Rabu, 9 April 2025
spot_img

TP2GD Pekanbaru Telusuri Hubungan Pangkalan dan Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kota Pekanbaru menyusuri jejak perjuangan Sulthan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah ke Lima Puluh Kota, Sumbar. Kunjungan TP2GD Pekanbaru yang diketuai Ayat Cahyadi disambut Kadis Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota, Harmen SH.

"Terima kasih telah memberi sambutan atas kedatangan kami di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar. Kami ingin meneliti bagaimana jaringan perdagangan dan lalu lintas melalui aliran sungai di Pangkalan hingga sampai ke Pekanbaru. Selain itu juga melihat jejak-jejak sejarah kaitannya Pangkalan dengan Pekanbaru," ujar Ayat Cahyadi.

Hal ini terkait dengan perkembangan Kota Pekanbaru dari sisi perdagangan. Sebab produksi gambir, karet, pinang, dan lainnya banyak yang berasal dari hulu Sungai Kampar. Kepala Dinas Sosial Lima Puluh Kota Harmen SH menjelaskan, bagaimana pun kaitan antara Pekanbaru dengan Pangkalan itu sudah lama. Sebab, aliran sungai di Pangkalan menuju Sungai Kampar. 

Baca Juga:  Batasi Perayaan Imlek 2021, Pemerintah Malaysia Dikritik

"Jika dulu, sebelum adanya PLTA Koto Panjang, sungai di Pangkalan merupakan hulu Sungai Kampar, makanya banyak orang Pangkalan yang merantau ke Pekanbaru. Itu sejak dulu, karena hubungan aliran sungai. Bukan sekarang saja produk pertanian dari Payakumbuh dibawa ke Pekanbaru, sudah sejak dulu gambir dari Pangkalan ini dibawa ke Pekanbaru untuk dijual ke perdagangan ke kota-kota besar di pesisir pantai timur Selat Melaka," ujarnya.(jrr)
 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kota Pekanbaru menyusuri jejak perjuangan Sulthan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah ke Lima Puluh Kota, Sumbar. Kunjungan TP2GD Pekanbaru yang diketuai Ayat Cahyadi disambut Kadis Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota, Harmen SH.

"Terima kasih telah memberi sambutan atas kedatangan kami di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar. Kami ingin meneliti bagaimana jaringan perdagangan dan lalu lintas melalui aliran sungai di Pangkalan hingga sampai ke Pekanbaru. Selain itu juga melihat jejak-jejak sejarah kaitannya Pangkalan dengan Pekanbaru," ujar Ayat Cahyadi.

Hal ini terkait dengan perkembangan Kota Pekanbaru dari sisi perdagangan. Sebab produksi gambir, karet, pinang, dan lainnya banyak yang berasal dari hulu Sungai Kampar. Kepala Dinas Sosial Lima Puluh Kota Harmen SH menjelaskan, bagaimana pun kaitan antara Pekanbaru dengan Pangkalan itu sudah lama. Sebab, aliran sungai di Pangkalan menuju Sungai Kampar. 

Baca Juga:  Dukungan Bertambah, Afrizal Geser Jhony Charles

"Jika dulu, sebelum adanya PLTA Koto Panjang, sungai di Pangkalan merupakan hulu Sungai Kampar, makanya banyak orang Pangkalan yang merantau ke Pekanbaru. Itu sejak dulu, karena hubungan aliran sungai. Bukan sekarang saja produk pertanian dari Payakumbuh dibawa ke Pekanbaru, sudah sejak dulu gambir dari Pangkalan ini dibawa ke Pekanbaru untuk dijual ke perdagangan ke kota-kota besar di pesisir pantai timur Selat Melaka," ujarnya.(jrr)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

TP2GD Pekanbaru Telusuri Hubungan Pangkalan dan Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kota Pekanbaru menyusuri jejak perjuangan Sulthan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah ke Lima Puluh Kota, Sumbar. Kunjungan TP2GD Pekanbaru yang diketuai Ayat Cahyadi disambut Kadis Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota, Harmen SH.

"Terima kasih telah memberi sambutan atas kedatangan kami di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar. Kami ingin meneliti bagaimana jaringan perdagangan dan lalu lintas melalui aliran sungai di Pangkalan hingga sampai ke Pekanbaru. Selain itu juga melihat jejak-jejak sejarah kaitannya Pangkalan dengan Pekanbaru," ujar Ayat Cahyadi.

Hal ini terkait dengan perkembangan Kota Pekanbaru dari sisi perdagangan. Sebab produksi gambir, karet, pinang, dan lainnya banyak yang berasal dari hulu Sungai Kampar. Kepala Dinas Sosial Lima Puluh Kota Harmen SH menjelaskan, bagaimana pun kaitan antara Pekanbaru dengan Pangkalan itu sudah lama. Sebab, aliran sungai di Pangkalan menuju Sungai Kampar. 

Baca Juga:  PBNU: Sukmawati Timbulkan Ketersinggungan Umat Islam

"Jika dulu, sebelum adanya PLTA Koto Panjang, sungai di Pangkalan merupakan hulu Sungai Kampar, makanya banyak orang Pangkalan yang merantau ke Pekanbaru. Itu sejak dulu, karena hubungan aliran sungai. Bukan sekarang saja produk pertanian dari Payakumbuh dibawa ke Pekanbaru, sudah sejak dulu gambir dari Pangkalan ini dibawa ke Pekanbaru untuk dijual ke perdagangan ke kota-kota besar di pesisir pantai timur Selat Melaka," ujarnya.(jrr)
 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kota Pekanbaru menyusuri jejak perjuangan Sulthan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah ke Lima Puluh Kota, Sumbar. Kunjungan TP2GD Pekanbaru yang diketuai Ayat Cahyadi disambut Kadis Sosial Kabupaten Lima Puluh Kota, Harmen SH.

"Terima kasih telah memberi sambutan atas kedatangan kami di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar. Kami ingin meneliti bagaimana jaringan perdagangan dan lalu lintas melalui aliran sungai di Pangkalan hingga sampai ke Pekanbaru. Selain itu juga melihat jejak-jejak sejarah kaitannya Pangkalan dengan Pekanbaru," ujar Ayat Cahyadi.

Hal ini terkait dengan perkembangan Kota Pekanbaru dari sisi perdagangan. Sebab produksi gambir, karet, pinang, dan lainnya banyak yang berasal dari hulu Sungai Kampar. Kepala Dinas Sosial Lima Puluh Kota Harmen SH menjelaskan, bagaimana pun kaitan antara Pekanbaru dengan Pangkalan itu sudah lama. Sebab, aliran sungai di Pangkalan menuju Sungai Kampar. 

Baca Juga:  PBNU: Sukmawati Timbulkan Ketersinggungan Umat Islam

"Jika dulu, sebelum adanya PLTA Koto Panjang, sungai di Pangkalan merupakan hulu Sungai Kampar, makanya banyak orang Pangkalan yang merantau ke Pekanbaru. Itu sejak dulu, karena hubungan aliran sungai. Bukan sekarang saja produk pertanian dari Payakumbuh dibawa ke Pekanbaru, sudah sejak dulu gambir dari Pangkalan ini dibawa ke Pekanbaru untuk dijual ke perdagangan ke kota-kota besar di pesisir pantai timur Selat Melaka," ujarnya.(jrr)
 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari