- Advertisement -
(RIAUPOS.CO) — Setelah sekian lama tidak makan daging sapi, Rizky (bukan nama sebenarnya) yang merupakan pecinta daging memutuskan untuk makan dendeng sapi.Makanan itu sudah terbayang-bayang di pelupuk matanya.
Bayangan daging dipotong tipis dan digoreng dengan sambal merah plus nasi panas membuat air liurnya mengalir.
Bersama teman-temannya, Rizky mampir ke salah satu rumah makan.
“Bang, dendeng satunya,†ucap Rizky kepada si penjual makanan.
Mereka pun makan siang dengan lahapnya. Terutama Rizky.
Selesai makan, mereka kembali ke kampus untuk mengikuti mata kuliah berikutnya.
Saat teman-temannya fokus mendengatkan penjelasan dosen, Rizky sibuk memegang perutnya.
Kelas yang semula hening tiba-tiba heboh oleh sebuah suara.
“Tuuuuuuuttt..!!!,â€
Rizky tanpa sadar buang angin. Selain suaranya terdengar, baunya pun tak sedap.
Tak ayal, Rizky langsung di-bully teman-temannya.
“Alamaak Ki… Kamu makan apaan sih? Kok Bau banget,†seru temannya sambil menutup hidung.
Merasa malu, Rizky langÂsung bergegas pergi ke toilet.
Namun, sampai mata kuliah selesai, ia tak kunjung kembali ke kelas. Padahal tas dan peralatan kuliahnya masih di dalam kelas.
Merasa khawatir, salah seorang temanya mencari Rizky di toilet kampus.
“Ki…, oi… Ki, masih di sini mu? Aku pikir mu malu masuk kelas gegara insiden kentut itu,†olok kawannya.
“Weh.. gilak perut aku melilit kali. Udah sesekali makan daging, malah kek gini. Apalah salahku?†tanya Rizky yang balik bertanya dengan heran dan masih menahan mules di perutnya.(*1)