- Advertisement -
INDIA (RIAUPOS.CO) — Mahasiswa India di berbagai penjuru menggelar unjuk rasa Senin (6/1). Mereka memprotes insiden pemukulan oleh gerombolan orang bertopeng di Jawaharlal Nehru University (JNU). Korban menuduh bahwa organisasi kepemudaan Bharatiya Janata Party (BJP), partai Perdana Menteri Narendra Modi, sebagai biang kerok serangan tersebut.
Serangan yang terjadi saat ratusan mahasiswa dan dosen menggelar rapat di wilayah kampus Minggu malam itu menuai kecaman. Setidaknya 40 korban harus dilarikan ke rumah sakit karena dipukuli dengan tongkat besi atau dilempari batu. Yang membuat pelajar lainnya marah, aparat terkesan lelet dalam menangani kasus tersebut.
- Advertisement -
Serangan itu terjadi pukul 19.00 waktu setempat. Saat itu pelajar dan pengajar yang berkeberatan dengan kenaikan biaya asrama sedang mengadakan rapat koordinasi. Namun, tiba-tiba segerombolan orang bertopeng datang dan mulai melemparkan batu. Mereka mengejar massa yang bubar sambil mengayunkan tongkat. "Yang mereka pegang bukan kerikil. Melainkan batu yang bisa memecah tengkorak saya," ungkap Profesor Atul Sood, salah seorang korban serangan.
Polisi belum menetapkan tersangka atas serangan tersebut. Mereka hanya mengklaim sudah mengidentifikasi beberapa pelaku. Namun, perhimpunan mahasiswa JNU yakin bahwa kelompok Akhil Bharatiya Vidyarthi Parishad (ABVP)-lah pelakunya. Organisasi sayap kanan di NJU itu sering dikaitkan dengan partai penguasa India, BJP.
"Kelompok tersebut sudah meneror kami selama tiga jam," ujar Aishe Ghosh, ketua perhimpunan mahasiswa JNU. Ghosh terluka di bagian kepala akibat serangan tersebut. Tuduhan itu disangkal Ketua ABVP Durgesh Kumar. Dia mengatakan, serangan tersebut adalah jebakan dari kubu sayap kiri.(jpg)
INDIA (RIAUPOS.CO) — Mahasiswa India di berbagai penjuru menggelar unjuk rasa Senin (6/1). Mereka memprotes insiden pemukulan oleh gerombolan orang bertopeng di Jawaharlal Nehru University (JNU). Korban menuduh bahwa organisasi kepemudaan Bharatiya Janata Party (BJP), partai Perdana Menteri Narendra Modi, sebagai biang kerok serangan tersebut.
Serangan yang terjadi saat ratusan mahasiswa dan dosen menggelar rapat di wilayah kampus Minggu malam itu menuai kecaman. Setidaknya 40 korban harus dilarikan ke rumah sakit karena dipukuli dengan tongkat besi atau dilempari batu. Yang membuat pelajar lainnya marah, aparat terkesan lelet dalam menangani kasus tersebut.
- Advertisement -
Serangan itu terjadi pukul 19.00 waktu setempat. Saat itu pelajar dan pengajar yang berkeberatan dengan kenaikan biaya asrama sedang mengadakan rapat koordinasi. Namun, tiba-tiba segerombolan orang bertopeng datang dan mulai melemparkan batu. Mereka mengejar massa yang bubar sambil mengayunkan tongkat. "Yang mereka pegang bukan kerikil. Melainkan batu yang bisa memecah tengkorak saya," ungkap Profesor Atul Sood, salah seorang korban serangan.
Polisi belum menetapkan tersangka atas serangan tersebut. Mereka hanya mengklaim sudah mengidentifikasi beberapa pelaku. Namun, perhimpunan mahasiswa JNU yakin bahwa kelompok Akhil Bharatiya Vidyarthi Parishad (ABVP)-lah pelakunya. Organisasi sayap kanan di NJU itu sering dikaitkan dengan partai penguasa India, BJP.
- Advertisement -
"Kelompok tersebut sudah meneror kami selama tiga jam," ujar Aishe Ghosh, ketua perhimpunan mahasiswa JNU. Ghosh terluka di bagian kepala akibat serangan tersebut. Tuduhan itu disangkal Ketua ABVP Durgesh Kumar. Dia mengatakan, serangan tersebut adalah jebakan dari kubu sayap kiri.(jpg)