Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Prabowo Tetap Optimis Industri Pertahanan Bisa Mandiri

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Sebanyak 25 pelaku industri pertahanan mengadakan Pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Dalam Negeri di halaman Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (3/12). Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto didampingi Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono berkesempatan melihat langsung pameran tersebut.

Prabowo dan Trenggono sempat melihat sejumlah alutsista. Seperti Missile Target Drone Jalak, Rudal Petir, Large Target Drone, dan beberapa Kendaraan Dapur Lapangan atau Randurlap. Usai melihat alat-alat pertahanan, mantan Danjen Kopassus tersebut mengatakan industri pertahanan dari pihak swasta sudah maju. Walaupun masih ada penelitian lanjutan untuk menyempurnakannya.

“Ada bagian-bagian yang masih kita harus adakan litbang lagi. Tapi, Insya Allah, saya optimis (industri pertahanan) kita lima tahun lagi akan lebih mandiri, berdiri di atas kaki sendiri,” kata Prabowo.

Baca Juga:  Di Palembang, Dua Orang Status PDP Covid-19 Meninggal

Prabowo menyebut, sudah ditugasi Presiden Jokowi untuk mengembangkan industri dalam negeri. Dengan begitu, Indonesia tidak lagi bergantung kepada impor alutsista.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono meninjau langsung Pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Dalam Negeri. (Sabik Aki Taufan/ JawaPos.com

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga meminta agar tak ada lagi dikotomi antara industri pertahanan BUMN dan swasta. Terlebih, dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2012 disebutkan swasta tidak diutamakan dalam produsen alutsista pertahanan.

“Saya katakan tadi bahwa kita jangan berpikir domain nasional, swasta, kita semua anak bangsa. Swasta adalah bagian vital dari ekonomi kita, BUMN dan swasta harus bekerja sama, nanti kita bisa cari formulanya,” ucap Prabowo.

Baca Juga:  SD Muhammadiyah 19 Bangkinang Kota Peringati HUT Ke-74 HGN 2019

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan tengah mengupayakan ada kebaikan anggaran pertahanan. Menurut dia anggaran sekarang masih kurang dari 1 persen gross domestic product (GDP) tahun 2018 mencapai Rp14.837,4 triliun.

Angka tersebut dianggap Prabowo masih sangat kecil. Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Oleh karena itu, dianggap perlu ada perbaikan. Demi memperkuat kedaulatan negara.

“Anggaran kita di Asia Tenggara terkecil dibanding negara tetangga kita. Kita tidak sampai satu persen dari GDP kita, dari produksi domestik bruto kita. Kita baru sekitar 0,8 persen,” pungkasnya.

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

JAKARTA(RIAUPOS.CO) – Sebanyak 25 pelaku industri pertahanan mengadakan Pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Dalam Negeri di halaman Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (3/12). Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto didampingi Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono berkesempatan melihat langsung pameran tersebut.

Prabowo dan Trenggono sempat melihat sejumlah alutsista. Seperti Missile Target Drone Jalak, Rudal Petir, Large Target Drone, dan beberapa Kendaraan Dapur Lapangan atau Randurlap. Usai melihat alat-alat pertahanan, mantan Danjen Kopassus tersebut mengatakan industri pertahanan dari pihak swasta sudah maju. Walaupun masih ada penelitian lanjutan untuk menyempurnakannya.

- Advertisement -

“Ada bagian-bagian yang masih kita harus adakan litbang lagi. Tapi, Insya Allah, saya optimis (industri pertahanan) kita lima tahun lagi akan lebih mandiri, berdiri di atas kaki sendiri,” kata Prabowo.

Baca Juga:  Tertutup Peluang Haji tanpa Antre dengan Visa Mujamalah

Prabowo menyebut, sudah ditugasi Presiden Jokowi untuk mengembangkan industri dalam negeri. Dengan begitu, Indonesia tidak lagi bergantung kepada impor alutsista.
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Wamenhan Sakti Wahyu Trenggono meninjau langsung Pameran Industri Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) Dalam Negeri. (Sabik Aki Taufan/ JawaPos.com

- Advertisement -

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga meminta agar tak ada lagi dikotomi antara industri pertahanan BUMN dan swasta. Terlebih, dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2012 disebutkan swasta tidak diutamakan dalam produsen alutsista pertahanan.

“Saya katakan tadi bahwa kita jangan berpikir domain nasional, swasta, kita semua anak bangsa. Swasta adalah bagian vital dari ekonomi kita, BUMN dan swasta harus bekerja sama, nanti kita bisa cari formulanya,” ucap Prabowo.

Baca Juga:  Di Palembang, Dua Orang Status PDP Covid-19 Meninggal

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan tengah mengupayakan ada kebaikan anggaran pertahanan. Menurut dia anggaran sekarang masih kurang dari 1 persen gross domestic product (GDP) tahun 2018 mencapai Rp14.837,4 triliun.

Angka tersebut dianggap Prabowo masih sangat kecil. Apalagi jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Oleh karena itu, dianggap perlu ada perbaikan. Demi memperkuat kedaulatan negara.

“Anggaran kita di Asia Tenggara terkecil dibanding negara tetangga kita. Kita tidak sampai satu persen dari GDP kita, dari produksi domestik bruto kita. Kita baru sekitar 0,8 persen,” pungkasnya.

Editor : Deslina
Sumber: Jawapos.com

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari