- Advertisement -
MEDAN (RIAUPOS.CO) — Warga Desa Mompang Julu, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, kembali melakukan pemblokiran jalan lintas Sumatera pada Kamis (2/7). Pemblokiran diduga buntut adanya warga yang diamankan terkait aksi unjuk rasa berujung anarkis beberapa hari lalu.
"Iya benar ada pemblokiran jalan karena adanya beberapa orang yang diamankan terkait peristiwa kericuhan beberapa hari lalu," kata Ps Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriyono seperti dilansir dari Antara, Kamis (2/7).
- Advertisement -
Terkait pemblokiran tersebut, Heriyono mengatakan, sebanyak seratus personel atau Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob Batalyon C kembali diturunkan untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan kembali.
"Mengingat situasi belum kondusif dan massa melakukan penutupan jalan, kita mengirimkan satu SSK personel Brimob. Seluruh personel sudah berada di Polres Madina," ujar Heriyono.
Sebelumnya, aksi demo berujung ricuh terjadi di Desa Mompang Julu, pada Senin (29/6). Pemicunya diduga karena ada warga yang tidak mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu yang berasal dari dana desa.
- Advertisement -
Dalam aksi tersebut, massa melakukan pembakaran terhadap satu unit motor, satu unit mobil Suzuki Baleno dan satu unit mobil dinas Wakapolres Madina. Akibat peristiwa tersebut, sebanyak enam personel kepolisian mengalami luka-luka. Pihak kepolisian juga berhasil mengamankan sejumlah orang diduga kuat pelaku pembakaran mobil pada aksi tersebut.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
MEDAN (RIAUPOS.CO) — Warga Desa Mompang Julu, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, kembali melakukan pemblokiran jalan lintas Sumatera pada Kamis (2/7). Pemblokiran diduga buntut adanya warga yang diamankan terkait aksi unjuk rasa berujung anarkis beberapa hari lalu.
"Iya benar ada pemblokiran jalan karena adanya beberapa orang yang diamankan terkait peristiwa kericuhan beberapa hari lalu," kata Ps Kabag Ops Sat Brimob Polda Sumut Kompol Heriyono seperti dilansir dari Antara, Kamis (2/7).
- Advertisement -
Terkait pemblokiran tersebut, Heriyono mengatakan, sebanyak seratus personel atau Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob Batalyon C kembali diturunkan untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan kembali.
"Mengingat situasi belum kondusif dan massa melakukan penutupan jalan, kita mengirimkan satu SSK personel Brimob. Seluruh personel sudah berada di Polres Madina," ujar Heriyono.
- Advertisement -
Sebelumnya, aksi demo berujung ricuh terjadi di Desa Mompang Julu, pada Senin (29/6). Pemicunya diduga karena ada warga yang tidak mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu yang berasal dari dana desa.
Dalam aksi tersebut, massa melakukan pembakaran terhadap satu unit motor, satu unit mobil Suzuki Baleno dan satu unit mobil dinas Wakapolres Madina. Akibat peristiwa tersebut, sebanyak enam personel kepolisian mengalami luka-luka. Pihak kepolisian juga berhasil mengamankan sejumlah orang diduga kuat pelaku pembakaran mobil pada aksi tersebut.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi