JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Aksesori smartphone berbahan plastik seperti casing tambahan atau phone case termasuk ke dalam jenis limbah elektronik atau e-Waste. Tentunya berbahaya bagi lingkungan. Oleh karenanya, masyarakat juga mesti bijak memilih casing, memilih bahan yang ramah lingkungan, dan mudah didaur ulang.
Selain itu, phone case bahkan tidak hanya berfungsi untuk melindungi ponsel, tetapi juga berfungsi sebagai aksesori. Desain dan bentuk phone case terus mengalami perkembangan dan cepat tergantikan seiring waktu.
Hal ini mengakibatkan penumpukan sampah plastik yang semakin banyak dan menimbulkan polusi yang dapat membahayakan lingkungan. Menyadari hal ini, perusahaan produksi phone case perlu berupaya mengurangi jumlah bahan plastik yang digunakan.
Phone case yang ramah lingkungan atau eco-friendly bisa jadi alternatif bagi para konsumen untuk mengurangi jumlah plastik di dunia. Untungnya, saat ini sudah banyak tersedia merek aksesori tersebut yang bisa dibeli konsumen.
Terbaru adalah phone case premium asal Singapura, Slimcase yang masuk pasar Tanah Air. Sejak 2020 lalu, Slimcase dikenal dengan desain produk phone case-nya yang sangat tipis, yakni hanya 0,38 mm. Membuatnya menjadi produk phone case yang ramping dan ringan tetapi tetap memiliki daya tahan bentur yang kuat.
Menurut Andy selaku Founder Slimcase, setiap kemasan Slimcase terbuat dari bahan daur ulang. Selain kemasan dari bahan daur ulang, jumlah produksi Slimcase hanya 1/3 dari produk phone case lainnya.
“Ini menjadikan Slimcase sebagai produk yang eco-friendly atau ramah lingkungan, karena kami berupaya mengurangi jumlah bahan plastik yang digunakan,” kata Andy melalui keterangan resminya.
Selain itu, dirinya menjelaskan, Slimcase memiliki lapisan khusus yang mampu melawan lebih dari 80 persen bakteri sehingga aman untuk kesehatan. Dan terbuat dari bahan polipropilen (PP) yang tahan terhadap bahan kimia pelarut, asam dan basa.
Ini membuat produk Slimcase tidak akan menguning dan selalu tampak bersih seiring waktu pemakaian. Kemudian, Slimcase sudah tersertifikasi REACHoleh SGS sebagai produk yang bebas dari zat berbahaya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman