- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (4/6) menyatakan harapannya bahwa vaksin corona (Covid-19) akan dilihat sebagai barang publik global, atau vaksin rakyat.
"Covid-19 adalah krisis kesehatan masyarakat terbesar dalam generasi kita. Saat ini, belum ada vaksin. Di saat kita bekerja bersama-sama untuk mengembangkan vaksinnya, ada pelajaran penting yang perlu kita pahami. Vaksin saja tidaklah cukup. Kita membutuhkan solidaritas global untuk memastikan bahwa setiap orang, di mana pun berada, memiliki akses," kata Guterres dalam KTT vaksin global virtual seperti dilansir Antara dari Xinhua.
- Advertisement -
"Vaksin Covid-19 harus dilihat sebagai barang publik global, vaksin rakyat, yang semakin banyak diminta oleh para pemimpin dunia," tambahnya.
Pada KTT tersebut, Guterres meminta para peserta untuk membuat tiga komitmen utama: menemukan cara yang aman untuk terus melakukan vaksinasi, bahkan ketika Covid-19 masih menyebar; menggunakan jaringan pengiriman vaksin untuk memberikan berbagai layanan kesehatan primer lainnya; memastikan vaksin Covid-19 menjangkau semua orang ketika sudah tersedia.
"Penyakit tidak mengenal perbatasan. Itulah sebabnya GAVI (Aliansi Vaksin) yang didanai penuh akan sangat penting untuk memastikan kita melanjutkan kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," kata Guterres.
- Advertisement -
Sebanyak 20 juta anak tidak mendapatkan vaksin lengkap, dan satu dari lima anak tidak divaksinasi sama sekali, katanya. Di bawah bayang-bayang Covid-19, kondisi mereka bahkan lebih menyedihkan, tambah Guterres, memperingatkan bahwa kesenjangan dalam pemberian vaksin global dapat kian melebar.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (4/6) menyatakan harapannya bahwa vaksin corona (Covid-19) akan dilihat sebagai barang publik global, atau vaksin rakyat.
"Covid-19 adalah krisis kesehatan masyarakat terbesar dalam generasi kita. Saat ini, belum ada vaksin. Di saat kita bekerja bersama-sama untuk mengembangkan vaksinnya, ada pelajaran penting yang perlu kita pahami. Vaksin saja tidaklah cukup. Kita membutuhkan solidaritas global untuk memastikan bahwa setiap orang, di mana pun berada, memiliki akses," kata Guterres dalam KTT vaksin global virtual seperti dilansir Antara dari Xinhua.
- Advertisement -
"Vaksin Covid-19 harus dilihat sebagai barang publik global, vaksin rakyat, yang semakin banyak diminta oleh para pemimpin dunia," tambahnya.
Pada KTT tersebut, Guterres meminta para peserta untuk membuat tiga komitmen utama: menemukan cara yang aman untuk terus melakukan vaksinasi, bahkan ketika Covid-19 masih menyebar; menggunakan jaringan pengiriman vaksin untuk memberikan berbagai layanan kesehatan primer lainnya; memastikan vaksin Covid-19 menjangkau semua orang ketika sudah tersedia.
- Advertisement -
"Penyakit tidak mengenal perbatasan. Itulah sebabnya GAVI (Aliansi Vaksin) yang didanai penuh akan sangat penting untuk memastikan kita melanjutkan kemajuan menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," kata Guterres.
Sebanyak 20 juta anak tidak mendapatkan vaksin lengkap, dan satu dari lima anak tidak divaksinasi sama sekali, katanya. Di bawah bayang-bayang Covid-19, kondisi mereka bahkan lebih menyedihkan, tambah Guterres, memperingatkan bahwa kesenjangan dalam pemberian vaksin global dapat kian melebar.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi