JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Negara-negara ASEAN dan tiga negara mitra yakni Cina, Jepang, dan Republik Korea, sepakat untuk meningkatkan kerja sama bidang ketenagakerjaan.
Kesepakatan peningkatan kerja sama ketenagakerjaan negara ASEAN dengan ketiga negara mitra tersebut tertuang dalam pertemuan pejabat senior ASEAN bidang ketenagakerjaan ke-19 atau 19th Senior Labour Officials Meeting Plus Three (SLOM+3).
Demikian dikatakan, Sekjen Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi. “Dari diskusi pertemuan SLOM Plus Three tadi, Cina, Jepang, dan Republik Korea sangat terbuka sekali mengenai berbagai kesempatan untuk bekerja sama di bidang ketenagakerjaan,” ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu (11/9/2021) kemarin.
Delegasi Cina, Hezu Ma dalam pertemuan tersebut meminta agar ASEAN tetap memperkuat proyek kerja sama yang sudah berjalan seperti soal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau ASEAN Occupational Safety and Health (ASEAN-OSHNET) di sektor industri.
Penguatan kerja sama lainnya yakni soal pelayanan ketenagakerjaan yang menyangkut pasar kerja global dan kerja sama menghadapi pandemi dalam dunia kerja.
Anwar Sanusi menilai Cina merupakan salah satu negara yang berhasil menangani dan bertahan di masa pandemi, bahkan ekonominya tetap berkembang sangat pesat.
“Kita harus belajar dari Cina yang berhasil mengatasi pandemi,” ujarnya.
Sedangkan delegasi Jepang, Hirashima Masakuni menginginkan kerja sama pengembangan kerangka kerja hubungan industrial yang baru, pengurangan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak di bidang pertanian, keterampilan industri untuk fase pertumbuhan inklusif tahap kedua dan peningkatan standar K3 di bidang konstruksi.
Sementara itu, Republik Korea melalui Kil Joon Noh juga mendukung berbagai kerja sama regional ketenagakerjaan dalam program berbagi pengetahuan penelitian peningkatan sistem pendidikan dan pelatihan Vokasi Petugas K3 di Cambodia, Laos, Myanmar dan Viet Nam (CLMV).
Anwar Sanusi menambahkan saat ini juga masih berlangsung kerja sama studi peningkatan daya saing Sumber Daya Manusia ASEAN melalui Kurikulum Technical and Vocational Educational and Training (TVET) Responsif antara Republik Korea dengan Filipina, Thailand, dan Viet Nam.
“Mudah-mudahan kita bisa memanfaatkan momentum SLOM+3 ini untuk dua tahun ke depan sebaik-baiknya, untuk kemajuan ASEAN secara umum, dan kemajuan ketenagakerjaan di Indonesia,” tuturnya.
Kepala Biro Kerja sama Kemnaker, M. Arief Hidayat mengatakan hasil pembahasan SLOM+3 ini akan dilaporkan dan diadopsi dalam pertemuan atau Forum ASEAN Labour Minister’s Meeting Plus Three (ALMM+3) tahun depan.
“Jadi, ini sifatnya lebih mempererat kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan ASEAN +3,” pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erwan Sani