Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Unilak Buat Beberapa Stimulasi Bantu Ringankan Mahasiswa

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sektor pendidikan sangat merasakan dampak dari pandemi virus corona (Covid-19) yang hingga kini belum ada tanda-tanda berakhir di Indonesia. Di perguruan tinggi, kondisi ini membuat sistem belajar-mengajar menjadi terbatas karena baik mahasiswa atau dosen harus mengikuti protokol pemerintah, yakni berada di rumah.

Hal lain yang dirasakan adalah sulitnya ekonomi membuat banyak mahasiswa berkemungkinan akan kesulitan juga membayar dana pendidikan mereka. Selain itu bisa jadi, minat mahasiswa baru untuk masuk perguruan tinggi juga akan berkurang karena hal tersebut.

Kondisi-kondisi seperti itu juga dialami Universitas Lancang Kuning (Unilak), Riau. Rektor Unilak, Dr Junaidi, tak menampik bahwa pandemi corona berdampak terhadap universitas yang dipimpinnya secara keseluruhan, juga khusu terhadap para mahasiswanya.

Dia menjelaskan, untuk sistem belajar-mengajar, sebagian dosen menggunakan media online (daring). Unilak sudah menggunakan aplikasi blended learning untuk pembelajaran daring. Pertemuan, diskusi, pemberian tugas dan ujian bisa menggunakan aplikasi blended learning.

"Semua dosen diwajibkan mengajar menggunakan media online. Kehadirannya tercatat di aplikasi kami," jelas Junaidi kepada Riaupos.co, Senin (11/5/2020).

Baca Juga:  Back to Shool Bersama Faber-Castell

Penulis buku Menggugat Realitas, Teroka Kebudayaan, dan Interpretasi Dunia Sastra ini juga menjelakan bahwa pihaknya memberikan beberapa stimulasi untuk membantu meringangkan beban mahasiswa Unilak. Beberapa hal yang dilakukan antara lain memberikan pengurangan uang ujian semester ini dan akan memberikan kuota paket internet. 

"Kemungkinan stimulasi untuk semester depan masih kami pelajari," jelas lelaki asal Kampar tersebut.

Unilak juga sangat respon dan melakukan beberapa langkah saat pandemi corona ini, terutama saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan di Pekanbaru untuk memutus rantai penularan. Kondisi ini membuat banyak mahasiswa Unilak dari kabupaten/kota lain di Riau maupun di provinsi tetangga, "terjebak" di kos masing-masing, tidak bisa pulang ke daerah asalnya.

Untuk membantu para mahasiswa tersebut, pihaknya sudah dua kali memberikan bantuan berupa sembako. Menurutnya, meski itu tidak membantu secara penuh, tetapi cukup bisa meringankan beban mereka.

Baca Juga:  Ariadi Kirim Bukti Tambahan ke KY

Salah seorang kritikus sastra di Riau ini menjelaskan, secara langsung Unilak menghadapi dampak akibat pandemi corona ini karena kemampuan bayar SPP mahasiswa akan menurun. Dia juga memprediksi minat mahasiswa baru kemungkinan akan menurun karena situasi ekonomi yang sulit seperti sekarang.

Untuk itu, pihaknya melakukan langkah-langkah efisiensi di segala bidang dan akan bekerja sama dengan pihak bank untuk menalangi SPP mahasiswa.

"Langkah-langkah seperti itu mau tak mau harus kami ambil karena situasi ekonomi seperti ini," ujar lelaki yang dilantik sebagai Rektor Unilak periode 2019-2023 pada 7 November 2019 ini.

Junaidi sangat berterima kasih kepada Pemprov Riau yang terus mendukung dan membantu Unilak. Dijelaskannya, di masa pandemi ini, Pemprov Riau telah membantu civitas akademika Unilak berupa sembako.Pemprov Riau hingga saat ini juga terus mengucurkan dana beasiswa untuk mahasiswa Unilak.

"Semoga pandemi corona ini cepat berakhir dan kita kembali pada kehidupan normal," jelas Junaidi mengakhiri.

Laporan/Editor: Hary B Koriun

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sektor pendidikan sangat merasakan dampak dari pandemi virus corona (Covid-19) yang hingga kini belum ada tanda-tanda berakhir di Indonesia. Di perguruan tinggi, kondisi ini membuat sistem belajar-mengajar menjadi terbatas karena baik mahasiswa atau dosen harus mengikuti protokol pemerintah, yakni berada di rumah.

Hal lain yang dirasakan adalah sulitnya ekonomi membuat banyak mahasiswa berkemungkinan akan kesulitan juga membayar dana pendidikan mereka. Selain itu bisa jadi, minat mahasiswa baru untuk masuk perguruan tinggi juga akan berkurang karena hal tersebut.

- Advertisement -

Kondisi-kondisi seperti itu juga dialami Universitas Lancang Kuning (Unilak), Riau. Rektor Unilak, Dr Junaidi, tak menampik bahwa pandemi corona berdampak terhadap universitas yang dipimpinnya secara keseluruhan, juga khusu terhadap para mahasiswanya.

Dia menjelaskan, untuk sistem belajar-mengajar, sebagian dosen menggunakan media online (daring). Unilak sudah menggunakan aplikasi blended learning untuk pembelajaran daring. Pertemuan, diskusi, pemberian tugas dan ujian bisa menggunakan aplikasi blended learning.

- Advertisement -

"Semua dosen diwajibkan mengajar menggunakan media online. Kehadirannya tercatat di aplikasi kami," jelas Junaidi kepada Riaupos.co, Senin (11/5/2020).

Baca Juga:  Keberangkatan H-4 Idulfitri Paling Laris, Menhub Antisipasi Lonjakan Pemudik

Penulis buku Menggugat Realitas, Teroka Kebudayaan, dan Interpretasi Dunia Sastra ini juga menjelakan bahwa pihaknya memberikan beberapa stimulasi untuk membantu meringangkan beban mahasiswa Unilak. Beberapa hal yang dilakukan antara lain memberikan pengurangan uang ujian semester ini dan akan memberikan kuota paket internet. 

"Kemungkinan stimulasi untuk semester depan masih kami pelajari," jelas lelaki asal Kampar tersebut.

Unilak juga sangat respon dan melakukan beberapa langkah saat pandemi corona ini, terutama saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diberlakukan di Pekanbaru untuk memutus rantai penularan. Kondisi ini membuat banyak mahasiswa Unilak dari kabupaten/kota lain di Riau maupun di provinsi tetangga, "terjebak" di kos masing-masing, tidak bisa pulang ke daerah asalnya.

Untuk membantu para mahasiswa tersebut, pihaknya sudah dua kali memberikan bantuan berupa sembako. Menurutnya, meski itu tidak membantu secara penuh, tetapi cukup bisa meringankan beban mereka.

Baca Juga:  Komisi IV Minta Tingkatkan Pelayan

Salah seorang kritikus sastra di Riau ini menjelaskan, secara langsung Unilak menghadapi dampak akibat pandemi corona ini karena kemampuan bayar SPP mahasiswa akan menurun. Dia juga memprediksi minat mahasiswa baru kemungkinan akan menurun karena situasi ekonomi yang sulit seperti sekarang.

Untuk itu, pihaknya melakukan langkah-langkah efisiensi di segala bidang dan akan bekerja sama dengan pihak bank untuk menalangi SPP mahasiswa.

"Langkah-langkah seperti itu mau tak mau harus kami ambil karena situasi ekonomi seperti ini," ujar lelaki yang dilantik sebagai Rektor Unilak periode 2019-2023 pada 7 November 2019 ini.

Junaidi sangat berterima kasih kepada Pemprov Riau yang terus mendukung dan membantu Unilak. Dijelaskannya, di masa pandemi ini, Pemprov Riau telah membantu civitas akademika Unilak berupa sembako.Pemprov Riau hingga saat ini juga terus mengucurkan dana beasiswa untuk mahasiswa Unilak.

"Semoga pandemi corona ini cepat berakhir dan kita kembali pada kehidupan normal," jelas Junaidi mengakhiri.

Laporan/Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari