Selasa, 2 Juli 2024

Kejar Target Cek Kesehatan sebelum Pelunasan Biaya Haji

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2024 tinggal sepekan. Kementerian Agama (Kemenag) terus mengejar target pemeriksaan kesehatan bagi jemaah calon haji (JCH). Pasalnya menjadi syarat bagi mereka untuk bisa melakukan pelunasan atau tidak.

Perkembangan persiapan pelunasan Bipih 2024 itu disampaikan Direktur Bina Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab. Dia mengatakan sesuai jadwal yang ditetapkan Kemenag, pelunasan Bipih tahap pertama dibuka 9 Januari sampai 7 Februari. Kemudian pelunasan Bipih tahap dua pada 20 Februari sampai 8 Maret.

- Advertisement -

Dia mengingatkan bahwa pelunasan Bipih kali ini berlaku skema baru. Yaitu jemaah wajib cek kesehatan dahulu. Jika dinyatakan istitoah atau mampu secara kesehatan, maka bisa melunasi.

“Jadi kemarin itu sudah 10 persen (JCH cek kesehatan),” kata Saiful di sela apel Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 Kemenag di Tugu Proklamasi, Rabu (3/1).

Baca Juga:  Kejanggalan Penangkapan Aktivis Ravio Patra

Dia mengatakan Kemenag mengejar target supaya JCH yang sudah cek kesehatan lebih banyak lagi. Saiful mengatakan mereka menargetkan sekitar 40 persen sampai 50 persen JCH sudah cek kesehatan sampai 8 Januari itu. Sehingga nanti banyak JCH yang bisa melunasi Bipih. Saiful menuturkan data hasil kesehatan itu sudah terkoneksi. Yaitu mulai dari Siskohat Kesehatan milik Kemenkes. Kemudian masuk ke Siskohat Kemenkes. Lalu terhubung ke basis data bank penerima setoran (BPS). “Jamaah bisa langsung mengecek di bank,” katanya. Apakah masuk kategori istitaah atau belum.

- Advertisement -

Dia mengatakan Kemenag sudah menyiapkan JCH cadangan. Fungsinya untuk menutup jika ada JCH utama yang tidak istitaah. Saiful mengatakan kuota cadangan itu sebanyak 30 persen dari kuota haji Indonesia 2024. Seperti diketahui Indonesia mempunyai kuota tetap 221 ribu jemaah. Tahun ini mendapatkan tambahan kuota 20 ribu jemaah.

Baca Juga:  JCH Mulai Terbang 12 Mei, Wukuf 15 Juni

Saiful menegaskan mereka sudah siap menyambut masa pelunasan Bipih. Tinggal menunggu Keputusan Presiden (Keppres) yang diperkirakan keluar pekan ini. Keppres itu mengatur besaran Bipih untuk masing-masing embarkasi. Sedangkan untuk rerata Bipih 2024 sebesar Rp56,04 juta. Dengan uang muka Rp25 juta, berarti tanggungan pelunasan tinggal Rp31 jutaan.

Di bagian lain Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pada 6 Januari nanti dia akan terbang ke Saudi. Agendanya adalah penandatanganan MoU penyelenggaraan haji 2024. Jadi saat itu juga pelayanan haji dimulai. Mulai dari kontrak hotel, katering, dan layanan lainnya.(wan/jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2024 tinggal sepekan. Kementerian Agama (Kemenag) terus mengejar target pemeriksaan kesehatan bagi jemaah calon haji (JCH). Pasalnya menjadi syarat bagi mereka untuk bisa melakukan pelunasan atau tidak.

Perkembangan persiapan pelunasan Bipih 2024 itu disampaikan Direktur Bina Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab. Dia mengatakan sesuai jadwal yang ditetapkan Kemenag, pelunasan Bipih tahap pertama dibuka 9 Januari sampai 7 Februari. Kemudian pelunasan Bipih tahap dua pada 20 Februari sampai 8 Maret.

Dia mengingatkan bahwa pelunasan Bipih kali ini berlaku skema baru. Yaitu jemaah wajib cek kesehatan dahulu. Jika dinyatakan istitoah atau mampu secara kesehatan, maka bisa melunasi.

“Jadi kemarin itu sudah 10 persen (JCH cek kesehatan),” kata Saiful di sela apel Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 Kemenag di Tugu Proklamasi, Rabu (3/1).

Baca Juga:  Kejanggalan Penangkapan Aktivis Ravio Patra

Dia mengatakan Kemenag mengejar target supaya JCH yang sudah cek kesehatan lebih banyak lagi. Saiful mengatakan mereka menargetkan sekitar 40 persen sampai 50 persen JCH sudah cek kesehatan sampai 8 Januari itu. Sehingga nanti banyak JCH yang bisa melunasi Bipih. Saiful menuturkan data hasil kesehatan itu sudah terkoneksi. Yaitu mulai dari Siskohat Kesehatan milik Kemenkes. Kemudian masuk ke Siskohat Kemenkes. Lalu terhubung ke basis data bank penerima setoran (BPS). “Jamaah bisa langsung mengecek di bank,” katanya. Apakah masuk kategori istitaah atau belum.

Dia mengatakan Kemenag sudah menyiapkan JCH cadangan. Fungsinya untuk menutup jika ada JCH utama yang tidak istitaah. Saiful mengatakan kuota cadangan itu sebanyak 30 persen dari kuota haji Indonesia 2024. Seperti diketahui Indonesia mempunyai kuota tetap 221 ribu jemaah. Tahun ini mendapatkan tambahan kuota 20 ribu jemaah.

Baca Juga:  Senator AS Tammy Duckwort: Amerika Tambah 1,5 Juta Vaksin ke Indonesia

Saiful menegaskan mereka sudah siap menyambut masa pelunasan Bipih. Tinggal menunggu Keputusan Presiden (Keppres) yang diperkirakan keluar pekan ini. Keppres itu mengatur besaran Bipih untuk masing-masing embarkasi. Sedangkan untuk rerata Bipih 2024 sebesar Rp56,04 juta. Dengan uang muka Rp25 juta, berarti tanggungan pelunasan tinggal Rp31 jutaan.

Di bagian lain Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan pada 6 Januari nanti dia akan terbang ke Saudi. Agendanya adalah penandatanganan MoU penyelenggaraan haji 2024. Jadi saat itu juga pelayanan haji dimulai. Mulai dari kontrak hotel, katering, dan layanan lainnya.(wan/jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari