PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kota Pekanbaru menyusuri jejak perjuangan Sulthan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah ke Lima Puluh Kota, Sumbar. Kunjungan TP2GD Pekanbaru yang diketuai Ayat Cahyadi disambut Kadis Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota, Harmen SH.
"Terima kasih telah memberi sambutan atas kedatangan kami di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar. Kami ingin meneliti bagaimana jaringan perdagangan dan lalu lintas melalui aliran sungai di Pangkalan hingga sampai ke Pekanbaru. Selain itu juga melihat jejak-jejak sejarah kaitannya Pangkalan dengan Pekanbaru," ujar Ayat Cahyadi.
Hal ini terkait dengan perkembangan Kota Pekanbaru dari sisi perdagangan. Sebab produksi gambir, karet, pinang, dan lainnya banyak yang berasal dari hulu Sungai Kampar. Kepala Dinas Sosial Lima Puluh Kota Harmen SH menjelaskan, bagaimana pun kaitan antara Pekanbaru dengan Pangkalan itu sudah lama. Sebab, aliran sungai di Pangkalan menuju Sungai Kampar.
"Jika dulu, sebelum adanya PLTA Koto Panjang, sungai di Pangkalan merupakan hulu Sungai Kampar, makanya banyak orang Pangkalan yang merantau ke Pekanbaru. Itu sejak dulu, karena hubungan aliran sungai. Bukan sekarang saja produk pertanian dari Payakumbuh dibawa ke Pekanbaru, sudah sejak dulu gambir dari Pangkalan ini dibawa ke Pekanbaru untuk dijual ke perdagangan ke kota-kota besar di pesisir pantai timur Selat Melaka," ujarnya.(jrr)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kota Pekanbaru menyusuri jejak perjuangan Sulthan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah ke Lima Puluh Kota, Sumbar. Kunjungan TP2GD Pekanbaru yang diketuai Ayat Cahyadi disambut Kadis Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota, Harmen SH.
"Terima kasih telah memberi sambutan atas kedatangan kami di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar. Kami ingin meneliti bagaimana jaringan perdagangan dan lalu lintas melalui aliran sungai di Pangkalan hingga sampai ke Pekanbaru. Selain itu juga melihat jejak-jejak sejarah kaitannya Pangkalan dengan Pekanbaru," ujar Ayat Cahyadi.
- Advertisement -
Hal ini terkait dengan perkembangan Kota Pekanbaru dari sisi perdagangan. Sebab produksi gambir, karet, pinang, dan lainnya banyak yang berasal dari hulu Sungai Kampar. Kepala Dinas Sosial Lima Puluh Kota Harmen SH menjelaskan, bagaimana pun kaitan antara Pekanbaru dengan Pangkalan itu sudah lama. Sebab, aliran sungai di Pangkalan menuju Sungai Kampar.
"Jika dulu, sebelum adanya PLTA Koto Panjang, sungai di Pangkalan merupakan hulu Sungai Kampar, makanya banyak orang Pangkalan yang merantau ke Pekanbaru. Itu sejak dulu, karena hubungan aliran sungai. Bukan sekarang saja produk pertanian dari Payakumbuh dibawa ke Pekanbaru, sudah sejak dulu gambir dari Pangkalan ini dibawa ke Pekanbaru untuk dijual ke perdagangan ke kota-kota besar di pesisir pantai timur Selat Melaka," ujarnya.(jrr)