Jumat, 23 Mei 2025
spot_img

Cina Boikot Produk Barat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Cina benar-benar total dalam membalas. Mereka merealisasikan ancamannya untuk memboikot brand yang mendukung warga minoritas muslim Uighur. Saat ini mayoritas stasiun televisi mengaburkan logo merek yang masuk daftar hitam. Misalnya, Nike, Adidas, serta H&M.

Dilansir Insider, dalam salah satu acara kompetisi menyanyi Youth with You tampak para kontestan berlatih menari. Saat sesi latihan tersebut, mereka memakai kaus dengan logo milik Adidas Neo, sepatu Adidas Shell Toe, serta celana dengan merek yang sama. Di awal-awal episode, semua normal. Namun, di episode belakangan ini semuanya diblur alias diburamkan.

Dalam reality show Listen to Me, sepatu yang dipakai artis Cina Zhang Lanxin juga diburamkan. Dia diduga memakai Nike Air Jordan 1s. Para artis di variety show Sisters Who Make Waves juga terlihat seperti berjalan di atas awan gara-gara semua sepatunya diburamkan.

Baca Juga:  Libur Nataru 2019: Korban Laka Malah Meningkat, 18 Meninggal

Adidas, Nike, H&M, GAP, Fila, New Balance, Zara, Under Armour, serta beberapa brand lainnya menghadapi reaksi keras dari Cina. Produk-produk global itu mengungkapkan keprihatinan atas kerja paksa di Provinsi Xinjiang. Penduduk Uighur dikabarkan menjalani kerja paksa di perkebunan kapas dan beberapa pabrik. Tak cukup sampai di situ, kamp detensi bagi penduduk Uighur juga memperparah situasi. Itulah yang memicu kecaman. AS bahkan menyebut tindakan Cina kepada penduduk Uighur sebagai genosida.

Pemerintah dan mayoritas penduduk Cina tidak terima. Mereka membalas dengan memboikot produk-produk luar. Barang-barang milik H&M ditarik dari platform belanja online seperti Taobao, Alibaba, dan Pinduoduo. Perusahaan pemilik brand-brand yang masuk daftar hitam tersebut benar-benar terpukul. Dengan perekonomian yang membaik dan penduduk yang banyak, Cina adalah pasar yang empuk untuk berdagang. Mungkin karena itulah beberapa brand menyatakan berkomitmen mendapatkan lagi kepercayaan penduduk Cina.

Baca Juga:  SD Al Rasyid Sukses Gelar Rihlah Ke-5

Beberapa netizen membuat lelucon atas situasi saat ini. Terutama terkait dengan kerja keras yang harus dilakukan editor stasiun televisi. "Mereka pasti bekerja sangat keras. Saya rasa mereka tidak bisa tidur beberapa hari," kata salah seorang netizen di Weibo.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Cina benar-benar total dalam membalas. Mereka merealisasikan ancamannya untuk memboikot brand yang mendukung warga minoritas muslim Uighur. Saat ini mayoritas stasiun televisi mengaburkan logo merek yang masuk daftar hitam. Misalnya, Nike, Adidas, serta H&M.

Dilansir Insider, dalam salah satu acara kompetisi menyanyi Youth with You tampak para kontestan berlatih menari. Saat sesi latihan tersebut, mereka memakai kaus dengan logo milik Adidas Neo, sepatu Adidas Shell Toe, serta celana dengan merek yang sama. Di awal-awal episode, semua normal. Namun, di episode belakangan ini semuanya diblur alias diburamkan.

Dalam reality show Listen to Me, sepatu yang dipakai artis Cina Zhang Lanxin juga diburamkan. Dia diduga memakai Nike Air Jordan 1s. Para artis di variety show Sisters Who Make Waves juga terlihat seperti berjalan di atas awan gara-gara semua sepatunya diburamkan.

Baca Juga:  Sri Mulyani Sebut Wajar AS Anggap Indonesia Negara Maju

Adidas, Nike, H&M, GAP, Fila, New Balance, Zara, Under Armour, serta beberapa brand lainnya menghadapi reaksi keras dari Cina. Produk-produk global itu mengungkapkan keprihatinan atas kerja paksa di Provinsi Xinjiang. Penduduk Uighur dikabarkan menjalani kerja paksa di perkebunan kapas dan beberapa pabrik. Tak cukup sampai di situ, kamp detensi bagi penduduk Uighur juga memperparah situasi. Itulah yang memicu kecaman. AS bahkan menyebut tindakan Cina kepada penduduk Uighur sebagai genosida.

Pemerintah dan mayoritas penduduk Cina tidak terima. Mereka membalas dengan memboikot produk-produk luar. Barang-barang milik H&M ditarik dari platform belanja online seperti Taobao, Alibaba, dan Pinduoduo. Perusahaan pemilik brand-brand yang masuk daftar hitam tersebut benar-benar terpukul. Dengan perekonomian yang membaik dan penduduk yang banyak, Cina adalah pasar yang empuk untuk berdagang. Mungkin karena itulah beberapa brand menyatakan berkomitmen mendapatkan lagi kepercayaan penduduk Cina.

Baca Juga:  Berharap Polri Bisa Menjadi Organisasi yang Hadir di Tengah Masyarakat

Beberapa netizen membuat lelucon atas situasi saat ini. Terutama terkait dengan kerja keras yang harus dilakukan editor stasiun televisi. "Mereka pasti bekerja sangat keras. Saya rasa mereka tidak bisa tidur beberapa hari," kata salah seorang netizen di Weibo.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Cina benar-benar total dalam membalas. Mereka merealisasikan ancamannya untuk memboikot brand yang mendukung warga minoritas muslim Uighur. Saat ini mayoritas stasiun televisi mengaburkan logo merek yang masuk daftar hitam. Misalnya, Nike, Adidas, serta H&M.

Dilansir Insider, dalam salah satu acara kompetisi menyanyi Youth with You tampak para kontestan berlatih menari. Saat sesi latihan tersebut, mereka memakai kaus dengan logo milik Adidas Neo, sepatu Adidas Shell Toe, serta celana dengan merek yang sama. Di awal-awal episode, semua normal. Namun, di episode belakangan ini semuanya diblur alias diburamkan.

Dalam reality show Listen to Me, sepatu yang dipakai artis Cina Zhang Lanxin juga diburamkan. Dia diduga memakai Nike Air Jordan 1s. Para artis di variety show Sisters Who Make Waves juga terlihat seperti berjalan di atas awan gara-gara semua sepatunya diburamkan.

Baca Juga:  60 Qari dan Qariah Utusan Rohul Jalani TC

Adidas, Nike, H&M, GAP, Fila, New Balance, Zara, Under Armour, serta beberapa brand lainnya menghadapi reaksi keras dari Cina. Produk-produk global itu mengungkapkan keprihatinan atas kerja paksa di Provinsi Xinjiang. Penduduk Uighur dikabarkan menjalani kerja paksa di perkebunan kapas dan beberapa pabrik. Tak cukup sampai di situ, kamp detensi bagi penduduk Uighur juga memperparah situasi. Itulah yang memicu kecaman. AS bahkan menyebut tindakan Cina kepada penduduk Uighur sebagai genosida.

Pemerintah dan mayoritas penduduk Cina tidak terima. Mereka membalas dengan memboikot produk-produk luar. Barang-barang milik H&M ditarik dari platform belanja online seperti Taobao, Alibaba, dan Pinduoduo. Perusahaan pemilik brand-brand yang masuk daftar hitam tersebut benar-benar terpukul. Dengan perekonomian yang membaik dan penduduk yang banyak, Cina adalah pasar yang empuk untuk berdagang. Mungkin karena itulah beberapa brand menyatakan berkomitmen mendapatkan lagi kepercayaan penduduk Cina.

Baca Juga:  Berharap Polri Bisa Menjadi Organisasi yang Hadir di Tengah Masyarakat

Beberapa netizen membuat lelucon atas situasi saat ini. Terutama terkait dengan kerja keras yang harus dilakukan editor stasiun televisi. "Mereka pasti bekerja sangat keras. Saya rasa mereka tidak bisa tidur beberapa hari," kata salah seorang netizen di Weibo.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari