Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Warga Batam Khawatir Dikucilkan Akibat RS Khusus Corona

BATAM (RIAUPOS.CO) — Warga Pulau Galang menyatakan khawatir dengan perlakuan diskriminatif warga daerah lain di Indonesia, bila rumah sakit di bekas camp pengungsi Vietnam dijadikan RS khusus penyakit menular. Warga juga cemas, bila nanti Kota Batam dan Pulau Galang idientik dengan virus corona.

"Kami khawatir, Batam dikucilkan," kata Anwar Sadat, warga RW 1 Sijantung Kecamatan Galang, dalam sosialisasi virus corona di Pulau Galang, pada Kamis (5/3).

Anwar khawatir bila suatu saat bepergian ke Jakarta atau daerah lain di Indonesia, orang akan menjauh begitu tahu kampungnya adalah Batam atau Pulau Galang. "Kami di Sijantung, bagai petir menyambar di siang bolong. Enggak ada info, turun panglima. Sekarang banyak yang galau. Tidak enak makan, tidak bisa tidur," kata Anwar.

Baca Juga:  CPNS 2019 Terima Pelamar Usia 40 Tahun dan Berpendidikan S-3

Anwar menyampaikan kekhawatiran, pariwisata di sekitar Pulau Galang menjadi sepi bila pembangunan rumah sakit jadi dilanjutkan. Dia juga menolak penggunaan rumah sakit bekas camp Vietnam. "Camp Vietnam tempat bersejarah dunia. Tempat pengungsi Vietnam," kata anwar.

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan pihaknya menampung seluruh aspirasi warga. Mengenai opsi yang ditawarkan warga setempat untuk menempatkan rumah sakit khusus penyakit menular di pulau lain akan dipertimbangkan. "Semua akan diteruskan. Semua saran dan masukan akan diteruskan ke pengambil keputusan," kata Amsakar.

Sebelumnya, Warga Pulau Galang menawarkan pulau lain untuk dijadikan lokasi rumah sakit khusus untuk penyakit menular, termasuk Covid-19. ”Kalau dapat jangan di Camp Vietnam. Pulau lain banyak yang besar,” kata warga Sijantung.

Baca Juga:  Pencarian Heli TNI AD Difokuskan di Oskop

Ketua Ikatan Keluarga Rempang Galang Herman menegaskan, masyarakat tidak setuju dan tidak sependapat dengan keputusan pemerintah pusat. Apalagi, keputusan menjadikan camp Vietnam sebagai rumah sakit khusus itu terkesan mendadak. "Panglima TNI turun melihat lokasi camp Vietnam, baru masyarakat diberi tahu. Mungkin tuan-tuan setelah habis tugas, balik ke kampung masing-masing. Kami balik ke mana? Ini tempat kami lahir. Ini yang membuat kami risau," kata dia.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

BATAM (RIAUPOS.CO) — Warga Pulau Galang menyatakan khawatir dengan perlakuan diskriminatif warga daerah lain di Indonesia, bila rumah sakit di bekas camp pengungsi Vietnam dijadikan RS khusus penyakit menular. Warga juga cemas, bila nanti Kota Batam dan Pulau Galang idientik dengan virus corona.

"Kami khawatir, Batam dikucilkan," kata Anwar Sadat, warga RW 1 Sijantung Kecamatan Galang, dalam sosialisasi virus corona di Pulau Galang, pada Kamis (5/3).

- Advertisement -

Anwar khawatir bila suatu saat bepergian ke Jakarta atau daerah lain di Indonesia, orang akan menjauh begitu tahu kampungnya adalah Batam atau Pulau Galang. "Kami di Sijantung, bagai petir menyambar di siang bolong. Enggak ada info, turun panglima. Sekarang banyak yang galau. Tidak enak makan, tidak bisa tidur," kata Anwar.

Baca Juga:  Kematian Ibunya Janggal

Anwar menyampaikan kekhawatiran, pariwisata di sekitar Pulau Galang menjadi sepi bila pembangunan rumah sakit jadi dilanjutkan. Dia juga menolak penggunaan rumah sakit bekas camp Vietnam. "Camp Vietnam tempat bersejarah dunia. Tempat pengungsi Vietnam," kata anwar.

- Advertisement -

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan pihaknya menampung seluruh aspirasi warga. Mengenai opsi yang ditawarkan warga setempat untuk menempatkan rumah sakit khusus penyakit menular di pulau lain akan dipertimbangkan. "Semua akan diteruskan. Semua saran dan masukan akan diteruskan ke pengambil keputusan," kata Amsakar.

Sebelumnya, Warga Pulau Galang menawarkan pulau lain untuk dijadikan lokasi rumah sakit khusus untuk penyakit menular, termasuk Covid-19. ”Kalau dapat jangan di Camp Vietnam. Pulau lain banyak yang besar,” kata warga Sijantung.

Baca Juga:  Kader PDIP Harun Masiku Tak Kunjung Ditangkap, Ini Kata KPK

Ketua Ikatan Keluarga Rempang Galang Herman menegaskan, masyarakat tidak setuju dan tidak sependapat dengan keputusan pemerintah pusat. Apalagi, keputusan menjadikan camp Vietnam sebagai rumah sakit khusus itu terkesan mendadak. "Panglima TNI turun melihat lokasi camp Vietnam, baru masyarakat diberi tahu. Mungkin tuan-tuan setelah habis tugas, balik ke kampung masing-masing. Kami balik ke mana? Ini tempat kami lahir. Ini yang membuat kami risau," kata dia.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari