Minggu, 27 Juli 2025

Ricuh Hingga Radius 1 Kilometer, Warga Ikut Terdampak Gas Air Mata

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) โ€“ Massa aksi unjuk rasa penolakan UU Onmibus Law tampak rusuh. Kerusuhan itu kembali pecah hingga radius 1 kilometer dari kantor DPRD Provinsi Riau, di Jalan Jenderal Sudirman, kota Pekanbaru, Kamis (8/10/2020). Bukan saja demonstran, warga sekitar pun harus menahan mata perih karena gas air mata yang dilontarkan petugas.

Para aktivis mahasiswa dari berbagai kampus di Pekanbaru menyuarakan aksi pengolahan UU Omnibus Law atau Cipta Lapangan Kerja yang menuai kontra. Akibatnya, ribuan massa dihadang oleh pihak kepolisian. Aksi kejar-kejaran hingga kontak fisik pun terjadi di ruas jalan protokol ibu kota Provinsi Riau tersebut.

Pantauan Riaupos.co dilapangan, suara dentuman keras yang berasal dari pelontar gas air mata puluhan kali terdengar. Ratusan mahasiswa yang belum membubarkan diri hingga pukul 17.30 WIB tersebut kocar-kacir ke jalanan. Bahkan mahasiswa juga turut memblokade jalan, agar warga tidak mendekat.

Baca Juga:  Ozzy Osbourne Sebut 2019 Adalah Tahun Paling Sial

"Kabur woi.., gas air mata," teriak massa almamater biru muda di depan Hotel Pangeran, Pekanbaru.

Dari aksi tersebut, masyarakat sekitar juga turut merasakan gas air mata yang dilontarkan. Sehingga, warga pengguna jalan dan para pedagang kecil yang membuka lapak di seputar jalan lari tunggang-langgang ketakutan.

Selain itu, dari sisi selatan, mahasiswa juga berlari hingga ke depan gedung Bank BRI menuju ke lapangan bekas MTQ di Jalan Simpang Jalan Arifin Ahmad. Disana massa aksi yang terlibat kerusuhan ini juga dibubarkan dengan lontaran gas air mata berulang kali.

Sementara itu, seorang mahasiswa, Andre, mengaku cemas dengan perlakuan aparat yang mengejar massa hingga ke jalanan.

Baca Juga:  Desak Menkes Segera Kirim Vaksin, Andi Rachman: Tambah Kuota Riau

"Kita takut sebenarnya, tapi ini demi menyuarakan suara hati rakyat," singkatnya.

Sementara itu, kericuhan sebelumnya menyeruak lantaran ada sedikit gesekan yang terjadi di depan gedung wakil rakyat saat massa berorasi. Akibatnya massa aksi dan aparat bersitegang.

Laporan: Panji A Syuhada (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) โ€“ Massa aksi unjuk rasa penolakan UU Onmibus Law tampak rusuh. Kerusuhan itu kembali pecah hingga radius 1 kilometer dari kantor DPRD Provinsi Riau, di Jalan Jenderal Sudirman, kota Pekanbaru, Kamis (8/10/2020). Bukan saja demonstran, warga sekitar pun harus menahan mata perih karena gas air mata yang dilontarkan petugas.

Para aktivis mahasiswa dari berbagai kampus di Pekanbaru menyuarakan aksi pengolahan UU Omnibus Law atau Cipta Lapangan Kerja yang menuai kontra. Akibatnya, ribuan massa dihadang oleh pihak kepolisian. Aksi kejar-kejaran hingga kontak fisik pun terjadi di ruas jalan protokol ibu kota Provinsi Riau tersebut.

Pantauan Riaupos.co dilapangan, suara dentuman keras yang berasal dari pelontar gas air mata puluhan kali terdengar. Ratusan mahasiswa yang belum membubarkan diri hingga pukul 17.30 WIB tersebut kocar-kacir ke jalanan. Bahkan mahasiswa juga turut memblokade jalan, agar warga tidak mendekat.

Baca Juga:  Komisi Kejaksaan Jadwalkan Panggil Kejagung

"Kabur woi.., gas air mata," teriak massa almamater biru muda di depan Hotel Pangeran, Pekanbaru.

Dari aksi tersebut, masyarakat sekitar juga turut merasakan gas air mata yang dilontarkan. Sehingga, warga pengguna jalan dan para pedagang kecil yang membuka lapak di seputar jalan lari tunggang-langgang ketakutan.

- Advertisement -

Selain itu, dari sisi selatan, mahasiswa juga berlari hingga ke depan gedung Bank BRI menuju ke lapangan bekas MTQ di Jalan Simpang Jalan Arifin Ahmad. Disana massa aksi yang terlibat kerusuhan ini juga dibubarkan dengan lontaran gas air mata berulang kali.

Sementara itu, seorang mahasiswa, Andre, mengaku cemas dengan perlakuan aparat yang mengejar massa hingga ke jalanan.

- Advertisement -
Baca Juga:  Krisdayanti Beli Meja Makan Harganya Bisa Beli Mobil

"Kita takut sebenarnya, tapi ini demi menyuarakan suara hati rakyat," singkatnya.

Sementara itu, kericuhan sebelumnya menyeruak lantaran ada sedikit gesekan yang terjadi di depan gedung wakil rakyat saat massa berorasi. Akibatnya massa aksi dan aparat bersitegang.

Laporan: Panji A Syuhada (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) โ€“ Massa aksi unjuk rasa penolakan UU Onmibus Law tampak rusuh. Kerusuhan itu kembali pecah hingga radius 1 kilometer dari kantor DPRD Provinsi Riau, di Jalan Jenderal Sudirman, kota Pekanbaru, Kamis (8/10/2020). Bukan saja demonstran, warga sekitar pun harus menahan mata perih karena gas air mata yang dilontarkan petugas.

Para aktivis mahasiswa dari berbagai kampus di Pekanbaru menyuarakan aksi pengolahan UU Omnibus Law atau Cipta Lapangan Kerja yang menuai kontra. Akibatnya, ribuan massa dihadang oleh pihak kepolisian. Aksi kejar-kejaran hingga kontak fisik pun terjadi di ruas jalan protokol ibu kota Provinsi Riau tersebut.

Pantauan Riaupos.co dilapangan, suara dentuman keras yang berasal dari pelontar gas air mata puluhan kali terdengar. Ratusan mahasiswa yang belum membubarkan diri hingga pukul 17.30 WIB tersebut kocar-kacir ke jalanan. Bahkan mahasiswa juga turut memblokade jalan, agar warga tidak mendekat.

Baca Juga:  Desak Menkes Segera Kirim Vaksin, Andi Rachman: Tambah Kuota Riau

"Kabur woi.., gas air mata," teriak massa almamater biru muda di depan Hotel Pangeran, Pekanbaru.

Dari aksi tersebut, masyarakat sekitar juga turut merasakan gas air mata yang dilontarkan. Sehingga, warga pengguna jalan dan para pedagang kecil yang membuka lapak di seputar jalan lari tunggang-langgang ketakutan.

Selain itu, dari sisi selatan, mahasiswa juga berlari hingga ke depan gedung Bank BRI menuju ke lapangan bekas MTQ di Jalan Simpang Jalan Arifin Ahmad. Disana massa aksi yang terlibat kerusuhan ini juga dibubarkan dengan lontaran gas air mata berulang kali.

Sementara itu, seorang mahasiswa, Andre, mengaku cemas dengan perlakuan aparat yang mengejar massa hingga ke jalanan.

Baca Juga:  Komisi Kejaksaan Jadwalkan Panggil Kejagung

"Kita takut sebenarnya, tapi ini demi menyuarakan suara hati rakyat," singkatnya.

Sementara itu, kericuhan sebelumnya menyeruak lantaran ada sedikit gesekan yang terjadi di depan gedung wakil rakyat saat massa berorasi. Akibatnya massa aksi dan aparat bersitegang.

Laporan: Panji A Syuhada (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari