SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti dihebohkan kabar tentang keberadaan warga yang terinveksi virus corona.
Kadiskes dr Misri melalui Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, M Fahri, memastikan belum ada tanda-tanda atau terdeteksinya virus tersebut di Kepulauan Meranti. Dengan begitu ia pastikan kabar tentang adanya pasien RSUD Meranti terjangkit virus corona yang heboh di Medsos adalah palsu atau hoaks.
"Kabar itu tidak benar, masyarakat jangan khawatir. Sampai saat ini tidak ada tanda tanda tersebut," ujarnya, Rabu (5/2/20).
Menurutnya, pasien yang dimaksud hanya penderita radang tenggorokan dan telah diminta untuk pulang atau rawat jalan.
"Iya. Pasien warga Desa Bokor, penderita tonsilitis atau radang tenggorokan. Bisa juga disebut amandel," ungkapnya.
Sebagai antisipasi terhadap masuknya virus tersebut ke Meranti, mereka terus memperketat pengawasan pada jalur kedatangan di pintu domestik dan internasional.
Caranya pengecekan suhu tubuh menggunakan thermal scanner terhadap pengunjung yang tiba ke sana, bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Dokter Misri sebelumnya juga telah menyosialisasikan kepada masyarakat guna mengenali secara dini gejala penyakit dan melaporkannya kepada dinas.
"Jadi masyarakat tidak perlu risau, kita tetap antisipasi ekstra terhadap penyebaran virus corona. Saat ini Kepulauan Meranti bersih dari penyakit tersebut," jelasnya.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Hary B Koriun
SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) – Masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti dihebohkan kabar tentang keberadaan warga yang terinveksi virus corona.
Kadiskes dr Misri melalui Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, M Fahri, memastikan belum ada tanda-tanda atau terdeteksinya virus tersebut di Kepulauan Meranti. Dengan begitu ia pastikan kabar tentang adanya pasien RSUD Meranti terjangkit virus corona yang heboh di Medsos adalah palsu atau hoaks.
- Advertisement -
"Kabar itu tidak benar, masyarakat jangan khawatir. Sampai saat ini tidak ada tanda tanda tersebut," ujarnya, Rabu (5/2/20).
Menurutnya, pasien yang dimaksud hanya penderita radang tenggorokan dan telah diminta untuk pulang atau rawat jalan.
- Advertisement -
"Iya. Pasien warga Desa Bokor, penderita tonsilitis atau radang tenggorokan. Bisa juga disebut amandel," ungkapnya.
Sebagai antisipasi terhadap masuknya virus tersebut ke Meranti, mereka terus memperketat pengawasan pada jalur kedatangan di pintu domestik dan internasional.
Caranya pengecekan suhu tubuh menggunakan thermal scanner terhadap pengunjung yang tiba ke sana, bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Dokter Misri sebelumnya juga telah menyosialisasikan kepada masyarakat guna mengenali secara dini gejala penyakit dan melaporkannya kepada dinas.
"Jadi masyarakat tidak perlu risau, kita tetap antisipasi ekstra terhadap penyebaran virus corona. Saat ini Kepulauan Meranti bersih dari penyakit tersebut," jelasnya.
Laporan: Wira Saputra (Selatpanjang)
Editor: Hary B Koriun