MANILA (RIAUPOS.CO) — Laga terakhir Grup B sepakbola SEA Games 2019 hari ini menjadi partai hidup mati. Sebab, ada tiga tim yang berpeluang lolos ke semifinal. Namun, beban Timnas Indonesia U-23 lebih ringan. Ketika Vietnam dan Thailand harus saling bunuh di partai terakhir, Garuda Muda (julukan Timnas U-23) sore nanti "hanya" menghadapi Laos (tayangan langsung RCTI pukul 15.00 WIB).
Meski beban lebih ringan, Evan Dimas Darmono dkk tak boleh terlalu percaya diri. Tim asuhan Indra Sjafri ini juga tak boleh bergantung dari hasil laga rival. Ya, Vietnam sebetulnya hanya perlu satu poin untuk memastikan lolos sekaligus juara grup. Namun, Timnas harus mengabaikan skenario rival yang ingin main aman. Justru, Garuda Muda masih bisa menggusur posisi Vietnam sebagai juara grup. Syaratnya, timnas harus menang besar atas Laos. Dan, di laga lainnya Thailand mampu menaklukkan Vietnam dengan skor tipis. Jika skenarionya semacam itu, maka koleksi poin ketiga tim bakal sama (12 poin). Tapi, Timnas bisa lolos dengan status juara grup lantaran memiliki selisih dan produktivitas gol yang lebih baik.
Persoalannya, Timnas hari ini harus bermain di venue berbeda. Yakni Imus Grandstand yang jaraknya sekitar 26 kilometer dari Manila. Praktis, Timnas harus kembali beradaptasi dengan lapangan. Tapi, karena jarak yang jauh atau memakan waktu sekitar satu jam perjalanan, Indra memutuskan untuk menggelar recovery training di Taman Budaya Filipina. Lokasinya persis di depan hotel tim menginap.
"Yang paling penting itu recovery pemain. Alhamdulillah sore ini (kemarin, red)) kondisi pemain semua fit," ujar Indra setelah memimpin latihan timnya.
Dalam latihan kemarin juga terlihat dua pemain yang sebelumnya mengalami cedera engkel. Yakni Firza Andika dan M Rafli. Keduanya membaur dengan pemain lainnya, dan melahap program latihan ringan. "Tetapi mereka belum 100 persen pulih, kami akan melihat sampai besok (hari ini, red) pagi," ujarnya.
Indra mengingatkan kalau Indonesia belum betul-betul aman. Laos bisa menjadi ganjalan. Apalagi pada laga terakhir mereka juga sempat merepotkan Thailand. Bahkan Changsuek -julukan Thailand- baru bisa mencetak gol pada menit ke-90 dan injury time babak kedua. Keberadaan sosok Varadaraju Sundramoorthy, pelatih asal Singapura yang sudah setahun terakhir menukangi Laos bisa menjadi pembeda. Tetapi, Indra yakin, karakter dan pola permainan Laos tidak akan mudah berubah. "Ndak segampang itu mengubah karakter bermain sebuah tim. Saya juga menonton beberapa kali game mereka, dan setiap game berbahaya," sebut Indra.
Evan Dimas juga meminta rekan-rekannya waspada menghadapi laga terakhir Grup B. "Yang penting kami fight, berusaha menang. Nggak boleh meremehkan Laos," ucapnya.
Sementara itu, meski sudah tak punya peluang lolos, Sundramoorthy berjanji akan tetap memberikan perlawanan. Namun, dia mengakui kualitas Timnas jauh lebih baik. Menurutnya, dua flank Garuda Muda, Egy Maulana Vikri dan Saddil Ramdani berpotensi merepotkan pertahanan Laos. "Saya melihat permainan mereka, kaki kiri mereka lincah menyerang ke area pertahanan kami," sebut Sundramoorthy.
Dia dan pasukannya akan menggunakan pertandingan terakhir untuk belajar. "Tim kami banyak diisi pemain muda, dan ini menjadi tempat mereka menimba pengalaman," lanjut pria yang pernah menjadi pemain FC Basel tersebut.(nap/bas/jpg)