Rabu, 9 April 2025
spot_img

Tiru Sikap Pluralisme Gus Dur

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sosok Presiden RI keempat Abdurahman Wahid alias Gus Dur masih begitu diingat oleh masyarakat. Di haul ke-10, rekam jejaknya sebagai sosok pluralisme yang membela kaum minoritas masih begitu kental membekas di benak rakyat luas.

Sekretaris Jenderal GP NasDem, M. Haerul Amri mengatakan, nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur selama hidupnya perlu terus dihidupkan. Terutama bagi kaum pemuda di tengah tantangan bangsa masa kini. Konsistensi antara ucapa dan tindakan Gus Dur adalah potret layak untuk ditiru.

"Konsistensi itu beliau (Gus Dur) wujudkan dengan pembelaannya terhadap kaum minoritas, perjuangan kemanusiaan, keadilan, persaudaraan, dan kesetaraan. Kita sebagai pemuda harus menghidupkan kembali nilai-nilai yang sudah diperjuangkan oleh Gus Dur," ujar Haerul dalam dialog kepemudaan peringatan haul ke-10 Gus Dur di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1).

Baca Juga:  Atraksi Tong Setan di Pasar Malam Memakan Korban

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Pemuda & Olahraga ini menyebut, pemuda harus mengambil peran untuk mengantisipasi gelombang informasi yang begitu deras. Sebab, informasi yang berkembang justru bisa saja melunturkan kebhinekaan.

"Ujaran kebencian dan hoax begitu deras mengalir setiap saat. Di sini lah pemuda harus mengambil peran untuk merawat keberagaman kita seperti yang pernah dilakukan Gus Dur," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto mengenang Gus Dur sebagai sosok intelektual. Tidak hanya dalam bidang keagamaan namun, ilmu-ilmu dunia juga dikuasainya. Dari situ munculah toleransi yang kuat antar umat beragama di Indonesia.

"Jadi sekarang kalau masih ada orang yang mau bakar-bakar tentang bacaan intelektual saya kira agak aneh," ucapnya.

Baca Juga:  Forum Komite Setuju Sekolah Kembali Buka pada Januari 2021

"Gusdur adalah orang yang secara historis dan keluarga nya adalah orang yang mapan tapi dia tidak pernah membedakan cara pandang kehidupannya dengan orang lain," pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sosok Presiden RI keempat Abdurahman Wahid alias Gus Dur masih begitu diingat oleh masyarakat. Di haul ke-10, rekam jejaknya sebagai sosok pluralisme yang membela kaum minoritas masih begitu kental membekas di benak rakyat luas.

Sekretaris Jenderal GP NasDem, M. Haerul Amri mengatakan, nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur selama hidupnya perlu terus dihidupkan. Terutama bagi kaum pemuda di tengah tantangan bangsa masa kini. Konsistensi antara ucapa dan tindakan Gus Dur adalah potret layak untuk ditiru.

"Konsistensi itu beliau (Gus Dur) wujudkan dengan pembelaannya terhadap kaum minoritas, perjuangan kemanusiaan, keadilan, persaudaraan, dan kesetaraan. Kita sebagai pemuda harus menghidupkan kembali nilai-nilai yang sudah diperjuangkan oleh Gus Dur," ujar Haerul dalam dialog kepemudaan peringatan haul ke-10 Gus Dur di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1).

Baca Juga:  Manjakan Konten Kreator, Ini Spesifikasi Lengkap Kamera Sony FX3

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Pemuda & Olahraga ini menyebut, pemuda harus mengambil peran untuk mengantisipasi gelombang informasi yang begitu deras. Sebab, informasi yang berkembang justru bisa saja melunturkan kebhinekaan.

"Ujaran kebencian dan hoax begitu deras mengalir setiap saat. Di sini lah pemuda harus mengambil peran untuk merawat keberagaman kita seperti yang pernah dilakukan Gus Dur," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto mengenang Gus Dur sebagai sosok intelektual. Tidak hanya dalam bidang keagamaan namun, ilmu-ilmu dunia juga dikuasainya. Dari situ munculah toleransi yang kuat antar umat beragama di Indonesia.

"Jadi sekarang kalau masih ada orang yang mau bakar-bakar tentang bacaan intelektual saya kira agak aneh," ucapnya.

Baca Juga:  Forum Komite Setuju Sekolah Kembali Buka pada Januari 2021

"Gusdur adalah orang yang secara historis dan keluarga nya adalah orang yang mapan tapi dia tidak pernah membedakan cara pandang kehidupannya dengan orang lain," pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Tiru Sikap Pluralisme Gus Dur

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sosok Presiden RI keempat Abdurahman Wahid alias Gus Dur masih begitu diingat oleh masyarakat. Di haul ke-10, rekam jejaknya sebagai sosok pluralisme yang membela kaum minoritas masih begitu kental membekas di benak rakyat luas.

Sekretaris Jenderal GP NasDem, M. Haerul Amri mengatakan, nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur selama hidupnya perlu terus dihidupkan. Terutama bagi kaum pemuda di tengah tantangan bangsa masa kini. Konsistensi antara ucapa dan tindakan Gus Dur adalah potret layak untuk ditiru.

"Konsistensi itu beliau (Gus Dur) wujudkan dengan pembelaannya terhadap kaum minoritas, perjuangan kemanusiaan, keadilan, persaudaraan, dan kesetaraan. Kita sebagai pemuda harus menghidupkan kembali nilai-nilai yang sudah diperjuangkan oleh Gus Dur," ujar Haerul dalam dialog kepemudaan peringatan haul ke-10 Gus Dur di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1).

Baca Juga:  Indonesia Masih dalam Status Keadaan Darurat Bencana Nasional

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Pemuda & Olahraga ini menyebut, pemuda harus mengambil peran untuk mengantisipasi gelombang informasi yang begitu deras. Sebab, informasi yang berkembang justru bisa saja melunturkan kebhinekaan.

"Ujaran kebencian dan hoax begitu deras mengalir setiap saat. Di sini lah pemuda harus mengambil peran untuk merawat keberagaman kita seperti yang pernah dilakukan Gus Dur," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto mengenang Gus Dur sebagai sosok intelektual. Tidak hanya dalam bidang keagamaan namun, ilmu-ilmu dunia juga dikuasainya. Dari situ munculah toleransi yang kuat antar umat beragama di Indonesia.

"Jadi sekarang kalau masih ada orang yang mau bakar-bakar tentang bacaan intelektual saya kira agak aneh," ucapnya.

Baca Juga:  Sukses Orbitkan Artis Indonesia di Level Dunia

"Gusdur adalah orang yang secara historis dan keluarga nya adalah orang yang mapan tapi dia tidak pernah membedakan cara pandang kehidupannya dengan orang lain," pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Sosok Presiden RI keempat Abdurahman Wahid alias Gus Dur masih begitu diingat oleh masyarakat. Di haul ke-10, rekam jejaknya sebagai sosok pluralisme yang membela kaum minoritas masih begitu kental membekas di benak rakyat luas.

Sekretaris Jenderal GP NasDem, M. Haerul Amri mengatakan, nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur selama hidupnya perlu terus dihidupkan. Terutama bagi kaum pemuda di tengah tantangan bangsa masa kini. Konsistensi antara ucapa dan tindakan Gus Dur adalah potret layak untuk ditiru.

"Konsistensi itu beliau (Gus Dur) wujudkan dengan pembelaannya terhadap kaum minoritas, perjuangan kemanusiaan, keadilan, persaudaraan, dan kesetaraan. Kita sebagai pemuda harus menghidupkan kembali nilai-nilai yang sudah diperjuangkan oleh Gus Dur," ujar Haerul dalam dialog kepemudaan peringatan haul ke-10 Gus Dur di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/1).

Baca Juga:  Polri Batasi Pembelian Beras, Gula, dan Minyak Goreng

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Pemuda & Olahraga ini menyebut, pemuda harus mengambil peran untuk mengantisipasi gelombang informasi yang begitu deras. Sebab, informasi yang berkembang justru bisa saja melunturkan kebhinekaan.

"Ujaran kebencian dan hoax begitu deras mengalir setiap saat. Di sini lah pemuda harus mengambil peran untuk merawat keberagaman kita seperti yang pernah dilakukan Gus Dur," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Sunanto mengenang Gus Dur sebagai sosok intelektual. Tidak hanya dalam bidang keagamaan namun, ilmu-ilmu dunia juga dikuasainya. Dari situ munculah toleransi yang kuat antar umat beragama di Indonesia.

"Jadi sekarang kalau masih ada orang yang mau bakar-bakar tentang bacaan intelektual saya kira agak aneh," ucapnya.

Baca Juga:  Karena Faktor Suami, Perlukah Program Bayi Tabung?

"Gusdur adalah orang yang secara historis dan keluarga nya adalah orang yang mapan tapi dia tidak pernah membedakan cara pandang kehidupannya dengan orang lain," pungkasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari