SEOUL (RIAUPOS.CO) — Kim Jong-un puas. Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) itu merasa uji coba sistem peluncur roket multiple buatan negaranya, Kamis (28/11) sukses. Bersama petinggi Korut lainnya, Ia mengawasi langsung proses uji coba terakhir tersebut.
"Akademi Ilmu Pertahanan melakukan uji coba tersebut sebagai pemeriksaan akhir atas kemampuan tempur peluncur itu," bunyi kutipan berita yang dilansir Korean Central News Agency (KCNA), Jumat (29/11). Merupakan uji coba keempat sejak Agustus.
Agence France-Presse memaparkan alat milik Korut itu menembakkan dua proyektil jarak pendek dari Yeonpo, Hamkyongnam-do, ke arah Laut Timur pada pukul 16.59 waktu setempat. Ia terbang sejauh 380 kilometer dengan ketinggian maksimal 97 kilometer. Jarak tembakan dari yang pertama dan kedua hanya 30 detik.
Peluncuran itu jauh lebih cepat daripada uji coba sebelumnya yang mencapai 17–19 menit. Diperkirakan sistem antimisil milik Korea Selatan (Korsel) yang ada saat ini akan kesulitan untuk menangkis senjata baru Korut tersebut.
"Kim Jong-un memastikan bahwa banyak senjata dan peralatan dengan kekuatan besar untuk militer yang tengah dikembangkan dan disempurnakan tahun ini," bunyi berita KCNA.
Menurut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang ditembakkan Korut adalah misil balistik. Jepang berang dengan langkah yang diambil Korut. Abe bahkan menyebut uji coba itu sama saja dengan tantangan untuk komunitas internasional.
Di pihak lain, kekecewaan mendalam dirasakan Korsel. Negara yang dipimpin Presiden Moon Jae-in itu sengaja membatalkan latihan gabungan militer bersama AS agar prospek pembicaraan damai dengan Korut bisa kembali berjalan. Tapi, Pyongyang malah terus unjuk kekuatan. Korsel mendesak agar Korut berhenti menambah ketegangan.
Pembicaraan damai antara Korut, AS, dan Korsel jalan di tempat sejak kegagalan pertemuan di Vietnam Februari lalu. Sejak saat itu, Pyongyang berkali-kali menguji coba persenjataannya. Mayoritas adalah misil jarak dekat.(sha/c6/dos/jpg)
SEOUL (RIAUPOS.CO) — Kim Jong-un puas. Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) itu merasa uji coba sistem peluncur roket multiple buatan negaranya, Kamis (28/11) sukses. Bersama petinggi Korut lainnya, Ia mengawasi langsung proses uji coba terakhir tersebut.
"Akademi Ilmu Pertahanan melakukan uji coba tersebut sebagai pemeriksaan akhir atas kemampuan tempur peluncur itu," bunyi kutipan berita yang dilansir Korean Central News Agency (KCNA), Jumat (29/11). Merupakan uji coba keempat sejak Agustus.
- Advertisement -
Agence France-Presse memaparkan alat milik Korut itu menembakkan dua proyektil jarak pendek dari Yeonpo, Hamkyongnam-do, ke arah Laut Timur pada pukul 16.59 waktu setempat. Ia terbang sejauh 380 kilometer dengan ketinggian maksimal 97 kilometer. Jarak tembakan dari yang pertama dan kedua hanya 30 detik.
Peluncuran itu jauh lebih cepat daripada uji coba sebelumnya yang mencapai 17–19 menit. Diperkirakan sistem antimisil milik Korea Selatan (Korsel) yang ada saat ini akan kesulitan untuk menangkis senjata baru Korut tersebut.
- Advertisement -
"Kim Jong-un memastikan bahwa banyak senjata dan peralatan dengan kekuatan besar untuk militer yang tengah dikembangkan dan disempurnakan tahun ini," bunyi berita KCNA.
Menurut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang ditembakkan Korut adalah misil balistik. Jepang berang dengan langkah yang diambil Korut. Abe bahkan menyebut uji coba itu sama saja dengan tantangan untuk komunitas internasional.
Di pihak lain, kekecewaan mendalam dirasakan Korsel. Negara yang dipimpin Presiden Moon Jae-in itu sengaja membatalkan latihan gabungan militer bersama AS agar prospek pembicaraan damai dengan Korut bisa kembali berjalan. Tapi, Pyongyang malah terus unjuk kekuatan. Korsel mendesak agar Korut berhenti menambah ketegangan.
Pembicaraan damai antara Korut, AS, dan Korsel jalan di tempat sejak kegagalan pertemuan di Vietnam Februari lalu. Sejak saat itu, Pyongyang berkali-kali menguji coba persenjataannya. Mayoritas adalah misil jarak dekat.(sha/c6/dos/jpg)