JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Singapura menaikkan status siaganya saat ini dari kuning ke oranye setelah beberapa warganya positif terkena virus corona. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura pun mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) untuk terus waspada.
Ketika dihubungi JawaPos.com terkait apakah penerbangan dari dan menuju Singapura akan dihentikan sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini belum ada arahan melakukan penghentian.
“Belum ada (arahan kebijakan penghentian penerbangan), belum ada, belum ada arahan ke sana,” jelasnya, Ahad (9/2).
Ia menjelaskan yang memiliki hak untuk mengatakan apakah Singapura berbahaya atau tidak dari virus corona adalah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Jika Kemenlu menyebutkan bahwa Singapura statusnya sudah gawat, pihaknya akan segera melakukan penghentian penerbangan ke negara itu.
“Enggak (berhenti), itu (kriteria hingga dilakukan penghentian penerbangan) nanti yang ngatur Kementerian Luar Negeri, Kemenhub ikuti saja,” tambahnya.
Sebagai informasi, KBRI Singapura juga mengimbau penyelenggara perjalanan untuk membatalkan atau menunda kegiatan besar yang tidak terlalu penting. Kalaupun dilanjutkan, penyelenggara diminta melakukan langkah-langkah seperti pemasangan alat pemindai suhu badan dan beberapa prosedur lainnya.
Hingga saat ini, jumlah kematian akibat epidemi virus corona jenis baru melonjak menjadi 722 pada Sabtu (8/2) pagi. Jumlah korban meninggal itu nyaris melampaui jumlah kematian akibat wabah SARS di China dan Hongkong, hampir dua dekade lalu.
Wabah virus baru ini bermula di Kota Wuhan, China sejak akhir Desember lalu. Untuk mengurangi risiko masuknya virus corona ke Indonesia, pemerintah telah melakukan penghentian sementara penerbangan dari dan menuju China.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Singapura menaikkan status siaganya saat ini dari kuning ke oranye setelah beberapa warganya positif terkena virus corona. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura pun mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) untuk terus waspada.
Ketika dihubungi JawaPos.com terkait apakah penerbangan dari dan menuju Singapura akan dihentikan sementara, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini belum ada arahan melakukan penghentian.
- Advertisement -
“Belum ada (arahan kebijakan penghentian penerbangan), belum ada, belum ada arahan ke sana,” jelasnya, Ahad (9/2).
Ia menjelaskan yang memiliki hak untuk mengatakan apakah Singapura berbahaya atau tidak dari virus corona adalah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Jika Kemenlu menyebutkan bahwa Singapura statusnya sudah gawat, pihaknya akan segera melakukan penghentian penerbangan ke negara itu.
- Advertisement -
“Enggak (berhenti), itu (kriteria hingga dilakukan penghentian penerbangan) nanti yang ngatur Kementerian Luar Negeri, Kemenhub ikuti saja,” tambahnya.
Sebagai informasi, KBRI Singapura juga mengimbau penyelenggara perjalanan untuk membatalkan atau menunda kegiatan besar yang tidak terlalu penting. Kalaupun dilanjutkan, penyelenggara diminta melakukan langkah-langkah seperti pemasangan alat pemindai suhu badan dan beberapa prosedur lainnya.
Hingga saat ini, jumlah kematian akibat epidemi virus corona jenis baru melonjak menjadi 722 pada Sabtu (8/2) pagi. Jumlah korban meninggal itu nyaris melampaui jumlah kematian akibat wabah SARS di China dan Hongkong, hampir dua dekade lalu.
Wabah virus baru ini bermula di Kota Wuhan, China sejak akhir Desember lalu. Untuk mengurangi risiko masuknya virus corona ke Indonesia, pemerintah telah melakukan penghentian sementara penerbangan dari dan menuju China.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman