32.2 C
Pekanbaru
Minggu, 20 April 2025
spot_img

Ketua DPRD Minta Dana CSR Perusahaan Harus Transparan

(RIAUPOS.CO) — BANYAKNYA perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Siak, khususnya sektor perkebunan kelapa sawit sesuai amanat perundang-undangan juga berkewajiban menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR). Keterbukaan informasi perihal anggaran bantuan sosial ini dinilai belum diketahui publik luas.

Karenanya melalui agenda rapat dengar pendapat yang digelar DPRD Siak, selain mempertanyakan dana CSR dimaksud juga mengingatkan agar penyalurannya tepat sasaran. Hearing yang dilakukan antara DPRD Siak dengan perusahaan sawit yang ada di Kabupaten Siak pada awal Juli kemarin tersebut pun tidak dihadiri seluruh perusahaan yang diundang.


HEARING: Suasana rapat dengar pendapat antara DPRD Siak dengan perusahaan sawit yang beroperasi di Siak dipimpin langsung Ketua DPRD Indra Gunawan.

Baca Juga:  KPK Jadwalkan Pertemuan dengan BPK soal ASABRI

Menurut Ketua DPRD Siak Indra Gunawan, yang langsung memimpin rapat untuk mempertanyakan dana CSR perusahaan mengingatkan agar alokasi dana dimaksud benar-benar sampai. “Kami hanya meminta transparansi dari perusahaan, kemana dana CSR ini disalurkan,” kata Indra.

Indra mengatakan, lembaganya menegaskan tidak pernah menghambat perusahaan-perusahaan yang ingin berinvestasi di wilayah Kabupaten Siak, namun perusahaan juga harus memenuhi kewajiban mereka untuk masyarakat dalam bentuk CSR.

“Untuk itu, tolong hargai rakyat, tolong beri penjelasan yang trans-paran terkait dana-dana CSR yang disalurkan,” tegas Indra.

Hadir juga Ketua Komisi II DPRD Siak Thoha Nasrudin, Wakil Ketua Komisi II Muhtarom, Sekretaris Komisi II Syamsurijal, anggota Komisi II Miduk Gurning,  Bungaran Hutajulu, Kusman Jaya, Sumaryo, Zulfaini dan Sujarwo.(adv)

Baca Juga:  Anies Siapkan Pasar Online

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

BERITA LAINNYA

Belfast

HIDUP dalam pertikaian mengatasnamakan sektarian, bukanlah hal yang mudah. Identitas yang memunculkan agama sebagai bahan yang digunakan untuk bertikai karena masing-masing tak mau menerima perbedaan, membuat ketakutan dan kehancuran. Apalagi jika politik ikut bermain di sana.

Rekrutmen Taruna Akpol 2025 Hanya Dibuka Jalur Reguler

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali membuka penerimaan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) untuk tahun 2025. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menyediakan jalur prestasi, tahun ini seleksi hanya dibuka melalui jalur reguler.

Harga Kelapa Naik Tajam, Pedagang Santan Terpaksa Hentikan Usaha

Lonjakan harga kelapa tua membuat banyak pedagang santan dan kelapa parut di Pekanbaru terpaksa menghentikan aktivitas usahanya. Harga kelapa yang sebelumnya berkisar antara Rp1.000 hingga Rp3.000 per butir kini melambung hingga menyentuh Rp10.000 per butir.

Paradigma Guru terhadap Siswa

Tentu kita sering mendengar istilah paradigma dan bahkan kita sering menggunakan istilah tersebut. Namun, ketika ditanya apa itu paradigma kita tidak bisa menjawabnya secara menyeluruh. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali paradigma bisa kita lihat dengan kasat mata. Baik tentang paradigma pribadi, keluarga, maupun masyarakat.