Kamis, 19 September 2024

Cina Boikot Produk Barat

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Cina benar-benar total dalam membalas. Mereka merealisasikan ancamannya untuk memboikot brand yang mendukung warga minoritas muslim Uighur. Saat ini mayoritas stasiun televisi mengaburkan logo merek yang masuk daftar hitam. Misalnya, Nike, Adidas, serta H&M.

Dilansir Insider, dalam salah satu acara kompetisi menyanyi Youth with You tampak para kontestan berlatih menari. Saat sesi latihan tersebut, mereka memakai kaus dengan logo milik Adidas Neo, sepatu Adidas Shell Toe, serta celana dengan merek yang sama. Di awal-awal episode, semua normal. Namun, di episode belakangan ini semuanya diblur alias diburamkan.

Dalam reality show Listen to Me, sepatu yang dipakai artis Cina Zhang Lanxin juga diburamkan. Dia diduga memakai Nike Air Jordan 1s. Para artis di variety show Sisters Who Make Waves juga terlihat seperti berjalan di atas awan gara-gara semua sepatunya diburamkan.

Baca Juga:  Waspada, Napas Bau Ternyata Bisa Jadi Sinyal Diabetes Tipe 2

Adidas, Nike, H&M, GAP, Fila, New Balance, Zara, Under Armour, serta beberapa brand lainnya menghadapi reaksi keras dari Cina. Produk-produk global itu mengungkapkan keprihatinan atas kerja paksa di Provinsi Xinjiang. Penduduk Uighur dikabarkan menjalani kerja paksa di perkebunan kapas dan beberapa pabrik. Tak cukup sampai di situ, kamp detensi bagi penduduk Uighur juga memperparah situasi. Itulah yang memicu kecaman. AS bahkan menyebut tindakan Cina kepada penduduk Uighur sebagai genosida.

- Advertisement -

Pemerintah dan mayoritas penduduk Cina tidak terima. Mereka membalas dengan memboikot produk-produk luar. Barang-barang milik H&M ditarik dari platform belanja online seperti Taobao, Alibaba, dan Pinduoduo. Perusahaan pemilik brand-brand yang masuk daftar hitam tersebut benar-benar terpukul. Dengan perekonomian yang membaik dan penduduk yang banyak, Cina adalah pasar yang empuk untuk berdagang. Mungkin karena itulah beberapa brand menyatakan berkomitmen mendapatkan lagi kepercayaan penduduk Cina.

Baca Juga:  Usai Roasting Kasus Novel, Bintang Emon Trending di Twitter

Beberapa netizen membuat lelucon atas situasi saat ini. Terutama terkait dengan kerja keras yang harus dilakukan editor stasiun televisi. "Mereka pasti bekerja sangat keras. Saya rasa mereka tidak bisa tidur beberapa hari," kata salah seorang netizen di Weibo.

- Advertisement -

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Cina benar-benar total dalam membalas. Mereka merealisasikan ancamannya untuk memboikot brand yang mendukung warga minoritas muslim Uighur. Saat ini mayoritas stasiun televisi mengaburkan logo merek yang masuk daftar hitam. Misalnya, Nike, Adidas, serta H&M.

Dilansir Insider, dalam salah satu acara kompetisi menyanyi Youth with You tampak para kontestan berlatih menari. Saat sesi latihan tersebut, mereka memakai kaus dengan logo milik Adidas Neo, sepatu Adidas Shell Toe, serta celana dengan merek yang sama. Di awal-awal episode, semua normal. Namun, di episode belakangan ini semuanya diblur alias diburamkan.

Dalam reality show Listen to Me, sepatu yang dipakai artis Cina Zhang Lanxin juga diburamkan. Dia diduga memakai Nike Air Jordan 1s. Para artis di variety show Sisters Who Make Waves juga terlihat seperti berjalan di atas awan gara-gara semua sepatunya diburamkan.

Baca Juga:  Diskes Taja Advokasi Imunisasi

Adidas, Nike, H&M, GAP, Fila, New Balance, Zara, Under Armour, serta beberapa brand lainnya menghadapi reaksi keras dari Cina. Produk-produk global itu mengungkapkan keprihatinan atas kerja paksa di Provinsi Xinjiang. Penduduk Uighur dikabarkan menjalani kerja paksa di perkebunan kapas dan beberapa pabrik. Tak cukup sampai di situ, kamp detensi bagi penduduk Uighur juga memperparah situasi. Itulah yang memicu kecaman. AS bahkan menyebut tindakan Cina kepada penduduk Uighur sebagai genosida.

Pemerintah dan mayoritas penduduk Cina tidak terima. Mereka membalas dengan memboikot produk-produk luar. Barang-barang milik H&M ditarik dari platform belanja online seperti Taobao, Alibaba, dan Pinduoduo. Perusahaan pemilik brand-brand yang masuk daftar hitam tersebut benar-benar terpukul. Dengan perekonomian yang membaik dan penduduk yang banyak, Cina adalah pasar yang empuk untuk berdagang. Mungkin karena itulah beberapa brand menyatakan berkomitmen mendapatkan lagi kepercayaan penduduk Cina.

Baca Juga:  Kapal Selam Nuklir Jadi Pembicaraan Jokowi dan PM Australia

Beberapa netizen membuat lelucon atas situasi saat ini. Terutama terkait dengan kerja keras yang harus dilakukan editor stasiun televisi. "Mereka pasti bekerja sangat keras. Saya rasa mereka tidak bisa tidur beberapa hari," kata salah seorang netizen di Weibo.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari