Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Pemerintah Amankan 440 Juta Vaksin Covid-19

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kemarin (1/8) dan hari ini, Indonesia kedatangan vaksin Covid-19 dari Moderna dan AstraZeneca. Masing-masing jumlahnya 3,5 juta dosis dan 620 ribu dosis. Pemerintah memang tengah mengupayakan vaksinasi Covid-19 dapat menjangkau banyak "In sya Allah dengan terus berdatangan vaksin dari berbagai sumber ke Indonesia, kita dapat mempercepat program vaksinasi (Covid-19)," kata Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, kemarin.

Dengan masifnya vaksinasi Covid-19 diharapkan dapat menekan penyebaran virus. Retno mengatakan bahwa pada bulan ini akan ada serangkaian kedatangan vaksin Covid-19. Sejauh ini dengan jalur Covax Facility, Indonesia yelah menerima 19,7 juta dosis vaksin Covid-19.

Sementara itu untuk penyuntikan vaksin secara global, masih ada kesenjangan. Retno mengatakan bahwa Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti hal ini. Dia mencontohkan vaksinasi di kawasan Eropa dan Amerika Utara telah mencapai angka 80 persen dari total populasi. Sedangkan di kawasan Afrika baru mencapai 4,6 persen. "Untuk Indonesia sendiri saat ini Indonesia telah menyuntikkan 67.761.337 dosis atau sekitar 24,49 persen dari total populasi," tuturnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah Indonesia telah mengamankan sekitar 440 juta dosis vaksin Covid-19. Meski kedatangannya tidak bisa serentak.

"Kerja sama berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam mempercepat program vaksinasi," ungkapnya.

Dia menegaskan bahwa pemerintah menjamin vaksin yang diberikan kepada masyarakat adalah vaksin yang aman, berkhasiat, dan halal. "Vaksinasi tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus tetap disertai disiplin 3M dan penguatan 3T di dalam melawan Covid-19," ujarnya.

Baca Juga:  2 KRI Usir Kapal Tiongkok

Melalui dialog bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud MD meminta bantuan agar para tokoh tersebut mengajak masyarakat untuk segera vaksin. "Kami perlu dukungan dan perantara alim ulama, pengasuh ponpes, pimpinan agama, untuk mendukung peningkatan implementasi kesehatan dan percepatan vaksinasi pada masyarakat," ungkap dia.

Walau pemerintah tengah menggenjot vaksinasi dan terus menyuarakan penerapan protokol kesehatan, Mahfud menyatakan bahwa pemerintah tetap butuh peran para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk meyakinkan masyarakat. "Mari kolaborasinya diperkuat," pintanya.

Pemerintah tidak menampik berbagai kendala yang muncul selama penanggulangan pandemi Covid-19. Namun demikian, semua cara dilakukan agar penanganan pagebluk panjang tersebut berjalan dengan baik. Untuk itu, vaksinasi sebagai salah satu cara untuk melindungi masyarakat dari infeksi virus korona gencar dilaksanakan. Pemerintah melibatkan banyak instansi pelat merah maupun swasta untuk melaksanakan vaksinasi. Termasuk TNI dan Polri. Di Jakarta, TNI AL sudah memulai langkah untuk melaksanakan vaksinasi dengan menyasar pelajar. Lewat serbuan vaksinasi maritim TNI AL go to school, mereka memvaksinasi pelajar di Jakarta Utara.

Pelajar yang sudah berusia 12 tahun boleh ikut serta dalam serbuan vaksinasi tersebut. "Sesuai arahan Presiden, panglima TNI, dan KSAL, supaya memprioritaskan anak-anak sekolah," ungkap Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah.

Serbuan vaksinasi tersebut dilaksanakan Kolinlamil bersama Pemkot Jakarta Utara. Mereka juga melibatkan dinas kesehatan dan dinas pendidikan setempat. Setelah memvaksinasi prajurit TNI dan pegawai di lingkungan TNI, Mabes TNI melaksanakan serbuan vaksinasi di semua lini. Masyarakat maritim yang dekat dengan TNI AL menjadi target Angkatan Laut untuk secepatnya mendapat vaksinasi. Untuk itu mereka meluncurkan berbagai terobosan. Termasuk diantaranya serbuan vaksinasi kepada pelajar. "Saya optimis bahwa herd immunity nanti dapat kita capai secara nasional, dan sekolah tatap muka bisa segera dilaksanakan," jelasnya.

Baca Juga:  Belum Tentu Iuran Dinaikkan Jadi Solusi Defisit BPJS

Serbuan vaksinasi juga digalakkan oleh TNI AU dan TNI AD. Di Papua Barat, Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menyatakan bahwa persentase vaksinasi baru mencapai 28 persen. Karena itu, vaksinasi harus terus digalakkan untuk mencapai target 70 persen. "Jangan takut untuk divaksin dan sampaikan saudara-saudara kita semuanya yang umur 12 tahun sudah boleh vaksin," jelasnya kepada masyarakat di Manokwari kemarin.

Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi meluncurkan gerakan vaksinasi Merdeka yang bertujuan mencapai target vaksinasi 70 persen warga Indonesia. Gerakan vaksinasi merdeka ini akan dilakukan di DKI Jakarta dimulai 1 Agutus hingga 17 Agustus. Gerakan vaksinasi merdeka ini rencananya akan memberikan vaksin terhadap 3.060.000 orang. Gerakan ini kerjasama dari Pemprov DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Satgas Covid 19, ikatan dokter, mahasiswa dan relawan.

Sigitmengapresiasi semua elemen yang memiliki semangat untuk mempercepat target pemerintah membentuk herd immunity dengan vaksinasi.(syn/idr/tau/jpg)

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kemarin (1/8) dan hari ini, Indonesia kedatangan vaksin Covid-19 dari Moderna dan AstraZeneca. Masing-masing jumlahnya 3,5 juta dosis dan 620 ribu dosis. Pemerintah memang tengah mengupayakan vaksinasi Covid-19 dapat menjangkau banyak "In sya Allah dengan terus berdatangan vaksin dari berbagai sumber ke Indonesia, kita dapat mempercepat program vaksinasi (Covid-19)," kata Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, kemarin.

Dengan masifnya vaksinasi Covid-19 diharapkan dapat menekan penyebaran virus. Retno mengatakan bahwa pada bulan ini akan ada serangkaian kedatangan vaksin Covid-19. Sejauh ini dengan jalur Covax Facility, Indonesia yelah menerima 19,7 juta dosis vaksin Covid-19.

- Advertisement -

Sementara itu untuk penyuntikan vaksin secara global, masih ada kesenjangan. Retno mengatakan bahwa Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti hal ini. Dia mencontohkan vaksinasi di kawasan Eropa dan Amerika Utara telah mencapai angka 80 persen dari total populasi. Sedangkan di kawasan Afrika baru mencapai 4,6 persen. "Untuk Indonesia sendiri saat ini Indonesia telah menyuntikkan 67.761.337 dosis atau sekitar 24,49 persen dari total populasi," tuturnya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah Indonesia telah mengamankan sekitar 440 juta dosis vaksin Covid-19. Meski kedatangannya tidak bisa serentak.

- Advertisement -

"Kerja sama berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam mempercepat program vaksinasi," ungkapnya.

Dia menegaskan bahwa pemerintah menjamin vaksin yang diberikan kepada masyarakat adalah vaksin yang aman, berkhasiat, dan halal. "Vaksinasi tidak bisa berdiri sendiri melainkan harus tetap disertai disiplin 3M dan penguatan 3T di dalam melawan Covid-19," ujarnya.

Baca Juga:  Korupsi Disdikbud Meranti Mulai Diperiksa Penyidik

Melalui dialog bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud MD meminta bantuan agar para tokoh tersebut mengajak masyarakat untuk segera vaksin. "Kami perlu dukungan dan perantara alim ulama, pengasuh ponpes, pimpinan agama, untuk mendukung peningkatan implementasi kesehatan dan percepatan vaksinasi pada masyarakat," ungkap dia.

Walau pemerintah tengah menggenjot vaksinasi dan terus menyuarakan penerapan protokol kesehatan, Mahfud menyatakan bahwa pemerintah tetap butuh peran para tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk meyakinkan masyarakat. "Mari kolaborasinya diperkuat," pintanya.

Pemerintah tidak menampik berbagai kendala yang muncul selama penanggulangan pandemi Covid-19. Namun demikian, semua cara dilakukan agar penanganan pagebluk panjang tersebut berjalan dengan baik. Untuk itu, vaksinasi sebagai salah satu cara untuk melindungi masyarakat dari infeksi virus korona gencar dilaksanakan. Pemerintah melibatkan banyak instansi pelat merah maupun swasta untuk melaksanakan vaksinasi. Termasuk TNI dan Polri. Di Jakarta, TNI AL sudah memulai langkah untuk melaksanakan vaksinasi dengan menyasar pelajar. Lewat serbuan vaksinasi maritim TNI AL go to school, mereka memvaksinasi pelajar di Jakarta Utara.

Pelajar yang sudah berusia 12 tahun boleh ikut serta dalam serbuan vaksinasi tersebut. "Sesuai arahan Presiden, panglima TNI, dan KSAL, supaya memprioritaskan anak-anak sekolah," ungkap Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah.

Serbuan vaksinasi tersebut dilaksanakan Kolinlamil bersama Pemkot Jakarta Utara. Mereka juga melibatkan dinas kesehatan dan dinas pendidikan setempat. Setelah memvaksinasi prajurit TNI dan pegawai di lingkungan TNI, Mabes TNI melaksanakan serbuan vaksinasi di semua lini. Masyarakat maritim yang dekat dengan TNI AL menjadi target Angkatan Laut untuk secepatnya mendapat vaksinasi. Untuk itu mereka meluncurkan berbagai terobosan. Termasuk diantaranya serbuan vaksinasi kepada pelajar. "Saya optimis bahwa herd immunity nanti dapat kita capai secara nasional, dan sekolah tatap muka bisa segera dilaksanakan," jelasnya.

Baca Juga:  Belum Tentu Iuran Dinaikkan Jadi Solusi Defisit BPJS

Serbuan vaksinasi juga digalakkan oleh TNI AU dan TNI AD. Di Papua Barat, Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa menyatakan bahwa persentase vaksinasi baru mencapai 28 persen. Karena itu, vaksinasi harus terus digalakkan untuk mencapai target 70 persen. "Jangan takut untuk divaksin dan sampaikan saudara-saudara kita semuanya yang umur 12 tahun sudah boleh vaksin," jelasnya kepada masyarakat di Manokwari kemarin.

Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi meluncurkan gerakan vaksinasi Merdeka yang bertujuan mencapai target vaksinasi 70 persen warga Indonesia. Gerakan vaksinasi merdeka ini akan dilakukan di DKI Jakarta dimulai 1 Agutus hingga 17 Agustus. Gerakan vaksinasi merdeka ini rencananya akan memberikan vaksin terhadap 3.060.000 orang. Gerakan ini kerjasama dari Pemprov DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Satgas Covid 19, ikatan dokter, mahasiswa dan relawan.

Sigitmengapresiasi semua elemen yang memiliki semangat untuk mempercepat target pemerintah membentuk herd immunity dengan vaksinasi.(syn/idr/tau/jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari