenggara acara yang mengundang kerumunan massa. Keseluruhan enam orang ditetapkan sebagai tersangka.  

Yusri Yunus mengatakan polisi akan melakukan upaya paksa untuk pemanggilan keenam tersangka. 

"Keenam tersangka ini polri dalam hal ini kita akan mengenakan upaya paksa," kata Yusri.  

Seperti diketahui, kepulangan Habib Rizieq menimbulkan kerumunan di berbagai tempat. Salah satunya di acara Maulid Nabi dan akad nikah putrinya di Petamburan, beberapa waktu lalu.

Sumber: RMOL/Antara/JPNN/ Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO)- Polisi sebagai aparat penegak hukum dinilai memiliki kebijakan diskresi. Terkadang, diskresi tersebut bisa membuat kebijakan yang dilakukan keluar dari penegakan hukum atau no enforcement of law. 

Pernyataan itu disampaikan oleh pakar hukum, Suteki terkait penetapan Habib Rizieq Shihab sebagai tersangka dengan pasal berlapis. 

- Advertisement -

"Misal dalam kasus Habib Rizieq, status jadi tersangka untuk  tiga sangkaan adanya pelanggaran Pasal 93 UU RI Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan, Pasal 160 KUHP dan ketidakpatuhan terhadap pejabat negara. Kita mendapatkan non equality before the law. Itu yang disebut diskriminasi. penegakan hukum yang ambyar atau tebang pilih," ujar Suteki dalam webinar bertajuk, Pelanggaran HAM dan Demokrasi di Era Reformasi, Kamis (10/11/2020). 

Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Diponegoro (Undip) ini menuturkan, kerumunan kampanye putra Pesiden Joko Widodo (Jokowi) seolah dibiarkan dan tidak ada yang mempermasalahkan. Sementara, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Habib Rizieq terus dipersoalkan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Tersandung Kasus Narkoba

"Dengan demikian saya mengendus boleh jadi industri kejam penegakan hukum telah berdiri. Pertimbangan utama mengenai untung rugi," tuturnya.

Sebelumnya Habib Rizieq  ditetapkan menjadi tersangka oleh Polda Metro Jaya terkait kerumunan Maulid Nabi di Petamburan. Dia juga diduga melanggar UU kekarantinaan.  

"Hasilnya ada enam yang ditetapkan sebagai tersangka pertama penyelenggara saudara MRS di pasal 160 dan 216. Kedua ketua panitian HU, sekretaris panitia saudara A, keempat MS penanggung jawab, kelima SL itu penanggung jawab acara, dan HI kepala seksi acara," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Kamis (10/12/2020).  

Dia mengatakan polisi akan melakukan upaya paksa untuk pemanggilan keenam tersangka. 

Baca Juga:  Teliti Vaksin Virus Corona, Ahli China Lakukan Uji Coba Terhadap Monyet

"Keenam tersangka ini polri dalam hal ini kita akan mengenakan upaya paksa," kata Yusri. 

Penetapan tersangka setelah gelar perkara tentang Tindak Pidana Kekarantinaan Kesehatan. HRS menjadi tersangka karena bertindak sebagai penyelenggara acara yang mengundang kerumunan massa. Keseluruhan enam orang ditetapkan sebagai tersangka.  

Yusri Yunus mengatakan polisi akan melakukan upaya paksa untuk pemanggilan keenam tersangka. 

"Keenam tersangka ini polri dalam hal ini kita akan mengenakan upaya paksa," kata Yusri.  

Seperti diketahui, kepulangan Habib Rizieq menimbulkan kerumunan di berbagai tempat. Salah satunya di acara Maulid Nabi dan akad nikah putrinya di Petamburan, beberapa waktu lalu.

Sumber: RMOL/Antara/JPNN/ Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari