PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Program pascasarjana Universitas Andalas (Unand) Padang menggelar ujian promosi terbuka mahasiswa S3 Prodi Kesehatan Masyarakat atas nama, Ezalina di Aula Kedokteran Kampus Jati Unand, Sumatera Barat, Rabu (23/10). Ujian promosi terbuka ini dipimpin oleh Ketua Sidang sekaligus Ketua Prodi S3 Kesehatan Masyarkat, Prof Dr dr Delmi Sulartri MS SpGK, dengan penguji Deputi BKKBN Pusat Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Dr dr M Yani M Kes, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Dr dr Trihono M Sc, Prof Dr Mudjiran M S Kom dan Hema Malini SKp MN Phd.
Dalam ujian promosi terbuka ini, Ezalina memaparkan disertasi dengan judul Model Caring Elderly sebagai Intervensi Upaya Pencegahan Perilaku Pengabaian Lansia pada Keluarga di Kota Pekanbaru. Selain itu, disertasi dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Payung Negeri Pekanbaru ini memaparkan jumlah dan proporsi lanjut usia (lansia) yang meningkat akibat transisi demografi. Ditandai dengan meningkatnya umur harapan hidup sampai usia 71 tahun, yang berpacu juga dengan masalah kesehatan lansia.
"Banyak faktor permasalahan ketika usia sudah lansia. Di antaranya diabaikan oleh keluarga seperti sepi ditinggal sendiri, mengurus cucu, tidak sempat makan, tidak diberi uang, anak bicara kasar dan tidak diikutkan dalam pengambilan keputusan dalam musyawarah keluarga. Kadang lansia menangis mau dimasukan ke panti. Lansia disuruh menandatangani pengalihan kepemilikan padahal lansia masih sehat. Hal ini akan berdampak pada kesehatan lansia terlihat kurang gizi, sakit-sakitan, murung, dan depresi," papar Ezalina.
Dalam ujian promosi terbuka yang dipromotori oleh Prof Dr dr Rizanda Machmud M Kes, FISPH, FISCM, Prof Dr rer Soz Nursyirwan Efendi dan Yantri Maputra Med Phd ini, Ezalina menyampaikan, keluarga berperan penting sebagai care giver masih sedikit dilibatkan. Sesuai dengan konsep lansia tangguh yaitu lansia yang berumur di atas 60 tahun bercirikan mandiri, aktif, dan produktif. Karena faktor usia, lansia punya keterbatasan kemunduran fisik, psikologis, ekonomi, dan sosial perlu keterlibatan keluarga dalam pelestarian nilai keagamaan dan budaya .
Dari hasil penelitiannya, Ezalina mengungkapkan berbagai permasalahan dan isu penting untuk dipikirkan solusinya. Salah satunya dengan Inovasi model Caring Elderly sebagai intervensi perilaku pencegahan pengabaian lansia melalui teori Caring, dengan menerapkan konsep dukungan keluarga.
Lebih lanjut, Ezalina menjelaskan keterbaruhan dari penelitian ini adalah mengkaji lebih dalam model prilaku Caring keluarga dalam pencegahan pengabaian lansia baik dari fisik, psikologis, dan pengabaian finansial. "Pengabaian yang paling banyak terhadap lansia paling banyak psikologis, finansial dan fisik. Output dari penelitian ini adalah model dan modul Caring Elderly sebagai panduan keluarga , kader kesehatan sustainable dan lansia," sebutnya.
Sementara itu, hasil ujuan promosi tersebut, Prof Dr dr Delmi Sulartri MS SpGK memutuskan, Ezalina Berhak menyandang gelar doktor dengan masa study tiga tahun delapan bulan. "Kami ucapkan selamat, semoga bisa dimanfaatkan ilmunya bagi keluarga, masyarakat dan negara" harapnya.(*2/c)