Kamis, 8 Mei 2025
spot_img

Pemerintah Tidak Memulangkan WNI Eks ISIS

BOGOR (RIAUPOS.CO) โ€” Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan bahwa pemerintah sudah memutuskan tidak akan memulangkan ratusan WNI eks ISIS atau terlibat dalam Foreign Terrorist Fighters (FTF).

Meski begitu, pemerintah tetap membuka peluang menerima anak-anak yang tidak terkait langsung dengan kelompok penganut radikalisme itu.

"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan terorisme, bahkan tidak akan memulangkan FTF ke Indonesia. Meskipun begitu, pemerintah juga akan menghimpun data yang lebih valid tentang jumlah dan identitas orang-orang yang dianggap terlibat teror, bergabung dengan ISIS. Itu saja kesimpulannya," kata Mahfud usai mengikuti sidang paripurna kabinet di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2).

Baca Juga:  Beda Pendapat Tersangka Migor, Polri Dinilai Menahan Diri

Mahfud mengatakan, keputusan itu diambil pemerintah setelah membahas isu tersebut di dalam sidang paripurna kabinet.

Menurut data yang diterima, kata Mahfud, ada 689 WNI di beberapa negara, seperti Turki dan Suriah yang mengikuti kelompok terorisme.

"Keputusan rapat tadi, pemerintah dan negara harus memberi rasa aman dari ancaman terorisme dan virus-virus baru teroris terhadap 267 juta rakyat Indonesia. Karena kalau FTF ini pulang, itu bisa menjadi virus baru yang membuat rakyat 267 juta itu merasa tidak aman," kata Mahfud.

Meski begitu, mantan Ketua Mahkamah Komstitusi ini mengaku memberikan pengecualian terhadap anak di bawah usia sepuluh tahun. Namun, pemerintah akan melakukan profiling yang ketat sebelum mengambil keputusan.

Baca Juga:  Pemkab Rohil Dorong Seniman Beri Kontribusi Pembangunan Kebudayaan

Apabila anak itu tercatat pernah mengikuti latihan menembak dan sebagainya, maka pemerintah mempertimbangkan untuk menolak.

"Anak-anak di bawah sepuluh tahun akan dipertimbangkan case by case. Apakah anak itu di sana ada orang tuanya atau tidak," tambah Mahfud. 

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

BOGOR (RIAUPOS.CO) โ€” Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan bahwa pemerintah sudah memutuskan tidak akan memulangkan ratusan WNI eks ISIS atau terlibat dalam Foreign Terrorist Fighters (FTF).

Meski begitu, pemerintah tetap membuka peluang menerima anak-anak yang tidak terkait langsung dengan kelompok penganut radikalisme itu.

"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan terorisme, bahkan tidak akan memulangkan FTF ke Indonesia. Meskipun begitu, pemerintah juga akan menghimpun data yang lebih valid tentang jumlah dan identitas orang-orang yang dianggap terlibat teror, bergabung dengan ISIS. Itu saja kesimpulannya," kata Mahfud usai mengikuti sidang paripurna kabinet di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2).

Baca Juga:  Bupati Apresiasi Peran Ansorร‚ 

Mahfud mengatakan, keputusan itu diambil pemerintah setelah membahas isu tersebut di dalam sidang paripurna kabinet.

Menurut data yang diterima, kata Mahfud, ada 689 WNI di beberapa negara, seperti Turki dan Suriah yang mengikuti kelompok terorisme.

"Keputusan rapat tadi, pemerintah dan negara harus memberi rasa aman dari ancaman terorisme dan virus-virus baru teroris terhadap 267 juta rakyat Indonesia. Karena kalau FTF ini pulang, itu bisa menjadi virus baru yang membuat rakyat 267 juta itu merasa tidak aman," kata Mahfud.

Meski begitu, mantan Ketua Mahkamah Komstitusi ini mengaku memberikan pengecualian terhadap anak di bawah usia sepuluh tahun. Namun, pemerintah akan melakukan profiling yang ketat sebelum mengambil keputusan.

Baca Juga:  Penyeludupan Anak Singa dan Leopard Asal Afrika Digagalkan

Apabila anak itu tercatat pernah mengikuti latihan menembak dan sebagainya, maka pemerintah mempertimbangkan untuk menolak.

"Anak-anak di bawah sepuluh tahun akan dipertimbangkan case by case. Apakah anak itu di sana ada orang tuanya atau tidak," tambah Mahfud. 

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

BOGOR (RIAUPOS.CO) โ€” Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan bahwa pemerintah sudah memutuskan tidak akan memulangkan ratusan WNI eks ISIS atau terlibat dalam Foreign Terrorist Fighters (FTF).

Meski begitu, pemerintah tetap membuka peluang menerima anak-anak yang tidak terkait langsung dengan kelompok penganut radikalisme itu.

"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan terorisme, bahkan tidak akan memulangkan FTF ke Indonesia. Meskipun begitu, pemerintah juga akan menghimpun data yang lebih valid tentang jumlah dan identitas orang-orang yang dianggap terlibat teror, bergabung dengan ISIS. Itu saja kesimpulannya," kata Mahfud usai mengikuti sidang paripurna kabinet di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2).

Baca Juga:  Penyeludupan Anak Singa dan Leopard Asal Afrika Digagalkan

Mahfud mengatakan, keputusan itu diambil pemerintah setelah membahas isu tersebut di dalam sidang paripurna kabinet.

Menurut data yang diterima, kata Mahfud, ada 689 WNI di beberapa negara, seperti Turki dan Suriah yang mengikuti kelompok terorisme.

"Keputusan rapat tadi, pemerintah dan negara harus memberi rasa aman dari ancaman terorisme dan virus-virus baru teroris terhadap 267 juta rakyat Indonesia. Karena kalau FTF ini pulang, itu bisa menjadi virus baru yang membuat rakyat 267 juta itu merasa tidak aman," kata Mahfud.

Meski begitu, mantan Ketua Mahkamah Komstitusi ini mengaku memberikan pengecualian terhadap anak di bawah usia sepuluh tahun. Namun, pemerintah akan melakukan profiling yang ketat sebelum mengambil keputusan.

Baca Juga:  Setelah Jepang, Inggris Juga Akan Sumbang Vaksin ร‚ untuk Indonesia

Apabila anak itu tercatat pernah mengikuti latihan menembak dan sebagainya, maka pemerintah mempertimbangkan untuk menolak.

"Anak-anak di bawah sepuluh tahun akan dipertimbangkan case by case. Apakah anak itu di sana ada orang tuanya atau tidak," tambah Mahfud. 

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari