Kamis, 10 April 2025

Lukman Hakim:Tak Ada Intervensi Romi Terhadap Kebijakan

JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Tak ada intervensi yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy atau Romi terhadap kebijakan yang dikeluarkan Lukman Hakim Saifuddin saat menjabat sebagai Menteri Agama.

Hal itu disampaikan Lukman saat dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan terdakwa Romi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat terkait kasus jual beli jabatan di Kemenag.

“Secara hierarki saudara Romahurmuzy adalah Ketua Umum DPP PPP, sementara saya adalah Ketua Majelis Pakar. Ketua-ketua Majelis itu tidak tunduk atau tidak berada secara hierarki di bawah ketua umum,” kata Lukman, Rabu malam (5/12).

Pun demikian dalam proses seleksi Kakanwil Jatim. Ia menjabarkan, Romi justru memberikan masukan nama Mochammad Amin Machfud untuk menjadi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Jawa Timur, bukan Haris Hasanuddin yang kini sudah berstatus terdakwa.

Baca Juga:  Ucapan Santri soal Prabowo Jadi Menteri Sudah Terwujud, Apalagi Harapan Kiainya

“Pak Romi pernah menyebut nama Pak Amin untuk dipertimbangkan, tidak menyebut nama Haris,” tambah Lukman.

Dalam proses seleksi untuk mengisi jabatan strategis di Kemenag, Lukman memastikan bahwa ia menerima masukan dari banyak kalangan. Sebab jabatan di Kemenag tidak hanya harus memiliki kompetensi teknis dan manajerial, namun juga kompetensi kultural dan hubungan yang sangat luas.

Lukman memastikan bahwa ia tidak hanya sekali atau dua kali berbeda pendapatan dengan Romi.

“Contohnya, di (Kakanwil) Riau, aspirasi yang disampaikan Pak Romi mengusulkan satu nama dan masuk tiga besar. Namun saya memilih orang lain (selain pilihan Romi),” tegas Lukman.

Adapun Lukman memiliki alasan tersebdiri dalam meloloskan Haris sebagai Kakanwil Jatim meski memiliki catatan sanksi hukuman disiplin dan tidak masuk dalam rekomendasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Baca Juga:  Shinoparm Siap Ekspor 7,5 Juta Dosis Vaksin

“Seseorang yang pernah melakukan sanksi dan sudah menjalani hukuman, dia kembali ke kondisi normal. Hak-haknya sama dengan yang tidak pernah melakukan kesalahan hukum. Kedua, karena dia pernah menjadi Plt (Kakanwil Jatim), saya tahu kompetensinya,” tutup Lukman.

Sumber: Rmol
Editor: Deslina

JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Tak ada intervensi yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy atau Romi terhadap kebijakan yang dikeluarkan Lukman Hakim Saifuddin saat menjabat sebagai Menteri Agama.

Hal itu disampaikan Lukman saat dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan terdakwa Romi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat terkait kasus jual beli jabatan di Kemenag.

“Secara hierarki saudara Romahurmuzy adalah Ketua Umum DPP PPP, sementara saya adalah Ketua Majelis Pakar. Ketua-ketua Majelis itu tidak tunduk atau tidak berada secara hierarki di bawah ketua umum,” kata Lukman, Rabu malam (5/12).

Pun demikian dalam proses seleksi Kakanwil Jatim. Ia menjabarkan, Romi justru memberikan masukan nama Mochammad Amin Machfud untuk menjadi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Jawa Timur, bukan Haris Hasanuddin yang kini sudah berstatus terdakwa.

Baca Juga:  Ini Alasan Penunggak Pajak Kendaraan Tidak Didenda Selama Pandemi Covid-19

“Pak Romi pernah menyebut nama Pak Amin untuk dipertimbangkan, tidak menyebut nama Haris,” tambah Lukman.

Dalam proses seleksi untuk mengisi jabatan strategis di Kemenag, Lukman memastikan bahwa ia menerima masukan dari banyak kalangan. Sebab jabatan di Kemenag tidak hanya harus memiliki kompetensi teknis dan manajerial, namun juga kompetensi kultural dan hubungan yang sangat luas.

Lukman memastikan bahwa ia tidak hanya sekali atau dua kali berbeda pendapatan dengan Romi.

“Contohnya, di (Kakanwil) Riau, aspirasi yang disampaikan Pak Romi mengusulkan satu nama dan masuk tiga besar. Namun saya memilih orang lain (selain pilihan Romi),” tegas Lukman.

Adapun Lukman memiliki alasan tersebdiri dalam meloloskan Haris sebagai Kakanwil Jatim meski memiliki catatan sanksi hukuman disiplin dan tidak masuk dalam rekomendasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Baca Juga:  Pemerintah Kembali Melarang Mudik

“Seseorang yang pernah melakukan sanksi dan sudah menjalani hukuman, dia kembali ke kondisi normal. Hak-haknya sama dengan yang tidak pernah melakukan kesalahan hukum. Kedua, karena dia pernah menjadi Plt (Kakanwil Jatim), saya tahu kompetensinya,” tutup Lukman.

Sumber: Rmol
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Lukman Hakim:Tak Ada Intervensi Romi Terhadap Kebijakan

JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Tak ada intervensi yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy atau Romi terhadap kebijakan yang dikeluarkan Lukman Hakim Saifuddin saat menjabat sebagai Menteri Agama.

Hal itu disampaikan Lukman saat dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan terdakwa Romi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat terkait kasus jual beli jabatan di Kemenag.

“Secara hierarki saudara Romahurmuzy adalah Ketua Umum DPP PPP, sementara saya adalah Ketua Majelis Pakar. Ketua-ketua Majelis itu tidak tunduk atau tidak berada secara hierarki di bawah ketua umum,” kata Lukman, Rabu malam (5/12).

Pun demikian dalam proses seleksi Kakanwil Jatim. Ia menjabarkan, Romi justru memberikan masukan nama Mochammad Amin Machfud untuk menjadi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Jawa Timur, bukan Haris Hasanuddin yang kini sudah berstatus terdakwa.

Baca Juga:  Gubernur Kepri Tersangka 2 Kasus

“Pak Romi pernah menyebut nama Pak Amin untuk dipertimbangkan, tidak menyebut nama Haris,” tambah Lukman.

Dalam proses seleksi untuk mengisi jabatan strategis di Kemenag, Lukman memastikan bahwa ia menerima masukan dari banyak kalangan. Sebab jabatan di Kemenag tidak hanya harus memiliki kompetensi teknis dan manajerial, namun juga kompetensi kultural dan hubungan yang sangat luas.

Lukman memastikan bahwa ia tidak hanya sekali atau dua kali berbeda pendapatan dengan Romi.

“Contohnya, di (Kakanwil) Riau, aspirasi yang disampaikan Pak Romi mengusulkan satu nama dan masuk tiga besar. Namun saya memilih orang lain (selain pilihan Romi),” tegas Lukman.

Adapun Lukman memiliki alasan tersebdiri dalam meloloskan Haris sebagai Kakanwil Jatim meski memiliki catatan sanksi hukuman disiplin dan tidak masuk dalam rekomendasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Baca Juga:  Produksi Sayur Mandiri lewat Tanaman Hidroponik

“Seseorang yang pernah melakukan sanksi dan sudah menjalani hukuman, dia kembali ke kondisi normal. Hak-haknya sama dengan yang tidak pernah melakukan kesalahan hukum. Kedua, karena dia pernah menjadi Plt (Kakanwil Jatim), saya tahu kompetensinya,” tutup Lukman.

Sumber: Rmol
Editor: Deslina

JAKARTA(RIAUPOS.CO)-Tak ada intervensi yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy atau Romi terhadap kebijakan yang dikeluarkan Lukman Hakim Saifuddin saat menjabat sebagai Menteri Agama.

Hal itu disampaikan Lukman saat dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan terdakwa Romi di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat terkait kasus jual beli jabatan di Kemenag.

“Secara hierarki saudara Romahurmuzy adalah Ketua Umum DPP PPP, sementara saya adalah Ketua Majelis Pakar. Ketua-ketua Majelis itu tidak tunduk atau tidak berada secara hierarki di bawah ketua umum,” kata Lukman, Rabu malam (5/12).

Pun demikian dalam proses seleksi Kakanwil Jatim. Ia menjabarkan, Romi justru memberikan masukan nama Mochammad Amin Machfud untuk menjadi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Jawa Timur, bukan Haris Hasanuddin yang kini sudah berstatus terdakwa.

Baca Juga:  Gubernur Kepri Tersangka 2 Kasus

“Pak Romi pernah menyebut nama Pak Amin untuk dipertimbangkan, tidak menyebut nama Haris,” tambah Lukman.

Dalam proses seleksi untuk mengisi jabatan strategis di Kemenag, Lukman memastikan bahwa ia menerima masukan dari banyak kalangan. Sebab jabatan di Kemenag tidak hanya harus memiliki kompetensi teknis dan manajerial, namun juga kompetensi kultural dan hubungan yang sangat luas.

Lukman memastikan bahwa ia tidak hanya sekali atau dua kali berbeda pendapatan dengan Romi.

“Contohnya, di (Kakanwil) Riau, aspirasi yang disampaikan Pak Romi mengusulkan satu nama dan masuk tiga besar. Namun saya memilih orang lain (selain pilihan Romi),” tegas Lukman.

Adapun Lukman memiliki alasan tersebdiri dalam meloloskan Haris sebagai Kakanwil Jatim meski memiliki catatan sanksi hukuman disiplin dan tidak masuk dalam rekomendasi Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Baca Juga:  Ini Alasan Firli Bahuri yang Belum Merespon Perintah Presiden

“Seseorang yang pernah melakukan sanksi dan sudah menjalani hukuman, dia kembali ke kondisi normal. Hak-haknya sama dengan yang tidak pernah melakukan kesalahan hukum. Kedua, karena dia pernah menjadi Plt (Kakanwil Jatim), saya tahu kompetensinya,” tutup Lukman.

Sumber: Rmol
Editor: Deslina

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari