DUMAI, (RIAUPOS.CO) – Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Dumai bantuan Bank Dunia/National Urban Water Supply Project (NUWSP) kapasitas 50 liter per detik di Kilometer 12 Bukit Timah, Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai diresmikan.
Peresmian dilakukan oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Kota Dumai, Diana Kusumastuti didampingi Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Riau Ichwanul Ikhsan, Sekda Dumai H Indra Gunawan, Direktur Air Minum Kementerian PUPR Perwakilan Bank Dunia Irma, Ketua DPRD Dumai Agus Purwanto, Forkopimda, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR Dumai Riau Satrya Alamsyah dan undangan lainnya.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Riau, Ichwanul Ikhsan dalam sambutannya mengatakan, proyek tersebut menelan anggaran sebesar Rp36 miliar, dan menjadi proyek SPAM pertama di Indonesia yang menggunakan nano filter atau hollow fiber nano filter (HFNF). Nantinya bermanfaat untuk pengendalian mutu air minum sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
"Karena baru pertama kali diaplikasikan di Indonesia yaitu di Kota Dumai, maka IPA SPAM dengan nano filter tersebut akan menjadi pilot project pengolahan air gambut menjadi air layak minum," terang Ichwanul Ikhsan.
Lanjutnya, proses penyaringan air menggunakan Nano Filter menggunakan sistem komputerisasi untuk menghasilkan output air minum yang berkualitas, airnya sangat jernih, dan tidak berbau.
Perwakilan Bank Dunia, Irma mengatakan, pihaknya akan terus mendorong percepatan pencapaian akses air minum bagi masyarakat, khususnya di Dumai. Bank Dunia melalui program NUWSP akan terus membantu dan mendukung pemda untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan air minum.
"Saat asesmen ke Dumai, kami melihat kondisi infrastruktur air minum Dumai sangat kritis. Di sisi lain Dumai memiliki potensi besar untuk menjalankan pelayanan air minum, apalagi kebutuhan masyarakat cukup tinggi, selama ini masyarakat menggunakan air tanki atau air hujan untuk memenuhi kebutuhannya," terangnya.
Pihaknya juga melihat, ada potensi yang bisa dimanfaatkan di bidang air minum, untuk itu Bank Dunia mendukung penuh. Apalagi Pemerintah punya komitmen yang kuat untuk mendukung PDAM.
"Dan kami melihat, sejak awal, mulai dari persiapan pemerintah sangat respon dan terbuka terhadap saran yang kami berikan. Kami apresiasi upaya yang dilakulan pemerintah untuk membawa teknologi yang baru untuk mencapai air yang aman dan tidak menggunakan bahan kimia berbahaya ini," jelas Irma.
Penggunaan teknologi ini dilakukan secara berhati-hati dan melalui uji kelayakan, uji yang cukup ketat mengingat air baku tidak dapat di olah secara konvensional.
"Sudah saatnya kami memanfaatkan teknologi baru untuk memenuhi kebutuhan air bersih. PDAM Kota Dumai kami berharap mampu meningkatkan produksi air dan meningkatkan sambungan rumah," pungkasnya.
Terakhir, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Kota Dumai, Diana Kusumastuti sangat berharap, air minum kapasitas 50 liter per detik segera dimanfaatkan untuk masyarakat Dumai.
"Air minum sangat diperlukan oleh masyarakat. Semoga segera dimanfaatkan untuk masyarakat Dumai," harapnya.
Kemudian, kepada Pemerintah Kota Dumai juga diharapkan memperhatikan kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Terlebih di masa pandemi Covid-19 kebutuhan air minum meningkat.
Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Dumai bantuan Bank Dunia/Nasional Urban Water Supply Project (NUWSP) kapasitas 50 liter per detik, akan menjadi pioner sebagai kota pertama di Indonesia yang menggunakan tekhnologi nano filter untuk menghasilkan air berkualitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Proyek tersebut dilaksanakan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Riau dengan sistem multiyears 2020 sampai 2021 total anggaran 36 miliar lebih. Kegiatan ini diharapkan menghasilkan outcam pencapaian kecukupan air minum bagi warga Dumai. Harapan kami dari 50 liter per detik agar dapat ditingkatkan lagi.
"Nano filter, merupakan teknologi baru dan baru diaplikasikan di Dumai dan menghasilkan air minum sesuai standar kualitas air minum sesuai keputusan Permenkes. Semoga bisa ditularkan ke kota lainnya," harapnya
Terakhir, Sekda Dumai Indra Gunawan, mengatakan Pemerintah Kota Dumai sangat berterima kasih kepada Dirjen Cipta Karya dan semua pihak yang membantu atas terwujudnya SPAM NUWSP Kota Dumai apalagi dengan IPA dengan teknologi yang baru ini.
"Kami berharap bantuan ini akan segera menyehatkan PDAM di tahun depan. Juga berharap bantuan lanjutan dari program NUWSP ini dan kami juga akan tetap berkomitmen untuk menyelesaikan komiten kami berupa DDUB (Dana Daerah Urusan Bersama), baik komiten saat ini ataupun komitmen DDUB untuk program NUWSP selanjutnya," kata Sekda.
Dumai yang telah melaksanakan pembangunan SPAM melalui Skema KPBU Unsolicited yang diprakarsai oleh Konsorsium PT Adhi Karya Persero dan PT Adaro Tirta Mandiri dan saat ini telah beroperasi IPA 50 liter per detik (LPD) sejak November 2020 dan saat ini sedang melaksanakan pembangunan tahap I B 200 LPD dari keseluruhan total 450 LPD yang akan dibangun sampai 2024.
"Selain itu juga kami akan mendapatkan air curah dari SPAM regional Durolis pada 2022 sebanyak 150 LPD," katanya.((ifr)