- Advertisement -
ROKAN HULU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul), menyatakan komitmennya dalam mendukung program Indonesia Bebas Tuberculosis (TBC) tahun 2030 mendatang.
Dengan telah menyiapkan satu unit mobil labotorium TBC bergerak atau keliling tahun 2018 lalu, dalam rangka melayani masyarakat di pedesaan. Sebagai antisipasi dan deteksi dini penderita penyakit TBC di Kabupaten Rohul yang saat ini masih tergolong rendah dari kabupaten/kota di Riau.
- Advertisement -
Bupati Rohul H Sukiman kepada Riau Pos, Sabtu (1/2) menyebutkan, penanganan penyakit TBC mendapat perhatian serius bagi pemerintah pusat.
Itu dibuktikan, Rabu (29/1), lalu, dirinya menghadiri pencanangan gerakan bersama menuju eliminasi TBC 2030 di Cimahi, Jawa Barat yang dilakukan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Menurutnya, penyakit TBC dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM). Karena itu berharap agar masyarakat Rohul memiliki kesadaran tinggi untuk berobat hingga sembuh ke RSUD Rohul.
- Advertisement -
"Kita imbau masyarakat Rohul yang terdeteksi terkena penyakit TBC, agar tidak malu berobat ke RSUD atau puskesmas. Karena untuk pengobatan TBC harus tuntas tidak boleh terputus makan obat selama 6 bulan." katanya
Diakuinya, pemerintah daerah melalui Diskes Rohul berupaya maksimal membantu masyarakat yang terkena TBC. Karena TBC ini penyakit menular, sehingga dengan adanya mobil laboratorium TBC keliling akan membantu deteksi dini penderita TBC sehingga cepat ditangani.(adv)
ROKAN HULU (RIAUPOS.CO) — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rokan Hulu (Rohul), menyatakan komitmennya dalam mendukung program Indonesia Bebas Tuberculosis (TBC) tahun 2030 mendatang.
Dengan telah menyiapkan satu unit mobil labotorium TBC bergerak atau keliling tahun 2018 lalu, dalam rangka melayani masyarakat di pedesaan. Sebagai antisipasi dan deteksi dini penderita penyakit TBC di Kabupaten Rohul yang saat ini masih tergolong rendah dari kabupaten/kota di Riau.
- Advertisement -
Bupati Rohul H Sukiman kepada Riau Pos, Sabtu (1/2) menyebutkan, penanganan penyakit TBC mendapat perhatian serius bagi pemerintah pusat.
Itu dibuktikan, Rabu (29/1), lalu, dirinya menghadiri pencanangan gerakan bersama menuju eliminasi TBC 2030 di Cimahi, Jawa Barat yang dilakukan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
- Advertisement -
Menurutnya, penyakit TBC dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM). Karena itu berharap agar masyarakat Rohul memiliki kesadaran tinggi untuk berobat hingga sembuh ke RSUD Rohul.
"Kita imbau masyarakat Rohul yang terdeteksi terkena penyakit TBC, agar tidak malu berobat ke RSUD atau puskesmas. Karena untuk pengobatan TBC harus tuntas tidak boleh terputus makan obat selama 6 bulan." katanya
Diakuinya, pemerintah daerah melalui Diskes Rohul berupaya maksimal membantu masyarakat yang terkena TBC. Karena TBC ini penyakit menular, sehingga dengan adanya mobil laboratorium TBC keliling akan membantu deteksi dini penderita TBC sehingga cepat ditangani.(adv)