KIEV (RIAUPOS.CO) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan telah memberhentikan sejumlah duta besar (dubes) Ukraina di sejumlah negara. Salah satunya dubes untuk Jerman yang kerap bersuara lantang. Dubes lain yang dicopot adalah untuk India, Republik Ceko, Norwegia, dan Hungaria. Zelensky juga mengatakan calon pengganti para dubes itu sudah disiapkan.
Terkait keputusan mendadak mencopok sejumlah dubes Ukraina di sejumlah negara tersebut, Zelensky mengatakan sebagai hal yang biasa. Menurutnya itu adalah rotasi dalam praktik diplomatik dan dia meminta tak dikaitkan dengan invasi Rusia ke negaranya.
“Rotasi ini adalah bagian normal dalam praktik diplomatik,” kata Zelensky melalui pernyataan resminya.
Tidak disebutkan secara jelas apakah para dubes yang dicopot tersebut kemudian akan diberi posisi baru. Zelensky sebelumnya terus mendesak agar para diplomatnya meningkatkan upaya menggalang dukungan internasional dan bantuan militer bagi Ukraina. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan diri dari invasi Rusia sejak 24 Februari lalu.
Perlu diketahui, hubungan Ukraina dengan Jerman, negara yang sangat bergantung pada pasokan energi dari Rusia, serta merupakan ekonomi terbesar di Eropa, sangat sensitif. Dubes yang dicopot, Andriy Melnyk, 46 tahun, dikenal luas oleh kalangan politisi dan diplomat di Jerman. Ia ditunjuk sebagai dubes untuk Jerman pada 2014 oleh pendahulu Zelensky.
Melynk kerap bersuara lantang di media sosial. Ia pernah mencela para politisi dan cendekiawan yang menentang langkah untuk mempersenjatai Ukraina guna memerangi invasi Rusia. Dia menuduh pihak-pihak tersebut sebagai orang-orang yang suka mengambil hati. Melynk juga pernah melemparkan kritik terhadap Kanselir Jerman Olaf Scholz ketika tidak segera menerima undangan Zelensky untuk berkunjung ke Kiev.
Ukraina dan Jerman saat ini terlibat dalam perselisihan menyangkut sebuah turbin yang sekarang sedang dilakukan perawatan di Kanada. Jerman menginginkan Kanada mengembalikan turbin itu ke perusahaan raksasa gas alam Rusia, Gazprom, untuk memompa gas ke Eropa.
Namun, Ukraina mendesak Kanada untuk menyimpan turbin tersebut, dengan alasan pengembalian itu akan melanggar aturan sanksi atas Rusia. Sementara itu, Kanada berkeinginan untuk mengembalikan turbin tersebut.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman