PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Suatu hari Rasya (11) sedang memainkan gawainya. Selain untuk sekolah, bermain game online, ia juga memiliki aplikasi hit yaitu Tik Tok.
Bosan bermain gawai, ia pergi ke halaman belakang rumahnya. Kebetulan, halaman belakang rumah Rasya adalah kebun kecil yang ditanami beberapa pohon pisang, ubi dan sayur-sayuran. Ibu yang bosan melihat Rasya bermain smartphone setiap hari mendadak terkejut melihat anaknya meninggalkan gawai dan bermain di belakang rumah bersama salah satu temannya.
Selang beberapa saat kemudian, ibu berteriak histeris saat melihat salah satu pohon pisang dengan buah yang belum matang tumbang di depan matanya, usai dipukuli secara membabi buta oleh anak bungsunya tersebut.
"Salam dari Binjai," ucap Rasya menirukan Tiktokers yang ditontonnya disambut tepuk tangan sahabat Rasya.
"Alamaak…! Itu pisang belum matang buahnya kenapa ditumbangin? Ya Allah, anak ini….," ujar ibu bersiap dengan sapu lidi di tangan kanannya.(anf)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Suatu hari Rasya (11) sedang memainkan gawainya. Selain untuk sekolah, bermain game online, ia juga memiliki aplikasi hit yaitu Tik Tok.
Bosan bermain gawai, ia pergi ke halaman belakang rumahnya. Kebetulan, halaman belakang rumah Rasya adalah kebun kecil yang ditanami beberapa pohon pisang, ubi dan sayur-sayuran. Ibu yang bosan melihat Rasya bermain smartphone setiap hari mendadak terkejut melihat anaknya meninggalkan gawai dan bermain di belakang rumah bersama salah satu temannya.
- Advertisement -
Selang beberapa saat kemudian, ibu berteriak histeris saat melihat salah satu pohon pisang dengan buah yang belum matang tumbang di depan matanya, usai dipukuli secara membabi buta oleh anak bungsunya tersebut.
"Salam dari Binjai," ucap Rasya menirukan Tiktokers yang ditontonnya disambut tepuk tangan sahabat Rasya.
- Advertisement -
"Alamaak…! Itu pisang belum matang buahnya kenapa ditumbangin? Ya Allah, anak ini….," ujar ibu bersiap dengan sapu lidi di tangan kanannya.(anf)