Jumat, 25 Juli 2025

Netanyahu Minta Kebal Hukum

TEL AVIV (RIAUPOS.CO) — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta imunitas terhadap kasus yang dihadapinya kepada parlemen. Hal tersebut merupakan manuver pertama dari pemimpin Israel terlama itu setelah menang pemilihan Partai Likud.

Netanyahu meminta semua masalah hukumnya ditunda hingga pemilu 2 Maret nanti. Dengan begitu, dia bisa fokus berkampanye. "Permintaan ini sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Pada akhirnya, semua ini untuk masa depan Israel," ungkap pria berusia 70 tahun itu.

Permintaan tersebut langsung dikritik sang rival Benny Gantz. Ketua Partai Blue and White itu menyebut Netanyahu sebagai politikus yang licik. Dia pun berjanji mengerahkan segala tenaga agar permintaan tersebut bisa ditolak.

Baca Juga:  NOAH dan Dewa 19 Berkolaborasi

"Tak ada seorang pun yang berada di atas hukum. Netanyahu pun tahu kalau dia bersalah," tegas Gantz. November lalu Netanyahu didakwa jaksa agung dengan tuduhan penyuapan, penipuan, dan penyalahgunaan wewenang dalam tiga kasus korupsi.(bil/c10/sof)

TEL AVIV (RIAUPOS.CO) — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta imunitas terhadap kasus yang dihadapinya kepada parlemen. Hal tersebut merupakan manuver pertama dari pemimpin Israel terlama itu setelah menang pemilihan Partai Likud.

Netanyahu meminta semua masalah hukumnya ditunda hingga pemilu 2 Maret nanti. Dengan begitu, dia bisa fokus berkampanye. "Permintaan ini sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Pada akhirnya, semua ini untuk masa depan Israel," ungkap pria berusia 70 tahun itu.

Permintaan tersebut langsung dikritik sang rival Benny Gantz. Ketua Partai Blue and White itu menyebut Netanyahu sebagai politikus yang licik. Dia pun berjanji mengerahkan segala tenaga agar permintaan tersebut bisa ditolak.

Baca Juga:  Mimbar Berusia 263 Tahun Hiasi Keelokan Masjid Syahabuddin Siak

"Tak ada seorang pun yang berada di atas hukum. Netanyahu pun tahu kalau dia bersalah," tegas Gantz. November lalu Netanyahu didakwa jaksa agung dengan tuduhan penyuapan, penipuan, dan penyalahgunaan wewenang dalam tiga kasus korupsi.(bil/c10/sof)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

TEL AVIV (RIAUPOS.CO) — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta imunitas terhadap kasus yang dihadapinya kepada parlemen. Hal tersebut merupakan manuver pertama dari pemimpin Israel terlama itu setelah menang pemilihan Partai Likud.

Netanyahu meminta semua masalah hukumnya ditunda hingga pemilu 2 Maret nanti. Dengan begitu, dia bisa fokus berkampanye. "Permintaan ini sesuai dengan aturan hukum yang berlaku. Pada akhirnya, semua ini untuk masa depan Israel," ungkap pria berusia 70 tahun itu.

Permintaan tersebut langsung dikritik sang rival Benny Gantz. Ketua Partai Blue and White itu menyebut Netanyahu sebagai politikus yang licik. Dia pun berjanji mengerahkan segala tenaga agar permintaan tersebut bisa ditolak.

Baca Juga:  Ingin Dapat Keturunan, tapi Sudah Divonis Mandul? Ikuti Seminar Gratis Ini

"Tak ada seorang pun yang berada di atas hukum. Netanyahu pun tahu kalau dia bersalah," tegas Gantz. November lalu Netanyahu didakwa jaksa agung dengan tuduhan penyuapan, penipuan, dan penyalahgunaan wewenang dalam tiga kasus korupsi.(bil/c10/sof)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari