Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Gubernur dan Wakil Positif, Penanganan Corona di DKI Tetap Lanjut

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Satgas Penanganan Covid-19 memastikan kebijakan pencegahan virus corona di DKI Jakarta bakal tetap berjalan, meski Gubernur  Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria dinyatakan positif Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan, penanganan Covid-19 di Jakarta akan tetap berjalan dan fokus pada penerapan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) dan 3T (testing, tracing dan treatment).

"Satgas berharap diagnosis positif Covid-19 pada pimpinan daerah dapat menyadarkan masyarakat bahwa Covid-19 berpotensi untuk menular kepada siapapun, siapa saja, tanpa memandang status maupun latar belakang bahkan apapun pekerjaannya," kata Wiku dalam siaran langsung di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/12/2020).

Baca Juga:  Terduga Kurir Sabu 3 Kg Ditangkap

Satgas Penanganan Covid-19 menggalakkan upaya testing dan tracing di DKI Jakarta. Hal itu mengingat angka kasus positif terus naik dalam seminggu terakhir. Karena itu, testing dan tracing sangat dibutuhkan untuk memutus rantai penularan. Paling penting, masyarakat harus mampu menghindari terjadinya kontak dan penularan baik di lingkungan keluarga, lingkungan kerja atau dimanapun berada.

"Kami mengingatkan masyarakat agar tertib protokol kesehatan dan tidak berpergian ke tempat-tempat yang terdapat kerumunan," jelasnya.

Karena kerumunan memicu peningkatan peningkatan kasus aktif. Padahal dengan disiplin protokol kesehatan dapat menjadi upaya mencegah penularan. Namun masyarakat masih ada yang lengah dan tidak menjalankan protokol kesehatan.

Di samping itu, Wiku mengatakan, Satgas Covid-19 juga meminta pemda mengevaluasi implementasi protokol kesehatan. Itu karena peningkatan kasus dapat dicgah melalui kedisiplinan yang tinggi terhadap protokol kesehatan. 

Baca Juga:  Daftar Lengkap Pemenang Festival Film Indonesia 2019

"Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Satgas daerah bahwa kasus dapat dikendalikan," jelasnya.

Sementara untuk menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah kewenangan masing-masing daerah. Kondisi yang ada menjadi refleksi dan evaluasi dari pimpinan daerah untuk melakukan kebijakan yang paling tepat.

"Namun harus memperhatikan dampak yang dihasilkan terhadap berbagai sektor. Perlu diingat, bahwa pandemi Covid-19 merupakan permasalahan kesehatan yang berdampak luas ke berbagai sektor sehingga penanganan yang dilakukan harus bersifat multisektor sehingga nantinya tidak ada yang dikorbankan," tuturnya.

Sumber: RMOL/News/JPNN/Antara
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Satgas Penanganan Covid-19 memastikan kebijakan pencegahan virus corona di DKI Jakarta bakal tetap berjalan, meski Gubernur  Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria dinyatakan positif Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan, penanganan Covid-19 di Jakarta akan tetap berjalan dan fokus pada penerapan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) dan 3T (testing, tracing dan treatment).

- Advertisement -

"Satgas berharap diagnosis positif Covid-19 pada pimpinan daerah dapat menyadarkan masyarakat bahwa Covid-19 berpotensi untuk menular kepada siapapun, siapa saja, tanpa memandang status maupun latar belakang bahkan apapun pekerjaannya," kata Wiku dalam siaran langsung di Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (1/12/2020).

Baca Juga:  Daftar Lengkap Pemenang Festival Film Indonesia 2019

Satgas Penanganan Covid-19 menggalakkan upaya testing dan tracing di DKI Jakarta. Hal itu mengingat angka kasus positif terus naik dalam seminggu terakhir. Karena itu, testing dan tracing sangat dibutuhkan untuk memutus rantai penularan. Paling penting, masyarakat harus mampu menghindari terjadinya kontak dan penularan baik di lingkungan keluarga, lingkungan kerja atau dimanapun berada.

- Advertisement -

"Kami mengingatkan masyarakat agar tertib protokol kesehatan dan tidak berpergian ke tempat-tempat yang terdapat kerumunan," jelasnya.

Karena kerumunan memicu peningkatan peningkatan kasus aktif. Padahal dengan disiplin protokol kesehatan dapat menjadi upaya mencegah penularan. Namun masyarakat masih ada yang lengah dan tidak menjalankan protokol kesehatan.

Di samping itu, Wiku mengatakan, Satgas Covid-19 juga meminta pemda mengevaluasi implementasi protokol kesehatan. Itu karena peningkatan kasus dapat dicgah melalui kedisiplinan yang tinggi terhadap protokol kesehatan. 

Baca Juga:  Belum Divaksin, Masuk Mal Pakai Surat Swab

"Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan Satgas daerah bahwa kasus dapat dikendalikan," jelasnya.

Sementara untuk menerapkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah kewenangan masing-masing daerah. Kondisi yang ada menjadi refleksi dan evaluasi dari pimpinan daerah untuk melakukan kebijakan yang paling tepat.

"Namun harus memperhatikan dampak yang dihasilkan terhadap berbagai sektor. Perlu diingat, bahwa pandemi Covid-19 merupakan permasalahan kesehatan yang berdampak luas ke berbagai sektor sehingga penanganan yang dilakukan harus bersifat multisektor sehingga nantinya tidak ada yang dikorbankan," tuturnya.

Sumber: RMOL/News/JPNN/Antara
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari