Seorang wanita muda di usir dari kampung halaman oleh warga cukup menghebohkan media sosial di Kabupaten Kuantan Singingi. Peristiwa pengusiran itu terjadi di Desa SeberangTeluk, Kecamatan Kuantan Tengah. Apa penyebabnya?
Laporan desriandi candra, Telukkuantan
Peristiwa itu terjadi, Selasa (7/6) malam. Dalam video yang berdurasi sekitar 46 detik itu, terlihat seorang wanita muda yang mengenakan baju abu-abu motif love dan celana jeans biru, tampak seperti diusir oleh warga sembari diteriaki.
Wanita muda berinisial S itu, bersama suami dan anaknya, langsung menaiki mobil dan meninggalkan kampung halamannya. Ia disebut telah berhubungan dengan laki-laki lain. Sementara S sudah memiliki suami dan anak.
Kepala Desa Seberang Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah Kuswanto dikonfirmasi, Rabu (8/6), membenarkan peristiwa pengusiran itu. Ia menyebut permasalahan itu karena wanita yang diketahui berinisial S di duga telah melanggar norma agama dan adat yang memang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Untuk mengamankan situasi di rumah S yang sudah di kepung ratusan warga Desa Seberang Taluk, Kuswanto malam itu juga langsung meminta bantuan Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk mengaman situasi di lokasi kejadian. "Atas kerja sama dengan kedua pihak aparat, situasi akhirnya bisa dikendalikan dan tidak ada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. S bersama suami dan anak-anaknya, langsung meninggalkan kampung," ujar Kuswanto.
Kuswanto menjelaskan, Rabu pekan lalu, sejumlah warga Desa Seberang Taluk datang ke kantor desa. Mereka melaporkan kalau S sering pergi dengan seorang laki-laki lain. Sementara S sudah punya suami dan memiliki empat orang anak. Ia bersama perangkat,
mendapat laporan warga berupaya memfasilitasi penyelesaiannya. Memanggil mamak godang (paman) S dan pihak laki-laki yang disebutkan warga di rumah S.
Namun S tak kunjung datang. Menurut pihak keluarga sedang pergi. Lalu Selasa (7/6), warga melihat S pulang ke rumah. Ia bersama mamak godang S, perwakilan tokoh masyarakat, perangkat desa, dan pihak laki-laki lain itu, berkumpul ke rumah S. Namun belum sempat berunding untuk mencari penyelesaian, warga sudah berduyun-duyung datang ke rumah S.
"Kita ingin mencari penyelesaian, ratusan warga sudah memenuhi halaman rumah S. Kita tak bisa memutuskan, apakah S dan laki-laki lain itu dikenakan sanksi adat atau bagaimana. Warga sudah memvonis agar S dan keluarganya harus pergi dari kampung malam itu juga," ujar Kuswanto.
Ia belum mendapatkan informasi secara akurat, apakah S sudah menikahi laki-laki lain di kampung. Karena saat ditanya pada S sebelum pergi, hanya diam saja.
Melihat kondisi itu, ia bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas berupaya mengamankan kondisi agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Kuswanto tak mengetahui kemana S bersama suaminya yang keseharian penjual air galon dan empat orang anaknya pergi meninggalkan Desa Seberang Taluk. (ade)