Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Hati-hati jika Pedal Kopling Mengeras saat di Injak

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bagi Anda yang mempunyai mobil dengan transmisi manual, sudah pasti di bawah bagian kaki terdapat tiga pedal yang mempunyai fungsi masing-masing. Salah satunya adalah kopling yang  mempunyai fungsi utama mentransfer daya dari mesin ke roda melalui komponen penggerak lain seperti transmisi, gardan dan as roda.

Posisi kopling ini terletak di dalam dan tertutup, di antara mesin dan transmisi, sehingga tidak terlihat dari luar. Karena posisinya itulah jika terjadi masalah pada kopling maka harus dilakukan pembongkaran untuk memeriksa dan mengetahui kondisi kopling.

Biasanya masalah yang terjadi pada kopling dapat diketahui lebih awal, melalui gejala-gejala yang dapat dirasakan oleh pengemudi. Salah satu gejalanya, pedal kopling terasa keras saat diinjak sehingga mengurangi kenyamanan berkendara. Gejala lainnnya, sulit memasukan atau memindahkan tongkat perseneling sehingga mengurangi kecepatan refleks saat perpindahan kecepatan.

Baca Juga:  Pembangunan Infrastruktur Dirasakan Masyarakat Desa

Salah satu penyebab kopling mengeras,  karena pegas cover cluth (diafragma) sudah mengembang. Selain terasa lebih keras, pedal kopling juga terasa lebih tinggi dan jauh saat diinjak. Nah, bila gejala-gejala seperti di atas sudah terjadi, Anda harus segera mengganti kopling set.

Penggantian kopling set yaitu mengganti semua komponen kopling, yang terdiri dari plat kopling, cover cluth, release bearing, dan pilot bearing. Banyak pertanyaan kenapa harus semua diganti? Ya, karena keempat komponen tersebut saling keterkaitan dan berhubungan dalam bekerja sehingga waktu pemakaiannya pun tidak jauh berbeda.

Melakukan penggantian kopling set juga membuat proses perbaikan lebih aman terutama untuk menghindari pembongkaran kopling 2 kali. Sebenarnya usia pakai kopling dan kapan waktu penggantiannya tergantung dari cara mengendarai mobil, kondisi jalan atau medan, dan muatan.

Baca Juga:  Mau Ikutan Demo, 5 Pelajar STM Diamankan

Pada pemakaian normal dan benar, usia pakai kopling dan diafragma bisa menempuh jarak 60.000 kilometer atau kurang lebih 3 tahun. Bila  pengemudi lalai atau melakukan kesalahan dalam mengendarai mobil maka dapat mempersingkat usia pakai kopling.

Jika mobil yang sering menempuh jarak jauh dan sering melalui tanjakan akan membuat kopling cepat aus sehingga mempengaruhi usia pemakaiannya. Agar usia pakai kopling lebih lama dan tidak mudah mengeras, Anda harus memperhatian cara berkendara yang benar dan peka terhadap gejala-gejala awal yang dirasakan ketika kopling mulai mengalami masalah. Semoga bermanfaat.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Bagi Anda yang mempunyai mobil dengan transmisi manual, sudah pasti di bawah bagian kaki terdapat tiga pedal yang mempunyai fungsi masing-masing. Salah satunya adalah kopling yang  mempunyai fungsi utama mentransfer daya dari mesin ke roda melalui komponen penggerak lain seperti transmisi, gardan dan as roda.

Posisi kopling ini terletak di dalam dan tertutup, di antara mesin dan transmisi, sehingga tidak terlihat dari luar. Karena posisinya itulah jika terjadi masalah pada kopling maka harus dilakukan pembongkaran untuk memeriksa dan mengetahui kondisi kopling.

- Advertisement -

Biasanya masalah yang terjadi pada kopling dapat diketahui lebih awal, melalui gejala-gejala yang dapat dirasakan oleh pengemudi. Salah satu gejalanya, pedal kopling terasa keras saat diinjak sehingga mengurangi kenyamanan berkendara. Gejala lainnnya, sulit memasukan atau memindahkan tongkat perseneling sehingga mengurangi kecepatan refleks saat perpindahan kecepatan.

Baca Juga:  TLCI Chapter #2 Riau Kembali Berbagi, Sasar Panti Asuhan Al Istiklal

Salah satu penyebab kopling mengeras,  karena pegas cover cluth (diafragma) sudah mengembang. Selain terasa lebih keras, pedal kopling juga terasa lebih tinggi dan jauh saat diinjak. Nah, bila gejala-gejala seperti di atas sudah terjadi, Anda harus segera mengganti kopling set.

- Advertisement -

Penggantian kopling set yaitu mengganti semua komponen kopling, yang terdiri dari plat kopling, cover cluth, release bearing, dan pilot bearing. Banyak pertanyaan kenapa harus semua diganti? Ya, karena keempat komponen tersebut saling keterkaitan dan berhubungan dalam bekerja sehingga waktu pemakaiannya pun tidak jauh berbeda.

Melakukan penggantian kopling set juga membuat proses perbaikan lebih aman terutama untuk menghindari pembongkaran kopling 2 kali. Sebenarnya usia pakai kopling dan kapan waktu penggantiannya tergantung dari cara mengendarai mobil, kondisi jalan atau medan, dan muatan.

Baca Juga:  Kasus Baru Covid-19 Terus Bermunculan di Kota Dumai

Pada pemakaian normal dan benar, usia pakai kopling dan diafragma bisa menempuh jarak 60.000 kilometer atau kurang lebih 3 tahun. Bila  pengemudi lalai atau melakukan kesalahan dalam mengendarai mobil maka dapat mempersingkat usia pakai kopling.

Jika mobil yang sering menempuh jarak jauh dan sering melalui tanjakan akan membuat kopling cepat aus sehingga mempengaruhi usia pemakaiannya. Agar usia pakai kopling lebih lama dan tidak mudah mengeras, Anda harus memperhatian cara berkendara yang benar dan peka terhadap gejala-gejala awal yang dirasakan ketika kopling mulai mengalami masalah. Semoga bermanfaat.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari