Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Menlu Saudi Bertemu Presiden Jokowi, Janji Tambah Kuota Haji

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jemaah calon haji (JCH) yang belum masuk asrama haji harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan (prokes). Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah JCH yang hasil swab PCR-nya positif kian banyak. Meskipun sebagian di antaranya sudah negatif dan diberangkatkan ke Saudi.

Perkembangan aspek kesehatan JCH tersebut disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaj) Kemenkes Budi Sylvana di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (7/6/2022). Dia menyampaikan, secara keseluruhan, sampai kemarin, ada 22 JCH yang hasil swab PCR-nya positif.

”Karena positif, tidak bisa masuk asrama haji dulu,” tuturnya.

Budi lantas memerinci sebaran JCH yang swab PCR-nya positif. Paling banyak berasal dari Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 14 orang. Dari jumlah tersebut, 13 di antaranya sudah dinyatakan negatif dan telah diberangkatkan ke Saudi. Kemudian, dari Embarkasi Surabaya (SUB) ada empat JCH yang positif. Dari jumlah itu, tiga orang masih menjalani isolasi dan satu JCH telah diberangkatkan ke Saudi.

Kemudian, dari Embarkasi Jakarta (JKG) ada tiga orang yang positif. Lalu, dari Embarkasi Bekasi (BKS) ada satu orang JCH yang positif. Budi mengatakan, seluruh JCH yang positif dari embarkasi Jakarta dan Bekasi masih menjalani isolasi. Setelah hasil swab PCR mereka negatif, bisa diberangkatkan ke Saudi. Dengan catatan tersedia kursi kosong di kloter berikutnya.

Budi menyatakan, sebelum berangkat, JCH sebaiknya membatasi kegiatan di luar rumah. ”Kalau tidak mendesak sekali, sebaiknya di dalam rumah saja,” tuturnya.

Kalaupun harus keluar rumah, diminta tetap disiplin menerapkan prokes. Misalnya dengan memakai masker, rajin mencuci tangan, dan lainnya.

Baca Juga:  Menikah di Wilayah Pasar Minggu

Kemudian, bagi JCH yang ingin menggelar tasyakuran atau walimatussafar, sebaiknya jauh-jauh hari sebelum jadwal masuk asrama haji. Sehingga saat masuk asrama haji tidak mengalami kendala hasil swab PCR.

”Kami ingatkan kembali, meski pandemi Covid-19 sudah melandai, semua tetap harus menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.

Budi lantas menyampaikan, sampai kemarin tercatat ada dua JCH yang menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Kota Madinah. Sedangkan jumlah JCH yang sudah mendarat di Madinah mencapai 7.054 orang. Untuk JCH yang meninggal, sampai kemarin satu orang. Budi menegaskan, pemerintah berkomitmen melakukan badal haji bagi JCH yang meninggal dunia tersebut.

Sementara itu, dari Madinah dikabarkan sejumlah aturan yang harus ditaati jemaah. Di antaranya adalah larangan merokok di sembarang tempat.

”Jangan sampai merokok di pelataran masjid. Nanti ditangkap,” ucap Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Amin Handoyo.

Amin juga menjelaskan, jika merokok di kamar atau hotel, harus dilihat apakah ada alat sensor asapnya atau tidak. Dia mengatakan, pada dasarnya Saudi sangat ketat soal merokok. Sebab, mereka melarang merokok untuk warga di sana. Amin berharap JCH dari Indonesia bisa memahami aturan larangan merokok tersebut.

Pada bagian lain, Indonesia kembali meminta adanya penambahan kuota haji untuk tahun depan. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud kemarin pagi, yang kemudian ditegaskan kembali saat pertemuan antar-Menlu pada siangnya.

Baca Juga:  Sisa Kuota 17 Ribu Diisi JCH Cadangan, 12 Mei Kloter Pertama Terbang ke Saudi

Menlu Retno Marsudi menyatakan, presiden mengapresiasi pelaksanaan haji tahun ini setelah dua tahun absen karena pandemi Covid-19. Terlebih, Indonesia mendapatkan kuota terbesar dibandingkan negara lain.

Selain itu, lanjut Retno, Jokowi menyampaikan soal rencana Indonesia membangun Indonesian House di Makkah. Pembangunan tersebut ditujukan untuk memberikan dukungan maksimal kepada jemaah umrah dan haji Indonesia.

”Kita minta dukungan dari otoritas pemerintah, dari Saudi, dan pesan ini akan disampaikan oleh Menlu Saudi kepada otoritas di Saudi Arabia,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut dibahas pencabutan larangan berkunjung ke Indonesia untuk warga Saudi oleh otoritas Saudi. Menurut Retno, kebijakan itu sesuai dengan situasi pandemi yang sebenarnya di Indonesia. Di mana Indonesia sendiri telah mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk PBB, atas penanganan Covid-19.

Indonesia pun telah menyampaikan data-data mengenai penanganan Covid-19 ini kepada Saudi. Termasuk soal Indonesia menjadi tuan rumah salah satu perhelatan in person yang dihadiri lebih dari lima ribu orang.

”Dan alhamdulillah, setelah pertemuan kita tidak mendengar ada laporan yang signifikan mengenai dampak Covid-19 terhadap para peserta,” papar mantan Dubes RI untuk Belanda tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Menlu Faisal menjelaskan rencana ke depan Saudi. Dia mengatakan, apabila situasi membaik, kuota haji akan ditingkatkan. Pemerintah Saudi juga terus membangun fasilitas-fasilitas untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, Saudi mendukung presidensi Indonesia dalam G20. Dia berjanji datang dalam pertemuan tingkat Menlu di Bali pada bulan depan.(wan/mia/c9/oni/jpg

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Jemaah calon haji (JCH) yang belum masuk asrama haji harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan (prokes). Data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah JCH yang hasil swab PCR-nya positif kian banyak. Meskipun sebagian di antaranya sudah negatif dan diberangkatkan ke Saudi.

Perkembangan aspek kesehatan JCH tersebut disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji (Puskeshaj) Kemenkes Budi Sylvana di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Selasa (7/6/2022). Dia menyampaikan, secara keseluruhan, sampai kemarin, ada 22 JCH yang hasil swab PCR-nya positif.

- Advertisement -

”Karena positif, tidak bisa masuk asrama haji dulu,” tuturnya.

Budi lantas memerinci sebaran JCH yang swab PCR-nya positif. Paling banyak berasal dari Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 14 orang. Dari jumlah tersebut, 13 di antaranya sudah dinyatakan negatif dan telah diberangkatkan ke Saudi. Kemudian, dari Embarkasi Surabaya (SUB) ada empat JCH yang positif. Dari jumlah itu, tiga orang masih menjalani isolasi dan satu JCH telah diberangkatkan ke Saudi.

- Advertisement -

Kemudian, dari Embarkasi Jakarta (JKG) ada tiga orang yang positif. Lalu, dari Embarkasi Bekasi (BKS) ada satu orang JCH yang positif. Budi mengatakan, seluruh JCH yang positif dari embarkasi Jakarta dan Bekasi masih menjalani isolasi. Setelah hasil swab PCR mereka negatif, bisa diberangkatkan ke Saudi. Dengan catatan tersedia kursi kosong di kloter berikutnya.

Budi menyatakan, sebelum berangkat, JCH sebaiknya membatasi kegiatan di luar rumah. ”Kalau tidak mendesak sekali, sebaiknya di dalam rumah saja,” tuturnya.

Kalaupun harus keluar rumah, diminta tetap disiplin menerapkan prokes. Misalnya dengan memakai masker, rajin mencuci tangan, dan lainnya.

Baca Juga:  Kapolri: Rangkaian HUT Bhayangkara Simbol Jaga Persatuan-Kesatuan

Kemudian, bagi JCH yang ingin menggelar tasyakuran atau walimatussafar, sebaiknya jauh-jauh hari sebelum jadwal masuk asrama haji. Sehingga saat masuk asrama haji tidak mengalami kendala hasil swab PCR.

”Kami ingatkan kembali, meski pandemi Covid-19 sudah melandai, semua tetap harus menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.

Budi lantas menyampaikan, sampai kemarin tercatat ada dua JCH yang menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Kota Madinah. Sedangkan jumlah JCH yang sudah mendarat di Madinah mencapai 7.054 orang. Untuk JCH yang meninggal, sampai kemarin satu orang. Budi menegaskan, pemerintah berkomitmen melakukan badal haji bagi JCH yang meninggal dunia tersebut.

Sementara itu, dari Madinah dikabarkan sejumlah aturan yang harus ditaati jemaah. Di antaranya adalah larangan merokok di sembarang tempat.

”Jangan sampai merokok di pelataran masjid. Nanti ditangkap,” ucap Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Amin Handoyo.

Amin juga menjelaskan, jika merokok di kamar atau hotel, harus dilihat apakah ada alat sensor asapnya atau tidak. Dia mengatakan, pada dasarnya Saudi sangat ketat soal merokok. Sebab, mereka melarang merokok untuk warga di sana. Amin berharap JCH dari Indonesia bisa memahami aturan larangan merokok tersebut.

Pada bagian lain, Indonesia kembali meminta adanya penambahan kuota haji untuk tahun depan. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud kemarin pagi, yang kemudian ditegaskan kembali saat pertemuan antar-Menlu pada siangnya.

Baca Juga:  India Pecahkan Rekor Penularan Global Antrean RS Penuh, Suplai Oksigen Kritis

Menlu Retno Marsudi menyatakan, presiden mengapresiasi pelaksanaan haji tahun ini setelah dua tahun absen karena pandemi Covid-19. Terlebih, Indonesia mendapatkan kuota terbesar dibandingkan negara lain.

Selain itu, lanjut Retno, Jokowi menyampaikan soal rencana Indonesia membangun Indonesian House di Makkah. Pembangunan tersebut ditujukan untuk memberikan dukungan maksimal kepada jemaah umrah dan haji Indonesia.

”Kita minta dukungan dari otoritas pemerintah, dari Saudi, dan pesan ini akan disampaikan oleh Menlu Saudi kepada otoritas di Saudi Arabia,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, turut dibahas pencabutan larangan berkunjung ke Indonesia untuk warga Saudi oleh otoritas Saudi. Menurut Retno, kebijakan itu sesuai dengan situasi pandemi yang sebenarnya di Indonesia. Di mana Indonesia sendiri telah mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk PBB, atas penanganan Covid-19.

Indonesia pun telah menyampaikan data-data mengenai penanganan Covid-19 ini kepada Saudi. Termasuk soal Indonesia menjadi tuan rumah salah satu perhelatan in person yang dihadiri lebih dari lima ribu orang.

”Dan alhamdulillah, setelah pertemuan kita tidak mendengar ada laporan yang signifikan mengenai dampak Covid-19 terhadap para peserta,” papar mantan Dubes RI untuk Belanda tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Menlu Faisal menjelaskan rencana ke depan Saudi. Dia mengatakan, apabila situasi membaik, kuota haji akan ditingkatkan. Pemerintah Saudi juga terus membangun fasilitas-fasilitas untuk mendukung pelaksanaan ibadah haji. Selain itu, Saudi mendukung presidensi Indonesia dalam G20. Dia berjanji datang dalam pertemuan tingkat Menlu di Bali pada bulan depan.(wan/mia/c9/oni/jpg

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 

 

 

 

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari