Minggu, 13 Juli 2025

3 Pos Kementerian Ekonomi Berkinerja Buruk

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Maโ€™ruf Amin sudah memasuki 100 hari kerja sejak dilantik 20 Oktober 2019 lalu. Lalu, bagaimanakah kinerja para menteri yang bertanggungjawab atas pertumbuhan ekonomi Indonesia?

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian mengatakan, tidak menutup kemungkinan Presiden Jokowi akan merombak kabinet pemerintahannya. Menurut Donny, bila ada menteri yang tidak bekerja dengan baik, maka menteri tersebut akan didepak dari pemerintahan saat ini.

Menanggapi hal itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menjelaskan, saat ini ada beberapa menteri yang punya rapor merah dalam 100 hari ini. Salah satunya adalah Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Baca Juga:  Menikah di KUA Gratis, Luar Tarif Rp600 Ribu

โ€œAda beberapa yang kurang perform ya, salah satunya Menteri Pedagangan. Kemarin terkait dengan statement pelarangan impor di China akhirnya membuat harga bawang putih di pasaran naik,โ€ jelasnya kepada JawaPos.com, Senin (10/2).

Bhima melanjutkan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pun dirasa belum mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap peningkatan kapasitas produksi migas di Indonesia. โ€œYang belum ada tajinya Menteri ESDM, iya belum kelihatan, belum ada kebijakan yang clear soal kenaikan lifting produksi,โ€ tutur dia.

Terakhir, yang menurut dia masih kurang baik kinerjanya adalah Menteri Koordintator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang kontribusinya dalam meningkatkan perekonomian negara belum terlihat. 

Baca Juga:  AS Siapkan Sanksi bagiร‚ Militer Myanmar Setelah 18 Demonstran Tewas

โ€œKetiga mungkin Menko Perekonomian, karena belum mampu melakukan stimulus-stimulus yang terdampak ke sektor-sektor, antisipasi ekonominya, terus juga kinerja industri manufaktur, eskpor, pertumbuhan ekonomi ini kan dibawah target semua,โ€ jelasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Maโ€™ruf Amin sudah memasuki 100 hari kerja sejak dilantik 20 Oktober 2019 lalu. Lalu, bagaimanakah kinerja para menteri yang bertanggungjawab atas pertumbuhan ekonomi Indonesia?

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian mengatakan, tidak menutup kemungkinan Presiden Jokowi akan merombak kabinet pemerintahannya. Menurut Donny, bila ada menteri yang tidak bekerja dengan baik, maka menteri tersebut akan didepak dari pemerintahan saat ini.

Menanggapi hal itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menjelaskan, saat ini ada beberapa menteri yang punya rapor merah dalam 100 hari ini. Salah satunya adalah Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Baca Juga:  Wabup Bengkalis Mangkir dari Panggilan Polda Riau

โ€œAda beberapa yang kurang perform ya, salah satunya Menteri Pedagangan. Kemarin terkait dengan statement pelarangan impor di China akhirnya membuat harga bawang putih di pasaran naik,โ€ jelasnya kepada JawaPos.com, Senin (10/2).

Bhima melanjutkan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pun dirasa belum mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap peningkatan kapasitas produksi migas di Indonesia. โ€œYang belum ada tajinya Menteri ESDM, iya belum kelihatan, belum ada kebijakan yang clear soal kenaikan lifting produksi,โ€ tutur dia.

- Advertisement -

Terakhir, yang menurut dia masih kurang baik kinerjanya adalah Menteri Koordintator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang kontribusinya dalam meningkatkan perekonomian negara belum terlihat. 

Baca Juga:  Akhirnya Pemerintah Buka Opsi Lockdown Terbatas

โ€œKetiga mungkin Menko Perekonomian, karena belum mampu melakukan stimulus-stimulus yang terdampak ke sektor-sektor, antisipasi ekonominya, terus juga kinerja industri manufaktur, eskpor, pertumbuhan ekonomi ini kan dibawah target semua,โ€ jelasnya.

- Advertisement -

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Maโ€™ruf Amin sudah memasuki 100 hari kerja sejak dilantik 20 Oktober 2019 lalu. Lalu, bagaimanakah kinerja para menteri yang bertanggungjawab atas pertumbuhan ekonomi Indonesia?

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian mengatakan, tidak menutup kemungkinan Presiden Jokowi akan merombak kabinet pemerintahannya. Menurut Donny, bila ada menteri yang tidak bekerja dengan baik, maka menteri tersebut akan didepak dari pemerintahan saat ini.

Menanggapi hal itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menjelaskan, saat ini ada beberapa menteri yang punya rapor merah dalam 100 hari ini. Salah satunya adalah Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Baca Juga:  Akhirnya Pemerintah Buka Opsi Lockdown Terbatas

โ€œAda beberapa yang kurang perform ya, salah satunya Menteri Pedagangan. Kemarin terkait dengan statement pelarangan impor di China akhirnya membuat harga bawang putih di pasaran naik,โ€ jelasnya kepada JawaPos.com, Senin (10/2).

Bhima melanjutkan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pun dirasa belum mampu memberikan kontribusi maksimal terhadap peningkatan kapasitas produksi migas di Indonesia. โ€œYang belum ada tajinya Menteri ESDM, iya belum kelihatan, belum ada kebijakan yang clear soal kenaikan lifting produksi,โ€ tutur dia.

Terakhir, yang menurut dia masih kurang baik kinerjanya adalah Menteri Koordintator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang kontribusinya dalam meningkatkan perekonomian negara belum terlihat. 

Baca Juga:  ICW Minta Hakim Jatuhi Hukuman Maksimal Terhadap Pinangki

โ€œKetiga mungkin Menko Perekonomian, karena belum mampu melakukan stimulus-stimulus yang terdampak ke sektor-sektor, antisipasi ekonominya, terus juga kinerja industri manufaktur, eskpor, pertumbuhan ekonomi ini kan dibawah target semua,โ€ jelasnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari