(RIAUPOS.CO) – PENJAMINAN Jamkrindo Syariah (Jamsyar) berhasil mencetak kinerja gemilang pada tahun kerja 2018. Atas capaiannya itu, anak perusahaan Perum Jamkrindo ini berhak mendapat predikat "sangat bagus" pada "Rating Institusi Keuangan Syariah Versi Infobank 2019".
Kinerja ciamik Jamsyar pada tahun lalu di antaranya tercermin dari rapor keuangannya yang membiru. Sejumlah indikator keuangan utama dari perusahaan penjaminan syariah yang dipimpin Gatot Suprabowo sebagai pelaksana tugas (plt) direktur utama dan direktur ini tumbuh sangat mengesankan.
Berdasarkan data Biro Riset Infobank (birI), pada 2018 pendapatan penjaminan Jamsyar tumbuh 117,65% dari tahun sebelumnya atau menjadi Rp160,86 miliar. Investasinya mengembang 28,80% atau menjadi Rp87,02 miliar (belum termasuk investasi jangka pendek pada pos kas dan setara kas). Menutup 2018, Jamsyar membukukan laba setelah pajak Rp22,54 miliar atau tumbuh 101,47%.
Kepada Infobank, Achmad Sonhadji, Direktur Jamsyar menjelaskan, sekurangnya ada dua hal utama yang menjadi kunci keberhasilan Jamsyar dalam melakoni bisnis pada tahun lalu. Pertama, produk-produk penjaminan yang sesuai dengan kebutuhan klien. Kedua, pelayanan Jamsyar yang berbasis teknologi informasi (TI).
"Pertama adalah karena produk-produk kami custome made. Kami mencoba membaca kebutuhan klien, terutama bank dan nonbank. Mereka ini ‘kan ingin menjaga kualitas pembiayaan atau pinjamannya, dan produk-produk mereka juga sudah berkembang. Jadi, kami juga mengikuti kebutuhan pasar. Kedua, sekarang layanan kami berbasis TI. Ini melahirkan kecepatan dan akurasi," kata Sonhadji, Agustus lalu, yang ketika diwawancara sedang mendampingi Gatot Suprabowo, bersama Endang Sri Winarni, Direktur Jamsyar.
Jamsyar yang pada 19 September ini genap berusia 5 tahun bertekad untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan bisnisnya. Karena itu, perusahaan penjaminan syariah ini selalu berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan para kliennya.
"Bisnis ini 'kan bisnis trust. Kalau ada klien yang pembiayaan atau pinjamannya menunjukkan gejala berisiko, kami harus cepat dan tanggap. Kami proaktif menginformasikan kepada mereka bahwa ini harus diklaim, tapi kami juga tetap terukur," tegas Sonhadji, menambahkan.
Tahun ini Jamsyar optimistis bisnisnya akan lebih berkembang. Pada tahun ini perusahaan penjaminan syariah ini menargetkan bisnis penjaminannya bisa tumbuh 140%. "Insya Allah, target itu tercapai," tutup Sonhadji.(ifr/ae)