PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Kasus perundungan (bullying) yang terjadi di SMPN 38 Pekanbaru mendapat perhatian serius Fraksi Demokrat DPRD Riau. Pasalnya, jika tidak dibenahi sampai tuntas kasus serupa akan terus terulang. Sehingga menyebabkan dampak yang sangat buruk terhadap tumbuh kembang anak.
Hal itu disampaikan langsung Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau Agung Nugroho kepada Riaupos.co, Sabtu (9/11/2019). Kata dia, besok, Ahad (10/11/2019), sejumlah anggota fraksi Demokrat dari tingkat Kota Pekanbaru, Provinsi Riau hingga DPR RI akan mendatangi korban ke rumah sakit.
"Besok perwakilan Fraksi Demokrat dari DPRD tingkat Kota, Provinsi dan DPR RI akan langsung ke korban. Pertama tentunya kami ingin menyampaikan simpati, memberikan dukungan dan motivasi terhadap korban. Selanjutnya kami ingin tau kronologis seperti apa peristiwa itu terjadi, langsung dari korban," sebut Agung.
Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau Agung Nugroho datangi rumah korban perundungan (bullying).
Anggota Komisi V DPRD Riau yang membidangi persoalan pendidikan itu merasa ada sesuatu yang salah dalam penerapan program pendidikan di Riau, khususnya Kota Pekanbaru. Karena persoalan pendidikan itu tidak hanya serta merta proses belajar mengajar. Akan tetapi lebih daripada itu.
"Kalau kita bicara sistem, tentu hingga ke pemerintahan dong. Mulai dari penerapan program yang dibuat Dinas Pendidikan, aplikasi oleh kepala sekolah, pembinaan terhadap guru. Karena guru itu tidak hanya mengajar pelajaran, tidak. Guru harusnya memberikan pendidikan mental, karakter, akhlak. Apakah itu sudah berjalan?" tanyanya.
Ia juga berpendapat bahwa kasus bullying yang terjadi, merupakan bukti kegagalan Disdik Kota Pekanbaru dalam menerapkan program.
"Disdiknya harus di evaluasi. Itu yang akan kami dorong Fraksi Demokrat DPRD Pekanbaru nanti. Tanyakan penerapan programnya mereka (Disdik, red). Jangan hanya lips service. Programnya bla bla bla, banyak. Tapi penerapan nol. Sama juga bohong. Akhirnya kejadian kan peristiwa seperti ini," sambungnya.
Terakhir, Agung memastikan setelah mendatangi korban pihaknya juga akan mendatangi sekolah. Kemudian mengambil hipotesa sementara dan meminta anggota Fraksi Demokrat DPRD Pekanbaru yang berada di komisi terkait untuk menuntaskan. Kasus tersebut akan dikawal langsung oleh petinggi Partai Demokrat di tingkat DPD dan juga DPP.(ADV)