- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat selama Agustus 2019 Indonesia diguncang gempa sebanyak 673 kali. Bahkan tiga gempa di antaranya menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah.
“Selama bulan Agustus 2019 di wilayah Indonesia terjadi gempa sebanyak 673 kali, 3 gempa di antaranya merusak. Gempa bumi dengan magnitudo signifikan di atas 5,0 (M > 5,0) terjadi sebanyak 22 kali. Sedangkan gempa bumi yang guncangannya dirasakan terjadi sebanyak 56 kali,” demikian cuitan BMKG melalui akun Twitter @infoBMKG, dikutip JawaPos.com, Jumat (6/9).
- Advertisement -
Pelaksana tugas (Plt) Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo menyampaikan, Indonesia berada di pertemuan empat lempeng benua Indo-Australia, Eurasia, Pasifik, dan Filipina yang selalu bergerak. Hal ini menyebabkan sering terjadinya gempa bumi.
“Jadi, wajar kalau sering ada gempa, yang lebih penting kita harus sadar tinggal di daerah rawan gempa dan harus menyesuaikan serta selalu siap siaga menghadapi gempa yang sewaktu-waktu ada. Siap untuk selamat!” kata Agus kepada JawaPos.com, Jumat (6/9).
Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa akibat gempa, kata Agus, masyarakat harus sadar tinggal di zona rawan gempa. Masyarakat diminta untuk paham dan mengambil langkah mitigasi misalnya membangun rumah tahan gempa, latihan evakuasi, hingga membuat jalur evakusi.
- Advertisement -
“Jadi, harus selalu siap siaga menghadapi gempa,” pungkasnya.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat selama Agustus 2019 Indonesia diguncang gempa sebanyak 673 kali. Bahkan tiga gempa di antaranya menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah.
“Selama bulan Agustus 2019 di wilayah Indonesia terjadi gempa sebanyak 673 kali, 3 gempa di antaranya merusak. Gempa bumi dengan magnitudo signifikan di atas 5,0 (M > 5,0) terjadi sebanyak 22 kali. Sedangkan gempa bumi yang guncangannya dirasakan terjadi sebanyak 56 kali,” demikian cuitan BMKG melalui akun Twitter @infoBMKG, dikutip JawaPos.com, Jumat (6/9).
- Advertisement -
Pelaksana tugas (Plt) Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo menyampaikan, Indonesia berada di pertemuan empat lempeng benua Indo-Australia, Eurasia, Pasifik, dan Filipina yang selalu bergerak. Hal ini menyebabkan sering terjadinya gempa bumi.
“Jadi, wajar kalau sering ada gempa, yang lebih penting kita harus sadar tinggal di daerah rawan gempa dan harus menyesuaikan serta selalu siap siaga menghadapi gempa yang sewaktu-waktu ada. Siap untuk selamat!” kata Agus kepada JawaPos.com, Jumat (6/9).
- Advertisement -
Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa akibat gempa, kata Agus, masyarakat harus sadar tinggal di zona rawan gempa. Masyarakat diminta untuk paham dan mengambil langkah mitigasi misalnya membangun rumah tahan gempa, latihan evakuasi, hingga membuat jalur evakusi.
“Jadi, harus selalu siap siaga menghadapi gempa,” pungkasnya.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal