JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kementerian Kesehatan (kemenkes) mengungkap total konfirmasi Omicron mencapai 333 orang terhitung Sabtu (8/1/2022).
Berdasarkan lokasinya, 97 persen kasus didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri dan ada di Provinsi DKI Jakarta.
"Pemerintah mencatat penambahan kasus sebanyak 199 orang, sehingga total konfirmasi Omicron sebanyak 333 orang," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Widyawati, di Jakarta, Sabtu (8/1) lalu.
Widya menuturkan tambahan kasus baru tersebut terdiri dari 230 orang di antaranya pelaku perjalanan internasional.
Dengan begitu, secara keseluruhan dari awal kasus omicron pada Desember 2021 hingga akhir pekan ini, kasus transmisi lokal berjumlah 23 orang dan kasus dari pelaku perjalanan luar negeri berjumlah 295 orang.
"Secara kumulatif, kasus paling banyak berasal dari Turki dan Arab Saudi. Kemudian, kebanyakan kasus konfirmasi Omicron adalah mereka yang sudah lengkap vaksinasi Covid-19," tutur Widyawati.
Kendati begitu, saat ini 99 persen kasus Omicron yang diisolasi memiliki gejala ringan bahkan tanpa gejala. Kemudian 4,3 persen kasus memiliki komorbid, seperti diabetes melitus dan hipertensi. Sedangkan, satu persen kasus membutuhkan terapi oksigen.
Lebih lanjut, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dr Siti Nadia Tarmidzi menyebut Kemenkes merekomendasikan perawatan berupa perubahan tatalaksana pada pasien asimtomatik dan gejala ringan, seperti penambahan obat molnupiravir dan paxlovid.
"Selain itu, perlu penyiapan isolasi terpusat di DKI Jakarta dan aktivasi program telemedicine untuk isolasi mandiri di DKI Jakarta. Pasien dengan komorbid dengan tingkat keparahan apa pun dirawat di rumah sakit," papar Nadia.
Sebagai informasi, sejak ditemukan pertama kali pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, kini Omicron telah terdeteksi di lebih dari 110 negara dan diperkirakan terus meluas. Di level nasional, pergerakan omicron juga terus meningkat sejak pertama kali dikonfirmasi pada 16 Desember 2021.
Sumber: JPNN/News/CNN/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun