Jumat, 20 September 2024

Peringati 44 Tahun Transmigrasi, Warga Sukamaju Adakan Berbagai Kegiatan

MUARATEBO (RIAUPOS.CO) – Memperingati 44 tahun transmigrasi yang sekaligus hari ulang tahun (HUT) desa, Desa Sukamaju, Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi, menyelenggarakan berbagai kegiatan.

Salah satu kegiatan yang cakupannya luas adalah kejuaraan sepakbola Piala Sukamaju. Kejuaraan turnamen terbuka (open tournament) ini diikuti klub-klub sepakbola dari berbagai daerah di Jambi dan Sumatra Barat (Sumbar).

Dari Jambi, beberapa klub dari Kabupaten Tebo, Bungo, Merangin, dan beberapa kabupaten lainnya ikut ambil bagian. Sedangkan dari Sumbar, beberapa klub dari Dharmasraya dan Sijunjung juga ikut dalam kejuaraan tersebut.

Kepala Desa Sukamaju, Hari Anggoro, menjelaskan, selain kejuaraan open tournament sepakbola, pihaknya juga menyelenggarakan kegiatan skala desa. Antara lain turnamen bulutangkis, lomba keagamaan tingkat SD, lomba karaoke, dan sebagainya yang dimulai sejak awal akhir Februari hingga 17 Maret mendatang.

- Advertisement -

"Acara puncaknya 17 Maret. Itu adalah tanggal kedatangan pertama transmigran dari Jawa ke Desa Sukamaju ini pada tahun 1978," ujar Hari Anggoro kepada Riaupos.co, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga:  Mendaki Jadi Nyaman

Saat acara puncak nanti akan diadakan kegiatan khatam Alquran dari murid-murid TPQ di Sukamaju, potong tumpeng, ceramah keagamaan, doa bersama, penampilan kesenian daerah asal di Jawa (seperti kuda lumping, kuda kepang, soreng, dll) dan pembacaan sejarah kedatangan transmigran ke Sukamaju.

- Advertisement -

Dijelaskan Hari Anggoro, untuk tingkat desa, kegiatan ini baru dua tahun terakhir diselenggarakan. Tahun lalu, untuk pertama kali kegiatan dilakukan, hanya diadakan doa bersama karena kondisi pandemi corona masih tinggi.

Meski untuk tingkat desa baru dua kali dilaksanakan, kegiatan peringatan kedatangan transmigran Desa Sukamaju ini sudah diselenggarakan sejak puluhan tahun lalu oleh warga Dusun Purwodadi (Jl Lawu Timur) di desa tersebut. Setiap tahun mereka melaksanakan kegiatan yang diberi nama Sedekah Bumi tersebut.

"Awalnya saya komunikasi dengan tokoh masyarakat Dusun Purwodadi (Lawu Timur, red) yang kedatanganya paling awal dibanding wilayah yang lain di Sukamaju. Lalu,  tanggal 17 Maret yang biasa diperingati Dusun Purwodadi, saya mohon diikhlaskan untuk saya tetapkan sebagai HUT Desa Sukamaju. Alhamdulillah, masyarakat Purwodadi berbesar hati dan setuju," tutur Hari Anggoro lagi.

Baca Juga:  Hadiri Harlah Ke-96 NU di Sumsel, Airlangga Dorong Percepatan Program PSR

Hari Anggoro juga menjelaskan, dalam rangkaian acara tersebut, pihak desa meminta masyarakat selalu melakukan gotong-royong membersihkan lingkungan, menghidupkan siskampling, memasang umbul-umbul, dan lain sebagainya, agar terasa kemeriahan kegiatan tersebut.

Terpisah, salah seorang tokoh masyarakat Dusun Purwadadi, Munandar, menjelaskan, meskipun Sedekah Bumi pada 17 Maret yang biasanya diperingati warga Dusun Purwodadi sudah diambil alih desa, namun pihaknya tetap menyelenggarakan acara di tingkat dusun.

"Sedekah Bumi adalah doa kami untuk para orang tua dan leluhur yang datang ke kampung ini untuk pertama kali. Mereka yang merintis dan membabat hutan hingga menjadi daerah yang ramai seperti sekarang. Kami tetap memperingatinya dengan sederhana setiap tahunnya untuk tingkat Dusun Purwodadi," jelas Munandar.

Laporan/Editor: Hary B Koriun

MUARATEBO (RIAUPOS.CO) – Memperingati 44 tahun transmigrasi yang sekaligus hari ulang tahun (HUT) desa, Desa Sukamaju, Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi, menyelenggarakan berbagai kegiatan.

Salah satu kegiatan yang cakupannya luas adalah kejuaraan sepakbola Piala Sukamaju. Kejuaraan turnamen terbuka (open tournament) ini diikuti klub-klub sepakbola dari berbagai daerah di Jambi dan Sumatra Barat (Sumbar).

Dari Jambi, beberapa klub dari Kabupaten Tebo, Bungo, Merangin, dan beberapa kabupaten lainnya ikut ambil bagian. Sedangkan dari Sumbar, beberapa klub dari Dharmasraya dan Sijunjung juga ikut dalam kejuaraan tersebut.

Kepala Desa Sukamaju, Hari Anggoro, menjelaskan, selain kejuaraan open tournament sepakbola, pihaknya juga menyelenggarakan kegiatan skala desa. Antara lain turnamen bulutangkis, lomba keagamaan tingkat SD, lomba karaoke, dan sebagainya yang dimulai sejak awal akhir Februari hingga 17 Maret mendatang.

"Acara puncaknya 17 Maret. Itu adalah tanggal kedatangan pertama transmigran dari Jawa ke Desa Sukamaju ini pada tahun 1978," ujar Hari Anggoro kepada Riaupos.co, Rabu (2/3/2022).

Baca Juga:  Bupati Sidoarja Resmi Ditahan KPK

Saat acara puncak nanti akan diadakan kegiatan khatam Alquran dari murid-murid TPQ di Sukamaju, potong tumpeng, ceramah keagamaan, doa bersama, penampilan kesenian daerah asal di Jawa (seperti kuda lumping, kuda kepang, soreng, dll) dan pembacaan sejarah kedatangan transmigran ke Sukamaju.

Dijelaskan Hari Anggoro, untuk tingkat desa, kegiatan ini baru dua tahun terakhir diselenggarakan. Tahun lalu, untuk pertama kali kegiatan dilakukan, hanya diadakan doa bersama karena kondisi pandemi corona masih tinggi.

Meski untuk tingkat desa baru dua kali dilaksanakan, kegiatan peringatan kedatangan transmigran Desa Sukamaju ini sudah diselenggarakan sejak puluhan tahun lalu oleh warga Dusun Purwodadi (Jl Lawu Timur) di desa tersebut. Setiap tahun mereka melaksanakan kegiatan yang diberi nama Sedekah Bumi tersebut.

"Awalnya saya komunikasi dengan tokoh masyarakat Dusun Purwodadi (Lawu Timur, red) yang kedatanganya paling awal dibanding wilayah yang lain di Sukamaju. Lalu,  tanggal 17 Maret yang biasa diperingati Dusun Purwodadi, saya mohon diikhlaskan untuk saya tetapkan sebagai HUT Desa Sukamaju. Alhamdulillah, masyarakat Purwodadi berbesar hati dan setuju," tutur Hari Anggoro lagi.

Baca Juga:  Kalahkan Lampung

Hari Anggoro juga menjelaskan, dalam rangkaian acara tersebut, pihak desa meminta masyarakat selalu melakukan gotong-royong membersihkan lingkungan, menghidupkan siskampling, memasang umbul-umbul, dan lain sebagainya, agar terasa kemeriahan kegiatan tersebut.

Terpisah, salah seorang tokoh masyarakat Dusun Purwadadi, Munandar, menjelaskan, meskipun Sedekah Bumi pada 17 Maret yang biasanya diperingati warga Dusun Purwodadi sudah diambil alih desa, namun pihaknya tetap menyelenggarakan acara di tingkat dusun.

"Sedekah Bumi adalah doa kami untuk para orang tua dan leluhur yang datang ke kampung ini untuk pertama kali. Mereka yang merintis dan membabat hutan hingga menjadi daerah yang ramai seperti sekarang. Kami tetap memperingatinya dengan sederhana setiap tahunnya untuk tingkat Dusun Purwodadi," jelas Munandar.

Laporan/Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari