Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Anak Krakatau Terpantau Erupsi 9 Kali, Masyarakat Diminta Waspada

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Gunung Api Anak Krakatau di Provinsi Banten kembali mengalami sembilan kali erupsi pada hari ini Jumat (4/2/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi itu terjadi pada pukul 09.43, 10.25, 10.28, 12.46, 13.00, 13.31, 13.41, 14.46 dan 17.07 WIB.

Tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu hitam tebal.

Pantaun visual PVMBG, terdapat indikasi bahwa erupsi yang terjadi merupakan tipe magmatik, sejalan dengan kegempaan vulkanik yang terekam. Adapun kegempaan gunungapi Anak Krakatau sendiri telah terjadi sejak 16 Januari lalu hingga Jumat ditandai dengan terekamnya gempa-gempa vulkanik dan gempa permukaan yang mengindikasikan adanya intrusi magma dari bawah ke permukaan secara bertahap.

Baca Juga:  Beda dengan Indonesia, Negara-negara Ini Gratiskan Vaksinasi Covid-19 untuk Warganya

Dari data pemantauan secara visual dan instrumental mengindikasikan bahwa gunungapi Anak Krakatau masih berpotensi erupsi.

Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini dapat berupa lontaran lava pijar, material piroklastik maupun aliran lava. Hujan abu lebat secara umum berpotensi di sekitar kawah di dalam radius 2 km dari kawah aktif. Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area yang lebih luas bergantung pada arah dan kecepatan angin.

Saat ini tingkat aktivitas gunungapi Anak Krakatau ditetapkan status waspada. Warga maupun wisatawan diminta untuk tidak mendekati dan berakitvitas pada radius 2 km dari kawah aktif.

Selain itu, BNPB menghimbau agar masyarakat mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui PVMBG dan diminta untuk tidak percaya dengan informasi yang mengundang kepanikan. Pasalnya, saat ini beredar video-video erupsi gunungapi Anak Krakatau tahun 2018 lalu yang menggambarkan kondisi gunungapi saat ini.

Baca Juga:  Diananta: Ini Menjadi Preseden Buruk Bagi Kebebasan Pers

"BNPB menghibau agar masyarakat tidak terpancing dan meneruskan berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas gunungapi Anak Krakatau, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (4/2/2022).

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Gunung Api Anak Krakatau di Provinsi Banten kembali mengalami sembilan kali erupsi pada hari ini Jumat (4/2/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi itu terjadi pada pukul 09.43, 10.25, 10.28, 12.46, 13.00, 13.31, 13.41, 14.46 dan 17.07 WIB.

Tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak dan warna kolom kelabu hitam tebal.

- Advertisement -

Pantaun visual PVMBG, terdapat indikasi bahwa erupsi yang terjadi merupakan tipe magmatik, sejalan dengan kegempaan vulkanik yang terekam. Adapun kegempaan gunungapi Anak Krakatau sendiri telah terjadi sejak 16 Januari lalu hingga Jumat ditandai dengan terekamnya gempa-gempa vulkanik dan gempa permukaan yang mengindikasikan adanya intrusi magma dari bawah ke permukaan secara bertahap.

Baca Juga:  Belum Ada Nama untuk Menteri Dikbud-Ristek dan Menteri Investasi

Dari data pemantauan secara visual dan instrumental mengindikasikan bahwa gunungapi Anak Krakatau masih berpotensi erupsi.

- Advertisement -

Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini dapat berupa lontaran lava pijar, material piroklastik maupun aliran lava. Hujan abu lebat secara umum berpotensi di sekitar kawah di dalam radius 2 km dari kawah aktif. Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area yang lebih luas bergantung pada arah dan kecepatan angin.

Saat ini tingkat aktivitas gunungapi Anak Krakatau ditetapkan status waspada. Warga maupun wisatawan diminta untuk tidak mendekati dan berakitvitas pada radius 2 km dari kawah aktif.

Selain itu, BNPB menghimbau agar masyarakat mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui PVMBG dan diminta untuk tidak percaya dengan informasi yang mengundang kepanikan. Pasalnya, saat ini beredar video-video erupsi gunungapi Anak Krakatau tahun 2018 lalu yang menggambarkan kondisi gunungapi saat ini.

Baca Juga:  Kuliner Pekanbaru: Di Warung Kopi Pak Itam Reborn Kini Ada Sate YSL

"BNPB menghibau agar masyarakat tidak terpancing dan meneruskan berita-berita yang tidak benar dan tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas gunungapi Anak Krakatau, dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Jumat (4/2/2022).

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari