Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Penyelidik KPK Diciduk Warga di Jember

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan jika tim penyelidik KPK sempat ditahan aparat kepolisian beberapa hari lalu. Hal ini terjadi lantaran warga Desa Sukowono, Jember, mengira tim penyelidik KPK tersebut penculik. Atas kecurigaan tersebut, warga kemudian mengamankan dan membawa tim lembaga antirasuah ke Polsek Sukowono, Jember.

"Jadi sesungguhnya biasa kesalahpahaman, karena kami pada saat melaksanakan penyelidikan, kan ada dua model, model tertutup dan model yang terbuka. Pada saat mengadakan penyelidikan dengan sistem tertutup itu kan langsung turun ke masyarakat, yang menjadi target untuk mengumpulkan bukti dan keterangan," kata Ghufron di Jakarta, Rabu (4/3).

Ghufron menyampaikan, saat melakukan penyelidikan pegawai KPK yang turun ke Jember tidak menunjukkan identitas. Karena memang penyelidikan itu dilakukan secara tertutup.

Baca Juga:  Dapat Dukungan, Zulfan Heri Bergerak Naik

"Pada saat itu memang ya, namanya menggunakan sistem tertutup petugas kami tidak menunjukkan identitas sebagai KPK. Karena memang silence," ujar Ghufron.

Setelah diamankan warga dan dibawa ke pihak kepolisian, kata Ghufron, tim penyelidik KPK menjelaskan bahwa tindakan tim lembaga antirasuah merupakan bagian dari upaya pemberantasan korupsi. Ghufron membantah bahwa tim KPK mendapat pengeroyokan.

"Ya memang sempat di bawa ke Mapolsek, namun tidak ada pengeroyokan, tidak ada apa-apa, tim kami tidak ada yang mengalami apa-apa," klaim Ghufron.

Melihat adanya peristiwa itu, lanjut Ghufron, KPK kemudian membuka opsi penyelidikan terbuka. Hal ini dilakukan agar tidak adanya kesalahpahaman.

"Karena kemudian tidak bisa menggunakan sistem penyelidikan tertutup, sehingga kemudian sejak seminggu yang lalu kami ubah dengan penyelidikan terbuka," tukas Ghufron.

Baca Juga:  Perdana, 4.000 Masker Gratis Tersebar di Pusat Kepulauan Meranti

Sebelumnya, saat tim penyelidik KPK tengah melakukan penyelidikan tertutup di Jember pada 17 Februari lalu, dicurigai oleh warga Desa Sukowono, Jember. Karena curiga, warga menangkap tim penyelidik yang sudah beberapa hari di Desa Sukowono dengan mengendarai mobil plat L tersebut, ke Polsek Sukowono. Setelah diinterogasi, akhirnya tim membuka identitas mereka sebagai penyelidik KPK.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan jika tim penyelidik KPK sempat ditahan aparat kepolisian beberapa hari lalu. Hal ini terjadi lantaran warga Desa Sukowono, Jember, mengira tim penyelidik KPK tersebut penculik. Atas kecurigaan tersebut, warga kemudian mengamankan dan membawa tim lembaga antirasuah ke Polsek Sukowono, Jember.

"Jadi sesungguhnya biasa kesalahpahaman, karena kami pada saat melaksanakan penyelidikan, kan ada dua model, model tertutup dan model yang terbuka. Pada saat mengadakan penyelidikan dengan sistem tertutup itu kan langsung turun ke masyarakat, yang menjadi target untuk mengumpulkan bukti dan keterangan," kata Ghufron di Jakarta, Rabu (4/3).

- Advertisement -

Ghufron menyampaikan, saat melakukan penyelidikan pegawai KPK yang turun ke Jember tidak menunjukkan identitas. Karena memang penyelidikan itu dilakukan secara tertutup.

Baca Juga:  MUI Desak Pemkab Segera Usulkan Perda Penjualan Lem

"Pada saat itu memang ya, namanya menggunakan sistem tertutup petugas kami tidak menunjukkan identitas sebagai KPK. Karena memang silence," ujar Ghufron.

- Advertisement -

Setelah diamankan warga dan dibawa ke pihak kepolisian, kata Ghufron, tim penyelidik KPK menjelaskan bahwa tindakan tim lembaga antirasuah merupakan bagian dari upaya pemberantasan korupsi. Ghufron membantah bahwa tim KPK mendapat pengeroyokan.

"Ya memang sempat di bawa ke Mapolsek, namun tidak ada pengeroyokan, tidak ada apa-apa, tim kami tidak ada yang mengalami apa-apa," klaim Ghufron.

Melihat adanya peristiwa itu, lanjut Ghufron, KPK kemudian membuka opsi penyelidikan terbuka. Hal ini dilakukan agar tidak adanya kesalahpahaman.

"Karena kemudian tidak bisa menggunakan sistem penyelidikan tertutup, sehingga kemudian sejak seminggu yang lalu kami ubah dengan penyelidikan terbuka," tukas Ghufron.

Baca Juga:  Dessert Usai Sarapan Dikatakan Bisa Bantu Jaga Berat Badan

Sebelumnya, saat tim penyelidik KPK tengah melakukan penyelidikan tertutup di Jember pada 17 Februari lalu, dicurigai oleh warga Desa Sukowono, Jember. Karena curiga, warga menangkap tim penyelidik yang sudah beberapa hari di Desa Sukowono dengan mengendarai mobil plat L tersebut, ke Polsek Sukowono. Setelah diinterogasi, akhirnya tim membuka identitas mereka sebagai penyelidik KPK.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari