Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Caring Elderly Model Bawa Ezalina Raih Gelar Doktor

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) —  Program pascasarjana Universitas Andalas (Unand) Padang menggelar ujian promosi terbuka mahasiswa S3 Prodi Kesehatan Masyarakat atas nama, Ezalina di Aula Kedokteran Kampus Jati Unand, Sumatera Barat, Rabu (23/10).  Ujian promosi terbuka ini dipimpin oleh Ketua Sidang sekaligus Ketua Prodi S3 Kesehatan Masyarkat, Prof Dr dr Delmi Sulartri MS  SpGK, dengan penguji Deputi BKKBN Pusat Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Dr dr M Yani M Kes, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr dr Trihono M Sc, Prof Dr Mudjiran M S Kom dan Hema Malini SKp MN Phd.

 

Dalam ujian promosi terbuka ini, Ezalina memaparkan disertasi dengan judul Model Caring Elderly sebagai Intervensi Upaya Pencegahan Perilaku Pengabaian Lansia pada Keluarga di Kota Pekanbaru. Selain itu, disertasi dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Payung Negeri Pekanbaru ini memaparkan jumlah dan proporsi lanjut usia (lansia) yang meningkat akibat transisi demografi. Ditandai dengan meningkatnya umur harapan hidup sampai usia 71 tahun, yang berpacu juga dengan masalah kesehatan lansia.

Baca Juga:  SDN 016 Pangkalan Tampoi Dambakan Perbaikan

"Banyak faktor permasalahan ketika usia sudah lansia. Di antaranya diabaikan oleh keluarga seperti sepi ditinggal sendiri, mengurus cucu, tidak sempat makan, tidak diberi uang, anak bicara kasar dan tidak diikutkan dalam pengambilan keputusan dalam musyawarah keluarga. Kadang lansia menangis mau dimasukan ke panti. Lansia disuruh menandatangani pengalihan kepemilikan padahal lansia masih sehat. Hal ini akan berdampak pada kesehatan lansia terlihat kurang gizi, sakit-sakitan, murung, dan depresi," papar Ezalina.

Dalam ujian promosi terbuka yang dipromotori oleh Prof Dr dr Rizanda Machmud M Kes, FISPH, FISCM, Prof Dr rer Soz Nursyirwan Efendi dan Yantri Maputra Med Phd ini, Ezalina menyampaikan, keluarga berperan penting sebagai care giver masih sedikit dilibatkan. Sesuai dengan konsep lansia tangguh yaitu lansia yang berumur di atas 60 tahun bercirikan mandiri, aktif, dan produktif. Karena faktor usia, lansia punya keterbatasan kemunduran fisik, psikologis, ekonomi, dan sosial perlu keterlibatan keluarga dalam pelestarian nilai keagamaan dan budaya .

Baca Juga:  Vaksinasi Massal Gandeng TNI-Polri

Dari hasil penelitiannya, Ezalina mengungkapkan berbagai permasalahan dan isu penting untuk dipikirkan solusinya. Salah satunya dengan Inovasi model Caring Elderly sebagai intervensi perilaku pencegahan pengabaian lansia melalui teori Caring, dengan menerapkan konsep dukungan keluarga.

Lebih lanjut, Ezalina menjelaskan keterbaruhan dari penelitian ini adalah mengkaji lebih dalam model prilaku Caring keluarga dalam pencegahan pengabaian lansia baik dari fisik, psikologis, dan pengabaian finansial. "Pengabaian yang paling banyak terhadap lansia paling banyak psikologis, finansial dan fisik. Output dari penelitian ini adalah model dan modul Caring Elderly sebagai panduan keluarga , kader kesehatan sustainable dan lansia," sebutnya.

Sementara itu, hasil ujuan promosi tersebut, Prof Dr dr Delmi Sulartri MS SpGK memutuskan, Ezalina Berhak menyandang gelar doktor dengan masa study tiga tahun delapan bulan. "Kami ucapkan selamat, semoga bisa dimanfaatkan ilmunya bagi keluarga, masyarakat dan negara" harapnya.(*2/c)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) —  Program pascasarjana Universitas Andalas (Unand) Padang menggelar ujian promosi terbuka mahasiswa S3 Prodi Kesehatan Masyarakat atas nama, Ezalina di Aula Kedokteran Kampus Jati Unand, Sumatera Barat, Rabu (23/10).  Ujian promosi terbuka ini dipimpin oleh Ketua Sidang sekaligus Ketua Prodi S3 Kesehatan Masyarkat, Prof Dr dr Delmi Sulartri MS  SpGK, dengan penguji Deputi BKKBN Pusat Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Dr dr M Yani M Kes, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr dr Trihono M Sc, Prof Dr Mudjiran M S Kom dan Hema Malini SKp MN Phd.

 

- Advertisement -

Dalam ujian promosi terbuka ini, Ezalina memaparkan disertasi dengan judul Model Caring Elderly sebagai Intervensi Upaya Pencegahan Perilaku Pengabaian Lansia pada Keluarga di Kota Pekanbaru. Selain itu, disertasi dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Payung Negeri Pekanbaru ini memaparkan jumlah dan proporsi lanjut usia (lansia) yang meningkat akibat transisi demografi. Ditandai dengan meningkatnya umur harapan hidup sampai usia 71 tahun, yang berpacu juga dengan masalah kesehatan lansia.

Baca Juga:  Mulai Ahad Ini, Kapal Pelni Kembali Berlayar di Batam

"Banyak faktor permasalahan ketika usia sudah lansia. Di antaranya diabaikan oleh keluarga seperti sepi ditinggal sendiri, mengurus cucu, tidak sempat makan, tidak diberi uang, anak bicara kasar dan tidak diikutkan dalam pengambilan keputusan dalam musyawarah keluarga. Kadang lansia menangis mau dimasukan ke panti. Lansia disuruh menandatangani pengalihan kepemilikan padahal lansia masih sehat. Hal ini akan berdampak pada kesehatan lansia terlihat kurang gizi, sakit-sakitan, murung, dan depresi," papar Ezalina.

- Advertisement -

Dalam ujian promosi terbuka yang dipromotori oleh Prof Dr dr Rizanda Machmud M Kes, FISPH, FISCM, Prof Dr rer Soz Nursyirwan Efendi dan Yantri Maputra Med Phd ini, Ezalina menyampaikan, keluarga berperan penting sebagai care giver masih sedikit dilibatkan. Sesuai dengan konsep lansia tangguh yaitu lansia yang berumur di atas 60 tahun bercirikan mandiri, aktif, dan produktif. Karena faktor usia, lansia punya keterbatasan kemunduran fisik, psikologis, ekonomi, dan sosial perlu keterlibatan keluarga dalam pelestarian nilai keagamaan dan budaya .

Baca Juga:  Sosiologi Poetika dalam Tubuh Rajah

Dari hasil penelitiannya, Ezalina mengungkapkan berbagai permasalahan dan isu penting untuk dipikirkan solusinya. Salah satunya dengan Inovasi model Caring Elderly sebagai intervensi perilaku pencegahan pengabaian lansia melalui teori Caring, dengan menerapkan konsep dukungan keluarga.

Lebih lanjut, Ezalina menjelaskan keterbaruhan dari penelitian ini adalah mengkaji lebih dalam model prilaku Caring keluarga dalam pencegahan pengabaian lansia baik dari fisik, psikologis, dan pengabaian finansial. "Pengabaian yang paling banyak terhadap lansia paling banyak psikologis, finansial dan fisik. Output dari penelitian ini adalah model dan modul Caring Elderly sebagai panduan keluarga , kader kesehatan sustainable dan lansia," sebutnya.

Sementara itu, hasil ujuan promosi tersebut, Prof Dr dr Delmi Sulartri MS SpGK memutuskan, Ezalina Berhak menyandang gelar doktor dengan masa study tiga tahun delapan bulan. "Kami ucapkan selamat, semoga bisa dimanfaatkan ilmunya bagi keluarga, masyarakat dan negara" harapnya.(*2/c)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari