Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Puisi Miftachur Rozak

HUJAN DI PELUPUK
MALAM I

serupa sayatan violin clasik
yang menyentuh dinding batin
hingga malam menjelma ekstasi
terbuai dalam timangan keridu diksi

dan malam membacakan puisi
dari gemericik air mata langit
juga riuh gemuruh katak diskusi
sampai menggenang di lesung bumi

Jombang, 2019

HUJAN DI PELUPUK
MALAM II

hujan datang
setengah sembilan malam

di altar rumah: riuh gemuruh
menerjang sedap malam,
mengundang katak-katak bunyikan kendang
dari rongga-rongga: lagu kegirangan

di sebuah kubangan
kebun bunga taman-taman

di bahawah jembatan
enceng gondok terapung
dalam sunyi sungai

di ladang-ladang
tumbuh ilalang dan bercumbu belalang-belalang

dan di pelupuk malam
puisi merebahkan tubuhnya dari rinai hujan

Baca Juga:  Wah, di Tengah Wabah Corona, Raja Thailand Plesiran Bawa 20 Selir

Jombang, 2020

Pelangi Datang Terlambat

katamu, melukis pelangi itu mudah,
semudah mentari berpendar
pada sela hujan yang hampir purna;
semudah pelangi berloncatan
dari sungai-sungai sampai bibir pantai;
dan semudah hujan turun
dari kelopak matamu.

kini pelangi datang terlambat,
tersebab hujan kau timbun
di kelopak matamu,
dan engkau redupkan cahaya
dari pendar membiaskan air mata.

Jombang, 2020

Kepada Rembulan

bulan, jangan lupa datang malam ini
ajaklah gemintang
agar engkau tak nampak sendiri.

bulan, jangan berteduh di malam sunyi
sebab, aku siapkan kertas dan pena
:untuk menulis puisi.

bulan, padamu aku berpesan.

Jombang, 2020

Senandung Kepergian

satu jam lalu:
mentari merekah dari kuncup timur
sendawa terkhir terdengar
dari balik pintu rumah
sembari sematkan salam pada nenek
engkau ayunkan sepedah tuamu
dengan sajadah lusuh
terpanggul pundak kiri

Baca Juga:  Siswa Lulusan SMA Witama Nasional Plus Lulus SBMPT

tak ada yang menyangka pada salam
tersirat selamat jalan
untuk anak cucu

senyum rekahmu
ke majlis tarekat tertuju
terbesit rindu pada yang esa
wajahmu purnama sempurna
siap menghadap menggulut sukma
lepas raga setelah sujud dhuha

Jombang, 2019

Membuang Luka

tergenggam lentik jemari
membungkus nestapa beranjak pergi
berlari di sela pendar mentari
hingga menepi suatu pantai

jauh-jauh kubuang nestapa
titipkan ombak memecah nada
membawa nestapa jauh berlayar
menaburkan luka di laut tersebar

Jombang, 2019

HUJAN DI PELUPUK
MALAM I

serupa sayatan violin clasik
yang menyentuh dinding batin
hingga malam menjelma ekstasi
terbuai dalam timangan keridu diksi

dan malam membacakan puisi
dari gemericik air mata langit
juga riuh gemuruh katak diskusi
sampai menggenang di lesung bumi

- Advertisement -

Jombang, 2019

HUJAN DI PELUPUK
MALAM II

- Advertisement -

hujan datang
setengah sembilan malam

di altar rumah: riuh gemuruh
menerjang sedap malam,
mengundang katak-katak bunyikan kendang
dari rongga-rongga: lagu kegirangan

di sebuah kubangan
kebun bunga taman-taman

di bahawah jembatan
enceng gondok terapung
dalam sunyi sungai

di ladang-ladang
tumbuh ilalang dan bercumbu belalang-belalang

dan di pelupuk malam
puisi merebahkan tubuhnya dari rinai hujan

Baca Juga:  Capaian Vaksinasi Covid-19 di Atas 100 Persen

Jombang, 2020

Pelangi Datang Terlambat

katamu, melukis pelangi itu mudah,
semudah mentari berpendar
pada sela hujan yang hampir purna;
semudah pelangi berloncatan
dari sungai-sungai sampai bibir pantai;
dan semudah hujan turun
dari kelopak matamu.

kini pelangi datang terlambat,
tersebab hujan kau timbun
di kelopak matamu,
dan engkau redupkan cahaya
dari pendar membiaskan air mata.

Jombang, 2020

Kepada Rembulan

bulan, jangan lupa datang malam ini
ajaklah gemintang
agar engkau tak nampak sendiri.

bulan, jangan berteduh di malam sunyi
sebab, aku siapkan kertas dan pena
:untuk menulis puisi.

bulan, padamu aku berpesan.

Jombang, 2020

Senandung Kepergian

satu jam lalu:
mentari merekah dari kuncup timur
sendawa terkhir terdengar
dari balik pintu rumah
sembari sematkan salam pada nenek
engkau ayunkan sepedah tuamu
dengan sajadah lusuh
terpanggul pundak kiri

Baca Juga:  Hebat...KPK Kehilangan Jejak Buru Harun Masiku

tak ada yang menyangka pada salam
tersirat selamat jalan
untuk anak cucu

senyum rekahmu
ke majlis tarekat tertuju
terbesit rindu pada yang esa
wajahmu purnama sempurna
siap menghadap menggulut sukma
lepas raga setelah sujud dhuha

Jombang, 2019

Membuang Luka

tergenggam lentik jemari
membungkus nestapa beranjak pergi
berlari di sela pendar mentari
hingga menepi suatu pantai

jauh-jauh kubuang nestapa
titipkan ombak memecah nada
membawa nestapa jauh berlayar
menaburkan luka di laut tersebar

Jombang, 2019

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari