BAGANSIAPIAPI (RIAUPOS.CO) – Pemerataan akses internet terutama bagi daerah pesisir di Rokan Hilir (Rohil) masih menjadi persoalan besar yang sampai saat ini belum tuntas. Hal itu mengakibatkan akses informasi yang baik bagi masyarakat di daerah tersebut menjadi tertinggal dibandingkan daerah daratan.
Keluhan itu disampaikan Bupati Rohil Afrizal Sintong pada saat menerima kunjungan rombongan PT Telkom Indonesia TB Wilayah Riau Daratan, Rabu (6/4) di Bagansiapiapi. "Pemerataan akses internet dinilai menjadi kendala utama saat ini. Bahkan di Sintong sendiri, jaringan tower telekomunikasi masih menumpang bekas perusahaan minyak," kata Afrizal didampingi Kadiskominfotik Rohil Indra Gunawan SE.
Dirinya mengungkapkan, ada beberapa daerah di Rohil yang selama ini tidak tersentuh oleh operator selular. Untuk itu, dia mendorong agar PT Telkom mempercepat menyediakan fasilitas jaringan internet agar roda ekonomi dan potensi setiap daerah bisa terekspos maksimal mulai dari komoditas lokal dan hingga pengembangan sektor pariwisata.
Seemntara itu, General Manager PT Telkom Indonesia Tbk wilayah daratan, Agung Tri Cahyono menyebutkan, akan selalu mendukung pemenuhan kebutuhan internet sampai ke pelosok desa. Pihaknya akan berupaya melakukan high connectivity sebagai kebutuhan dasar di 61 desa se-Rohil. Mereka mengakui, untuk pemenuhan kebutuhan internet saat ini, jangankan kebutuhan high level, untuk level satu pun belum ada.
"Telkom konsen bagaimana seluruh kecamatan dan desa di Rohil bisa terkoneksi internet agar memudahkan Bupati melakukan vidcon," katanya.
Sebagai mitra strategis dengan Kominfo Rohil, PT Telkom akan berkomitmen menghubungkan koneksi internet dari desa sampai kecamatan. Mereka akan melakukan full service dan melihat kendala apa yang selama ini menjadi hambatan desa di Rohil sehingga tidak bisa terkoneksi internet. "Karena setiap desa berbeda beda demography wilayahnya. Kadang ada penduduknya yang padat dan ada yang tidak," kata Agung.
Pihaknya akan menunggu design dari Diskominfo Rohil bagaimana teknis mapping serta titik kordinat di 223 desa dan kelurahan yang sudah terhubung dan belum terhubung jaringan internet. Selanjutnya design tersebut dibuat Planning kapan akan diselesaikan.
"Sebagai langkah awal, solusi pertama adalah kabel optik baru kedua signal GSM Telkomsel dan ketiga menggunakan radio bertalian dengan satelite. Kalau menggunakan satelit akan sulit terutama untuk daring sekolah dan biaya akan mahal," katanya.(fad)