JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Korban jiwa dalam kecelakaan beruntun di tol Cipularang KM 91 arah Jakarta, kembali bertambah. Dari sebelumnya tujuh orang, kini korban dari kecelakaan maut itu menjadi delapan orang. Para korban pun saat ini sudah dibawa ke rumah sakit.
Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius mengatakan total seluruh korban meninggal sebanyak 8 orang. Namun, korban belum bisa diidentifikasi berasal dari kendaraan mana. “Korbannya 28 orang. 8 meninggal 20 luka-luka. Masih kita identifikasi dari kendaraan mana,” ujar Matrius saat dihubungi JawaPos.com, Senin (2/9).
Para korban luka-luka telah dibawa ke beberapa rumah sakit yang ada di Purwakarta. Seperti Rumah Sakit MH Thamrin, Rumah Sakit Siloam dan Rumah Sakit Banyuasih. Saat ini. Petugas di lokasi kejadian masih berusaha mengevakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan. “Dari 20 kendaraan, kurang 2 lagi yang masih di lokasi. Kendaraan terbakar hanya 4,” tambah Matrius.
Sementara itu, Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, korban jiwa akibat kecelakaan ini mayoritas menderita luka bakar. Namun, identitas korban belum bisa diungkap, karena masih proses identifikasi.
Dugaan sementara penyebab kecelakaan ini mengarah kepada dum truk yang paling depan terguling sehingga membuat kendaraan dibelakangnya mengerem mendadak. Untuk itu, saat ini petugas masih mengidentifikasi sopir truk tersebut. “Sedang kita cari (sopir truk). Dalam penyelidikan semua,” tukas Rudy.
Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi Km 91 Jalan Tol Purbaleunyi arah Jakarta, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9) sekitar pukul 13.00 WIB. Alhasil, kemacetan pun terjadi akibat insiden tersebut. Sehingga, petugas memberlakukan contraflow untuk mengurai kemacetan.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengutarakan kronologi kejadian yang menyebabkan puluhan kendaraan kecelakaan dan beberapa orang meninggal dunia. Rudy menyebut, penyebab kecelakaan maut itu karena dum truk yang terbalik di tol.
“Kemudian mobil yang berada di belakang mobil dum truk melakukan rem mendadak secara mengejutkan, untuk menghindar menabrak mobil dum truk,” ujar Irjen Rudi, saat di lokasi kejadian, Senin (2/9).
Namun, akibat rem mendadak tersebut semua kendaraan yang ada di belakang banyak yang berusaha menghindar. Tapi tak mampu menghentikan laju kendaraan, sehingga saling tabrak belakang yang melibatkan puluhan kendaraan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal