PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Memperingati Hari Kanker Sedunia 4 Februari lalu, Rumah Sakit (RS) Awal Bros melaksanakan kampanye kepada masyarakat di Indonesia, terkait pentingnya meningkatkan kesadaran terhadap penyakit kanker.
Marketing RS Awal Bros dr Engga Demartha mengatakan, Awal Bros memberikan penyuluhan mengenai penyakit kanker, baik secara langsung maupun melalui media digital RS Awal Bros yaitu Halo Awal Bros. Beragam edukasi dengan narasumber dokter spesialis konsultan onkologi, Yayasan Kanker Indonesia dan penyintas kanker di Riau.
"Selain itu, RS Awal Bros juga memberikan souvenir kepada pasien kanker yang berobat dan melakukan terapi sinar radiasi di RS Awal Bros, serta memberikan promo seputar deteksi dini penyakit kanker," kata Engga, Ahad (7/2).
Sebagai pusat kesehatan yang memberikan pelayanan kanker yang lengkap, Engga menuturkan RS Awal Bros berkomitmen memberikan pelayanan yang terpadu dan berkesinambungan. Mulai dari deteksi dini, penegakan diagnosis, terapi, hingga rehabilitasi pasca terapi kanker.
Dijelaskannya, RS Awal Bros sebagai Pusat Pelayanan Kanker terbaik di Riau dan Kepri dapat membantu masyarakat yang ada di Sumatera. Pasalnya semua pelayanan ada di sini, sehingga pasien tidak perlu lagi berobat jauh hingga keluar negeri, karena pelayanan kesehatan yang dimiliki telah dapat menyaingi, bahkan lebih dari luar negri.
Hal ini dikarenakan RS Awal Bros memiliki dokter spesialis onkologi yang lengkap dan profesional, serta didukung peralatan diagnosis yang lengkap dan canggih. "Kita berharap, dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit kanker dengan melakukan deteksi dini, angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kanker dapat menurun," ujar Engga.
Selain itu, Engga juga memaparkan Hari Kanker Sedunia dirayakan setiap 4 Februari untuk meningkatkan kesadaran terhadap kanker dan mendorong pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker.
Tingginya penderita kanker di dunia membuat inisiatif pemersatu global yang dipimpin oleh Union for International Cancer Control (UICC) menggalakan Hari Kanker pada tahun 2000 menjadi gerakan positif bagi semua orang di seluruh dunia untuk bersatu untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kanker.
Data Globocan menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru pasien kanker dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Data tersebut juga menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan, meninggal karena kanker.
Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk) berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke-23. Angka kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki laki adalah kanker paru yaitu sebesar 19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000 penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk.
Sedangkan angka kematian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk.(anf)